Apakah baby blues itu? Pernahkah kalian mendengar istilah itu sebelumnya?
Singkatnya, baby blues adalah suatu kondisi dimana ibu mengalami gangguan suasana hati sementara, setelah melahirkan. Gangguan ini menyebabkan ibu mudah menangis, tersinggung, atau marah.
Baby blues terjadi pada 70-85% wanita pasca melahirkan. Di Indonesia sendiri, angka kasus baby blues ini terjadi pada 50-70% ibu melahirkan.
Cukup banyak ya? Tapi tenang saja, kondisi ini biasa dialami selama 2 minggu dan dapat hilang dengan sendirinya. Nah, untuk lebih lengkapnya, yuk simak penjelasan-penjelasan tentang baby blues yang sudah Riliv rangkum khusus buat kamu!
1. Apakah baby blues itu?
Baby blues disebut juga postpartum blues atau maternity blues, merupakan sebuah periode waktu pasca melahirkan bayi, dimana ibu mengalami gangguan mood sementara.
Istilah ‘blues‘ menyiratkan adanya suasana hati yang rendah. Gangguan ini muncul pada hari pertama hingga dua minggu pasca melahirkan, dan memuncak pada hari kelima.
2. Baby blues seringkali dialami oleh wanita pasca melahirkan, apa sih penyebabnya?
Baby blues terjadi karena munculnya disregulasi biokimia yang terjadi di otak, dimana hormon endorfin, estroge, dan progesteron yang tinggi selama kehamilan, anjlok ke tingkat terendah dalam waktu yang singkat.
Hal itu mempengaruhi kondisi fisik, mental, dan emosional ibu.
3. Apa saja gejala baby blues?
Gejala yang dialami saat seseorang mengalami baby blues bermacam-macam. Adapun gejala yang paling sering ditemukan pada kasus ibu dengan baby blues diantaranya adalah:
- Mudah merasa lelah, nyeri, dan menangis tanpa alasan yang jelas
- Tidak sabar dan mudah marah
- Mudah merasa cemas
- Mudah merasa lelah
- Konsentrasi menurun
- Insomnia
- Mood swing
Namun, apabila gejala baby blues ini dan tidak kunjung mereda dalam 2 minggu, cobalah untuk mengkonsultasikannya dengan psikolog profesional.
4. Apakah baby blues itu berbahaya?
Baby blues berbeda dengan depresi. Depresi pasca melahirkan atau postpantrum depression adalah kondisi gangguan mood yang lebih parah dari baby blues.
Postpantrum depresion menyebabkan perasaan sedih dan cemas yang dialami oleh ibu melahirkan menjadi lebih ekstrem, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Depresi yang muncul juga bisa mengakibatkan sang ibu tak mampu merawat dirinya sendiri dan berdampak pada aktivitas sosial mereka. Gangguan inilah yang membahayakan ibu dan anak.
Adapun bentuk depresi pasca melahirkan yang paling ekstrem adalah psychosis postpantrum. Dalam kondisi ini, ibu akan mengalami paranoid, halusinasi, dan kemungkinan untuk membunuh bayi.
5. Apakah baby blues itu dapat dicegah?
Sayangnya, belum ada cara khusus untuk mencegah baby blues ini, karena sebagian ahli berpendapat bahwa kondisi ini cukup normal bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Namun, beberapa hal di bawah ini, dipercaya dapat mengurangi resiko mengalami baby blues:
Tingkatkan asupan vitamin b-kompleks. Dengan mengonsumsi vitamin B6, B12, dan asam folat dapat membantu memetabolisme tubuh, dan mengurangi kadar dalam darah.
Makan makanan sehat dan seimbang. Konsumsilah makanan 4 sehat 5 sempurna. Sehingga dapat menyeimbangkan fungsi dalam tubuhmu.
Olahraga. Ya, selama kehamilan, penting untuk melakukan olahraga. Ini dapat meningkatkan serotonin, yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan membuatmu merasa lebih baik secara emosional. Cobalah melakukan olahraga sederhana seperti berjalan, berenang, atau yoga.
Istirahat yang cukup. Selama proses kehamilan, usahakan memiliki tidur yang cukup. Tidur yang cukup dipercaya dapat membantu ibu menghadapi kondisi baby blues.
Berceritalah. Saat kehamilan atau pasca kelahiran sang buah hati, cobalah untuk menceritakan perasaanmu dengan orang lain. Jangan menyembunyikan perasaanmu. Cobalah mencari dukungan untuk membantumu menghadapi ketakutan pasca melahirkan.
6. Baby blues ternyata juga bisa berdampak pada suami lho!
Baby blues tidak hanya dapat berdampak pada ibu dan bayinya. Beberapa ahli mengatakan bahwa suami bisa jadi yang paling merasakan dampak baby blues.
Apabila suami mendapati istri sering mengeluh, misalnya sulit tertawa atau menunjukkan suasana hati yang buruk, maka suami perlu waspada. Suami harus tahu dan memahami kondisi sang istri yang baru melahirkan.
Masalahnya, saat ini banyak laki-laki yang tidak mengetahui apa itu baby blues.
Mereka kurang memahami kondisi seorang wanita pasca melahirkan. Sehingga dikhawatirkan, seorang suami akan merasa stres saat mengurus istri.
Atau karena istri kurang memperhatikan penampilan (selama baby blues), muncul keinginan pada diri suami untuk mencari wanita lain.
Nah, segitu dulu ya penjelasan tentang baby blues. Jika ada saudara atau orang terdekat yang mengalami kondisi ini, cobalah untuk memahami mereka.
Berikan dukungan dan perhatian kepadanya. Apabila gejala tidak mereda dalam 2 minggu, segera konsultasikan kepada ahlinya ya!
Have a nice day!
Disadur dari:
- Beck, C. T., & Driscoll, J. (2006). Postpartum Mood and Anxiety Disorders: A Clinician’s Guide. Sudbury: Jones and Bartlett Publishers, Inc.
- Fatmawati, D. A. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues. Jurnal edu health, 82 – 93.
- https://chopra.com/articles/7-healthy-habits-to-help-prevent-postpartum-depression
Written by Syarifah Muadzah, seorang mahasiswa fakultas psikologi, yang sedang berusaha untuk lulus tepat waktu.