Film Natal – Sebentar lagi, libur Natal akan tiba, nih! Pastinya, kamu udah nggak sabar kan buat menghabiskan waktu bareng keluarga? Salah satu acara yang paling dinantikan saat keluarga kumpul di waktu Natal adalah nonton film bersama. Di zaman sekarang, menonton film nggak harus ke bioskop. Adanya streaming service memudahkan kita dan keluarga untuk menikmati film bersama-sama di rumah tanpa harus repot-repot booking tiket ke bioskop.
Film Natal sebagai Cinema Theraphy
Dalam psikologi, aktivitas menonton film bareng keluarga termasuk kedalam salah satu terapi yang direkomendasikan oleh psikiater, loh! Ada banyak banget manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan aktivitas ini, mulai dari mengusir stress, meningkatkan kesadaran sosial, belajar hal baru, sampai sinema terapi. Sinema terapi sendiri merupakan salah satu metode terapi yang digunakan untuk membantu proses terapi dengan memberikan inspirasi positif yang bagus bagi perkembangan diri seseorang.
Birgit Wolz (n. d.), PhD, MFT – seorang psikoterapis, menerapkan cinema theraphy ini dalam sesinya dengan cara memberikan rekomendasi film yang harus ditonton oleh klien, yang dipilih secara khusus untuk mencerminkan aspek inti dari pekerjaan klien. Nantinya Klien menonton film secara mandiri dan membawa masukan mereka ke sesi berikutnya. Alat ini juga dapat digunakan untuk pasangan dan keluarga (Dermer & Hutchings, 2000).
Nah, kebetulan banget, nih! Menyambut sukacita Natal, Riliv punya rekomendasi film Natal seru yang bisa kamu tonton bersama keluarga biar hubungan kalian semakin erat! Penasaran filmnya apa saja? Simak list berikut ini, ya!
1. The Christmas Chronicles (2018)
Kebayang nggak sih rasanya bertemu dengan Santa Claus, terus nyasar di kota asing? Itulah yang dialami Kate dan Teddy ketika mereka berniat merekam Santa Claus buat membuktikan sosok legendaris itu bukanlah khayalan belaka. Namun, saking ingin tahunya, mereka malah terbawa keretanya Santa Claus! Keteledoran kedua bersaudara ini malah membuahkan petualangan yang seru di kemudian hari. Gara-gara kaget mendapat penumpang gelap, Santa Claus pun kehilangan kendali atas rusa-rusanya, sehingga keretanya pun jatuh di kota Chicago. Karena keretanya rusak, Kate dan Teddy pun harus membantu Santa mengirimkan hadiah kepada anak-anak di seluruh dunia. Petualangan yang disajikan dalam film ini menggelikan sekaligus menguras emosi. Film ini mengajarkan kita mengenai pentingnya terbuka dengan anggota keluarga, serta bagaimana cara kita menerima keluarga kita apa adanya. Dijamin wajib banget, deh, buat ditonton!
2. A Boy Called Christmas (2021)
Banyak sekali legenda yang mengisahkan tentang Santa Claus, namun film ini menyajikannya dalam pendekatan berbeda. Alkisah, tinggallah seorang anak bernama Nikolas di sebuah pondok sederhana bersama ayahnya. Mereka hidup serba kekurangan. Sampai suatu ketika, ayah Nikolas mendengar sayembara dari Raja, bahwa siapapun yang bisa menemukan Desa Elfhelm, sebuah desa yang dihuni peri, akan mendapat imbalan emas. Ayah Nikolas pun pergi mengikuti sayembara tersebut bersama rekan-rekannya. Namun karena suatu insiden, Nikolas terpaksa harus pergi mencari ayahnya yang hilang bersama rekan-rekannya. Dalam perjalanannya itu, Nikolas menemukan banyak pelajaran hidup. Salah satunya adalah belajar untuk merelakan, menghadapi kehilangan, dan mengorbankan sesuatu demi orang lain. Petualangan Nikolas untuk mencari desa para peri ditemani oleh rusa bernama Blitzen dan tikus yang bisa berbicara bernama Miika. Film ini sangat cocok ditonton oleh anak-anak maupun orang dewasa, bukan hanya karena tokohnya lucu-lucu, namun tema yang disajikan sangat penuh nilai moral yang pantas diteladani.
3. Jingle Jangle: A Christmas Journey (2020)
Kamu suka film musikal? Film ini bisa jadi pilihan buat ditonton bareng keluarga! Jingle Jangle menceritakan tentang Jeronicus, seorang pembuat mainan ajaib. Masalah muncul ketika buku panduan miliknya dicuri oleh Gustafson, mantan asistennya sendiri, sehingga ia tidak bisa lagi mendapatkan ide-ide kreatif membuat mainan yang menakjubkan. Di sisi lain, Jeronicus adalah seorang penyendiri. Ia jarang membiarkan anggota keluarganya mengunjunginya, bahkan memperlakukan mereka dengan buruk. Namun, semua berubah ketika putrinya, Jessica, dan cucunya, Journey, datang berkunjung. Meski awalnya enggan meminta bantuan, Jeronicus pun bekerjasama dengan cucunya dalam menjalankan misi mengambil kembali buku panduan ajaibnya. Film ini tak hanya penuh dengan lagu-lagu yang catchy dan kostum-kostum yang menawan. Karena pastinya, kamu akan terngiang-ngiang dengan kisahnya yang menghangatkan jiwa. Tema utama film ini adalah pentingnya peran keluarga dalam hidup kita. Moralnya adalah, jangan pernah merasa bahwa kamu harus menghadapi semuanya sendiri, sebab keluargamu akan selalu ada untukmu.
4. Klaus (2019)
Film animasi ini mengisahkan tentang Jasper Johansen, seorang pewaris usaha kantor pos yang manja. Ayahnya berharap putra itu kelak bisa menggantikannya, namun sikap Jasper yang tidak mencerminkan pewaris yang sah membuatnya pusing. Akhirnya, Jasper pun ditugaskan untuk menjadi pengantar surat ke kota bernama Smeerensburg oleh ayahnya. Ia ditargetkan mengirim 6.000 surat dalam setahun. Meski awalnya enggan, Jasper tak bisa menolak karena ayahnya mengancam akan memotong hak finansialnya. Namun sialnya, di kota Smeerensburg, Jasper bertemu orang-orang yang pemarah dan saling bermusuhan. Ia juga selalu gagal menawarkan jasa sebagai pengantar surat karena keberadaannya selalu ditolak. Di tengah kesulitannya itu, Jasper bekerjasama dengan pembuat mainan bernama Klaus, yang sudah lama menyendiri. Meski awalnya sulit, lambat laun usaha Jasper dan Klaus pun membawa perubahan besar pada Smeerensburg! Dengan alur yang mengharukan dan sinematografi yang estetik, film ini juga punya pesan moral tentang persahabatan dan toleransi, serta mengajak kita menyebarkan kebaikan, walau sekecil apa pun.
5. Rise of the Guardians (2012)
Jika film-film Natal biasanya menceritakan tentang kekeluargaan atau persahabatan, berbeda halnya dengan Rise of the Guardians. Film ini mengisahkan tentang pencarian jati diri. Tokoh utama film ini adalah Jack Frost, sosok roh musim dingin yang susah diatur. Walaupun nakal dan suka membuat masalah, Jack sebetulnya adalah sosok yang baik dan suka bermain dengan anak-anak. Suatu ketika, Jack dipanggil ke markas para Guardians of Childhood, sebuah organisasi yang terdiri dari tokoh-tokoh penjaga anak-anak seperti Santa Claus, Peri Gigi, Kelinci Paskah, dan The Sandman. Alasannya karena dia terpilih menjadi salah satu dari para Guardians. Awalnya, Jack menolak karena ingin tetap hidup bebas tanpa tanggung jawab. Namun ternyata, para Guardians butuh bantuan Jack menyelamatkan anak-anak dari monster mimpi buruk bernama Pitch. Kisah film ini menggambarkan pergolakan batin Jack sebagai Guardian sekaligus sebagai sosok yang ingin mempertahankan image-nya, hingga kemudian menemukan tujuan hidupnya. Animasinya yang keren, tokohnya yang likeable, dan alur yang menegangkan pastinya bikin penasaran terus, deh!
6. The Muppet Christmas Carol (1992)
Adakah yang sudah pernah menonton film A Christmas Carol atau membaca novelnya? Jika sudah pernah, kamu pasti paham alur ceritanya. Namun dalam film versi teater boneka The Muppets ini, ada beberapa musik serta kejenakaan yang ditambahkan, sehingga nggak berkesan terlalu dark bagi anak-anak yang menontonnya. Kisahnya mengenai pria kikir bernama Ebenezer Scrooge yang membenci hari Natal, bahkan sampai nggak mau memberi jatah libur pada karyawannya. Yang terburuk, salah satu karyawannya, Bob Cratchit, disuruhnya lembur sampai-sampai nggak bisa menghabiskan waktu dengan anaknya yang sedang sakit. Sampai suatu hari, arwah Jacob dan Robert Marley, dua mantan rekan kerja Scrooge, datang mengunjunginya di malam Natal. Kunjungan itu juga disertai dengan kedatangan 3 roh misterius yang kemudian mengajak Scrooge mengunjungi 3 masa dalam hidupnya. Tujuan utamanya adalah untuk mengubah cara pandang Scrooge, supaya jadi pribadi yang lebih baik, menghargai orang lain, dan tidak egois. Film klasik ini menarik, nih, buat ditonton bersama anak-anak! Pesan moralnya sederhana, namun cukup berbobot. Kita nggak hanya diajak untuk membangun empati pada Scrooge, namun juga refleksi diri tentang sebaik apa kita memperlakukan orang lain.
7. Paddington (2014)
Nggak semua film Natal itu harus berlatar di hari Natal, kok! Paddington adalah salah satu film keluarga yang pantas buat ditonton saat Natal karena sarat dengan pesan moral tentang pentingnya empati dan menyayangi sesama, tak terkecuali kepada hewan sekalipun. Alkisah, Paddington adalah seekor beruang kecil yang berasal dari Peru. Ia tinggal bersama bibi dan pamannya, Lucy dan Pastuzo. Namun karena gempa bumi, hutan tempat tinggal mereka pun rusak, sementara Paman Pastuzo harus tewas karena gagal menyelamatkan diri. Akhirnya, Bibi Lucy pun mengirim Paddington ke London. Di sanalah Paddington ditemukan oleh keluarga Brown yang kemudian mengadopsinya. Meskipun senang bertemu keluarga barunya, Paddington masih kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan London. Yang terburuk adalah, ia juga harus menghindari ancaman Milicent Clyde, seorang taksidermis yang mengincar hewan-hewan eksotis. Berhasilkah Paddington menyelamatkan diri dari Milicent sekaligus memulai hidup barunya di London? Tonton aja aksi Paddington Bear yang lucu dan menggemaskan di film ini!
8. The Grinch (2018)
The Grinch adalah film animasi yang menceritakan tentang sosok misterius bernama… yahhh, The Grinch! Monster hijau yang berkepribadian nyentrik dan penggerutu ini punya kebencian yang tinggi terhadap hari Natal, sehingga selalu ingin mengacaukan hari Natal orang-orang setiap tahun. Nggak ada yang memahami apa alasannya, sampai suatu ketika, The Grinch bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Cindy Lou Who yang ingin bertemu dengan Santa Claus ketika berniat mencuri pohon Natal di kota. Melalui perkenalannya dengan Cindy Lou Who, The Grinch pun mulai memahami tentang arti Natal yang sebenarnya. Bukan masalah dekorasi atau nyanyian, namun tentang kebersamaan yang mengeratkan. Selain itu, secara psikologis, film The Grinch juga mengajarkan kita untuk lebih peka dengan orang-orang yang merasa kesepian dan diabaikan, karena bisa jadi mereka membutuhkan perhatian kita, lho! Penasaran selengkapnya ceirtanya seperti apa? Yuk, ajak keluarga sama-sama nonton film ini!
Di Balik Manfaat Merayakan Natal Bareng Keluarga
Kalau dipikir-pikir, kenapa ya hampir di semua film rekomendasi tadi, terdapat hikmah psikologis yang bisa kita petik dari merayakan Natal bersama keluarga? Tentu saja, karena keluarga adalah support system utama bagi kita. Selain itu, keluarga adalah tempat kita bertumbuh dan berinteraksi sosial pertama kalinya.
Hubungan keluarga yang baik dipercaya bisa meningkatkan semangat hidup dan kualitas kesehatan mental. Dengan adanya hubungan keluarga yang sehat, self-esteem kita pun akan meningkat karena kita akan merasa selalu didukung dalam apa pun pilihan hidup kita.
Makanya, nggak salah bila penting bagi kita untuk menjaga hubungan yang baik dengan keluarga. Berkumpul dengan mereka di hari raya adalah cara termudah yang bisa kita lakukan untuk meluangkan waktu bersama mereka. Meskipun demikian, tetap saja, ada halangan tersendiri yang mungkin menghambat kebersamaan kamu dan keluarga, entah pekerjaan atau masalah pribadi. Jadi, kalau ada kesempatan, luangkanlah waktu senggangmu untuk mengunjungi mereka, ya!
Demikianlah, merayakan hari Natal bersama keluarga memang sarat manfaatnya. Namun buat kamu yang terpaksa merayakan Natal seorang diri, semoga rekomendasi film Natal ini juga bisa mengobati kerinduanmu dengan kehangatan Natal di rumah, ya! Ingat, jika Teman-teman membutuhkan bantuan profesional, jangan cemas dan khawatir, sebab layanan Riliv akan selalu hadir untuk kalian!
Untuk menutup artikel ini, Riliv ingin mengucapkan selamat Hari Raya Natal kepada Teman-teman yang merayakan, di manapun kalian berada. Semoga Teman-teman senantiasa diberi kebahagiaan, keselamatan, serta kesehatan fisik maupun mental untuk menghadapi berbagai tantangan yang menunggu kita di tahun baru kelak!
Referensi:
- Krauss, S., Orth, U., & Robins, R. W. (2020). Family environment and self-esteem development: A longitudinal study from age 10 to 16. Journal of personality and social psychology, 119(2), 457–478. https://doi.org/10.1037/pspp0000263
- Thomas, P. A., Liu, H., & Umberson, D. (2017). Family Relationships and Well-Being. Innovation in aging, 1(3), igx025. https://doi.org/10.1093/geroni/igx025
- O’Bryan, Amanda. (2023). What Is Movie and Cinema Therapy, & How Does It Work?. https://positivepsychology.com/movie-cinema-therapy/#what-is-movie-and-cinema-therapy