Kamu pernah tidak bertanya-tanya bagaimana caranya menjadi seseorang yang percaya diri tanpa narsis? Keduanya sebenarnya adalah dua hal yang berbeda. Namun, masih ada orang yang mengaitkan percaya diri dengan narsis sebagai hal yang sama.
Percaya diri lebih mengarah pada perasaan menerima keadaan dan kemampuan diri serta tidak malu akan apa yang ia punya. Sedangkan narsisme lebih tertuju pada sebuah sikap yang cenderung ingin dirinya menjadi pusat perhatian.
Kalau kamu bingung bagaimana caranya menjadi percaya diri tanpa narsis, simak beberapa tips berikut untuk merasa lebih percaya diri tanpa harus memiliki sifat narsistik!
1. Orang yang percaya diri tidak memiliki kecenderungan self-centered
Memiliki rasa percaya diri memungkinkan seseorang untuk tidak hanya fokus pada kepentingan dirinya sendiri, tapi juga fokus pada kebutuhan orang lain yang terlibat dalam hidupnya. Hal ini sebenarnya yang menjadikan seseorang yang percaya diri lebih memiliki hidup yang “sehat” daripada yang narsis.
Sedangkan di sisi lain, orang yang narsis lebih cenderung mementingkan diri sendiri. Mereka juga lebih sering melihat ketidakmampuan orang lain untuk menjadi validasi bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.
2. Ikut serta mengangkat kepercayaan diri orang lain
Kepercayaan diri menumbuhkan rasa senang yang tulus jika melihat orang lain bisa sukses meraih apapun yang mereka harapkan.
Seseorang yang benar-benar percaya diri, tidak akan merasa takut akan tertandingi atau terkalahkan, justru malah terdorong dan terinspirasi dari kesuksesan orang lain.
Sebaliknya, pengidap narsisme sering merasa tidak aman, bahkan melihat kesuksesan orang lain sebagai ancaman baginya. Wah, orang narsis sepertinya suka banget berkompetisi secara nggak sehat ya, Dear.
3. Percaya diri tanpa narsis dengan tidak haus akan pengakuan
Setiap orang pasti senang diberi apresiasi yang positif atas apa yang telah ia capai. Kalau kamu ingin memiliki rasa percaya diri, cobalah untuk tidak selalu mencari pengakuan dari orang lain hanya untuk membuktikan bahwa dirimu hebat.
Karena pada dasarnya, memiliki rasa percaya diri berarti kamu cukup percaya pada kemampuan yang kamu miliki, sehingga kamu tidak perlu pengakuan secara berlebih dari orang lain. Kamu tahu kompetensi yang kamu punya tanpa harus menyombongkan untuk dilihat oleh orang lain.
Sebaliknya, narsisme mengarah pada rasa haus akan pengakuan dari orang lain. Tentu saja ia tidak akan berhenti untuk menunjukkan dirinya pada orang lain hanya untuk mendapatkan validasi bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.
4. Memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri
Ketika kamu sudah memiliki rasa percaya diri, kamu akan merasa nyaman dengan apa yang kamu miliki, baik itu bentuk fisik, kemampuan hard skills dan soft skills, kekayaan materi, dan lain lain.
Tapi sebaliknya, jika kamu selalu merasa kurang dengan apa yang kamu miliki, iri dengan prestasi orang lain, bahkan tidak senang jika orang lain meraih kesuksesan, mungkin kamu sedang terjangkit narsisme.
Merasa iri dengan apa yang orang lain dapatkan, hanya akan membuat hidupmu tidak “sehat”, karena kamu terus membandingkan diri dengan orang lain, dan berusaha membuat orang lain untuk selalu melihatmu.
5. Mengakui kesalahan yang diperbuat juga merupakan bentuk dari percaya diri tanpa narsis, lho
Mengakui kesalahan yang diperbuat bukan menjadi masalah bagi orang yang percaya diri. Karena faktanya, mengakui kesalahan justru bentuk dari percaya diri.
Memang sih, mengakui kesalahan tidak selamanya mudah untuk dilakukan, tapi kamu bisa mencobanya juga, Dear! Karena orang yang percaya diri tahu mereka tidak tervalidasi oleh kesuksesan atau kegagalan.
Sedangkan, seseorang yang narsis cenderung akan merasakan pergolakan batin dengan dirinya jika disuruh untuk mengakui kesalahan, sehingga mereka akan terus menyangkal kesalahannya.
Sifatnya yang selalu ingin dianggap sempurna, memiliki banyak prestasi dan kesuksesan oleh orang justru hanya akan membuatnya ingin selalu tervalidasi oleh pendapat orang lain.
–
Nah, jadi seperti itulah perbedaan antara percaya diri dan narsis, juga beberapa tips untuk lebih percaya diri tanpa narsis versi Riliv. Kamu mungkin tidak menyadari bahwa sikap yang kamu pikir adalah percaya diri itu, justru ketinggian dan malah membuat kamu jadi narsis.
Sebaiknya, kamu perlu mencoba untuk melihat keadaan di sekitarmu juga. Kalau kamu merasa perhatian atau pengakuan dari orang lainlah yang membentuk harga dirimu, maka kamu harus tahu bahwa inilah saat untuk mengubahnya.
Ketika kamu sudah benar-benar menerima kualitas dan kemampuan yang kamu miliki, secara tidak langsung hal itu akan menumbuhkan rasa percaya diri. Karena sebenarnya, sifat narsisme mengarah pada sesuatu yang salah dan berakar pada kurangnya percaya diri.
Semoga kamu selalu ingat bahwa percaya diri itu berfokus pada rasa menerima keadaan yang dimiliki oleh diri sendiri, bukan pada apa yang orang lain pikirkan tentang kamu.
Disadur dari:
- https://thriveworks.com/blog/confident-or-narcissistic/
- https://www.cosmopolitan.co.za/health-fitness/mind-health/confidence-vs-narcissism/
Ditulis oleh Khanza Sabrina Salsabila, penulis magang yang demen Pamungkas