Hemophobia – Apa sih Hemophobia itu? Hemophobia adalah ketakutan ekstrem dan irasional terhadap darah, Biasanya orang yang mengalami phobia ini akan mual kalau melihat darah. Tahu nggak gejala dan cara perawatannya? Baca sampai habis biar paham ya!
Apa sih gejala hemophobia?
Gejala fisik yang dipicu oleh fobia ini mungkin termasuk:
Kesulitan bernafas, detak jantung yang cepat, sakit di dada, gemetar, pusing, merasa mual di sekitar darah atau cedera, semburan panas atau dingin, berkeringat
Gejala emosional dapat meliputi:
Perasaan cemas atau panik yang ekstrem, kebutuhan yang luar biasa untuk keluar dari situasi di mana darah terlibat, terlepas dari diri atau merasa “tidak nyata”, merasa seperti kamu kehilangan kendali, merasa seperti kamu mungkin mati atau pingsan, merasa tidak berdaya atas ketakutan kamu.
Hemofobia itu unik karena menghasilkan apa yang disebut respons vasovagal. Respons vasovagal berarti kamu mengalami penurunan detak jantung dan tekanan darah sebagai respons terhadap pemicu, seperti penglihatan darah.
Bagaimana sih cara merawatnya?
1. Terapi pemaparan
Seorang terapis akan memandu paparan ketakutan kamu secara berkelanjutan. kamu dapat melakukan latihan visualisasi atau mengatasi ketakutan kamu akan darah langsung. Beberapa rencana terapi pajanan memadukan pendekatan ini. Mereka bisa sangat efektif, bekerja hanya dalam satu sesi.
2. Terapi kognitif
Seorang terapis dapat membantu kamu mengidentifikasi perasaan cemas di sekitar darah. Idenya adalah untuk mengganti kecemasan dengan pemikiran yang lebih “realistis” tentang apa yang sebenarnya terjadi selama tes atau cedera yang melibatkan darah.
3. Relaksasi untuk menyembuhkan hemophobia
Apa pun mulai dari bernapas dalam-dalam hingga berolahraga hingga yoga dapat membantu mengobati fobia. Terlibat dalam teknik relaksasi dapat membantu kamu meredakan stres dan meredakan gejala fisik.
4. Ketegangan yang diterapkan
Sebuah metode terapi yang disebut ketegangan yang diterapkan dapat membantu dengan efek pingsan dari hemofobia. Idenya adalah untuk menegangkan otot-otot di lengan, dada, dan kaki untuk interval waktu hingga wajah kamu terasa memerah ketika kamu terpapar pada pelatuk, yang dalam hal ini adalah darah. Dalam sebuah penelitian yang lebih tua, peserta yang mencoba teknik ini dapat menonton video setengah jam tanpa pingsan.
5. Obat hemophobia
Dalam kasus yang parah, pengobatan mungkin diperlukan. Namun, itu tidak selalu merupakan pengobatan yang tepat untuk fobia tertentu. Diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi ini merupakan opsi untuk berdiskusi dengan dokter kamu.
Semoga artikel ini dapat membantu kamu ya. Jika kamu butuh bantuan profesional, coba lakukan konsultasi psikologi melalui aplikasi konseling online Riliv. Jangan lupa baca artikel Riliv lainnya di Riliv Story.
Disadur dari :
- https://www.healthline.com/health/hemophobia
Written by Fadlurrohman S.M, penulis magang dan content creator di youtube [Scionation]
Baca juga:
Yuk Coba Tantangan 7 Hari Aku Bersyukur dari Riliv!