Tips Menjaga Kesehatan Mental Low Budget – Tren staycation dan traveling sebagai bentuk self-rewarding yang belakangan sering menjadi pembicaraan di media sosial digadang-gadang sebagai salah satu bentuk self care untuk menjaga kesehatan mental oleh Gen-Z dan millennials. Ada yang pro atau kontra dengan tren ini, karena jika kita self-rewarding berlebihan, ada kalanya kita jadi tidak memikirkan kondisi keuangan, yang akhirnya berujung ke pemborosan. Selain itu, kita juga semestinya bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Refreshing boleh, tapi jangan sampai buang sampah sembarangan di tempat wisata.
Tapi, memangnya refreshing itu harus dengan liburan, belanja, atau menginap di hotel mewah, ya? Nggak juga, kok! Biar nggak salah paham, mari simak artikel berikut ini!
Mengapa Penting Menjaga Kesehatan Mental?
Kesehatan mental itu mencakup kesehatan dari segi emosional, psikologis, dan well-being secara sosial. Namun, juga ada peran pihak-pihak tertentu untuk menjaga kesehatan mental, seperti keluarga dan profesional, yakni psikolog, untuk menawarkan berbagai penilaian dan pilihan pengobatan untuk mereka yang berjuang dengan masalah kesehatan mental, bekerjasama dengan instansi terkait.
Meskipun demikian, bagaimanapun juga, kita tidak bisa selamanya mengandalkan orang lain untuk menjadi support system bagi diri kita, apalagi menyangkut kesehatan mental.
Apa Pentingnya Self-care?
Self-care menurut WHO (1998) adalah suatu tindakan individu yang digunakan untuk mempertahankan kesehatan mentalnya. Beberapa hal yang mencakup self-care adalah setiap usaha menjaga kebersihan diri, asupan makanan, lifestyle, dan lingkungan sekitar. Namun belakangan ini, kita sering salah menginterpretasikan self-care dengan berfoya-foya.
Fakta-fakta mengenai self-care yang wajib kamu tahu adalah sebagai berikut:
- Bisa meningkatkan well-being.
- Membantu memanajemen stres dan kecemasan yang kamu alami.
- Self-care bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
- Melakukan sesuatu untuk self-care bukan berarti kamu egois, tapi merupakan cara menjaga diri agar tidak terpengaruh energi negatif.
Cara Low Budget untuk Self-care
Sekalipun self-care bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, ada kalanya kita terlalu sibuk dengan tanggung jawab kita, sehingga kita lupa meluangkan waktu memperhatikan well-being kita. Boro-boro punya waktu, duit saja mungkin nggak punya! Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental secara low budget?
Olahraga indoor
Berolahraga merupakan salah satu cara menjaga kesehatan mental yang paling efektif. Olahraga bisa membantu kita menyegarkan pikiran dan membuat tubuh kita kembali bugar. Selain itu, olahraga secara teratur juga terbukti bisa meminimalisir risiko penyakit jantung, kanker, dementia, dan meningkatkan self-esteem.
Jalan-jalan santai
Menurut Jon Kabat-Zinn, latihan mindfulness bisa dilakukan kapan saja di mana saja, dan dengan metode apa saja. Salah satunya dengan jalan-jalan santai. Jenis aktivitas ini dinamakan mindful walking. Melalui mindful walking, kita akan diajak untuk mengapresiasi setiap langkah perjalanan, jarak yang ditempuh, dan menikmati keadaan sekitar. Selama berjalan, coba perhatikan juga apa yang kamu rasakan. Misalnya, apakah kamu merasa bahagia, atau justru merasa kelelahan. Dengan demikian, mindful walking juga menjadi cara yang baik untuk lebih sadar terhadap apa yang sedang terjadi padamu.
Mendengarkan musik
Buat kamu yang punya playlist khusus yang kamu buat untuk bekerja atau sekedar bersantai, mendengarkan musik bisa menjadi alternatif untuk menenangkan pikiran dari segala kesulitan yang kamu alami. Terapi musik diyakini oleh para ahli sebagai cara terbaik mengurangi gejala depresi dan kecemasan, sekaligus membantu klien meregulasi emosi. Hal ini dibuktikan dalam penelitian Covarrubias (2017), bahwa musik juga dapat menjadi cara efektif untuk coping stress secara emosional. Hayo, coba sebutin, playlist favorit kamu apa, nih?
Bermain dengan hewan peliharaan
Shiloh (2003) melaporkan bahwa membelai hewan peliharaan, terutama yang berbulu lembut, bisa mengurangi stres dan kecemasan. Sementara itu, penelitian terkini oleh Machova (2020) yang melibatkan interaksi antara manusia dengan anjing peliharaan membuktikan bahwa kehadiran anjing peliharaan dapat mengurangi tingkat stres partisipan serta mengubah mood mereka menjadi semakin positif. Maka dari itu, bagi kamu yang punya kucing, anjing, atau hewan peliharaan lucu-lucu lainnya, meluangkan waktu sejenak bermain dengan anabul-anabul ini bisa jadi cara meregulasi emosi dan stres yang baik, sehingga kesehatan mental pun juga akan meningkat.
Masak masakan favorit
Ketika sedang bosan di rumah, aktivitas apa lagi yang bisa kamu lakukan? Yak, betul, memasak! Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Güler (2021), selain menyenangkan dan menguji kreativitas, kegiatan memasak di dapur dapat berdampak baik terhadap well-being kita. Penelitian ini dilakukan pada masa karantina COVID-19, sehingga data sampel yang didapatkan sangat valid menggambarkan situasi di mana seseorang mengalami stres karena kesepian, di samping harus bekerja setiap hari. Hayo, siapa nih yang hobi memasak?
Meditasi
Yang terakhir, meditasi adalah cara yang efektif untuk mengurangi kecemasan, memberikan perspektif baru untuk menanggulangi stres, meningkatkan kesadaran diri, mengurangi emosi negatif, dan fokus pada hal-hal yang terjadi di masa kini. Jangan takut bila kamu belum terbiasa bermeditasi. Kamu bisa mulai belajar meditasi sederhana yang berfokus pada teknik pernafasan. Oiya, kamu juga nggak perlu susah-susah mencari guru atau mengikuti kelas, karena sekarang kamu bisa praktik meditasi sendiri di rumah! Aplikasi Riliv punya fitur meditasi Hening yang cocok buat kamu yang ingin belajar meditasi. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan fitur Bubble Breath di aplikasi Riliv untuk melatih pernafasan sesuai ritme yang membuatmu nyaman!
Sekarang kamu bisa lebih mudah untuk menjaga kesehatan mental secara low budget dengan nikmati layanan meditasi gratis dari Riliv! Lebih dari 500 konten meditasi siap bantu kamu kelola emosi, stress, dan bikin hidup lebih mindful dengan hati dan pikiran yang tenang. Yuk, cobain sekarang!
Referensi:
Covarrubias, J. J. (2017). Stress and Music on Students’ Mental Health: Evaluating Music as a Coping Strategy for Stress. Tesis. Arizona State University.
Güler O, Haseki Mİ. Positive Psychological Impacts of Cooking During the COVID-19 Lockdown Period: A Qualitative Study. Front Psychol. 2021 Mar 18;12:635957. doi: 10.3389/fpsyg.2021.635957. PMID: 33815223; PMCID: PMC8012501.
Machová, K., Procházková, R., Vadronová, M., Soucková, M., Prouzová, E. (2020). Effect of Dog Presence on Stress Levels in Students under Psychological Strain: A Pilot Study. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(7), 2286–. doi:10.3390/ijerph17072286
Shiloh, S., Sorek, G., Terkel, J. (2003). Reduction of state-anxiety by petting animals in a controlled laboratory experiment. Anxiety Stress and Coping, 16, 387-395. doi:10.1080/1061580031000091582.