Mengekspresikan Perasaan – Tidak tahu harus melakukan apa dan kebingungan, mungkin itulah yang kamu alami saat masalah menyerangmu. Namun, bagaimana kalau kamu kesulitan untuk mengekspresikan perasaan dan berbicara soal masalahmu pada orang lain? Yuk, simak penjelasannya dari psikolog remaja, Phebe Illenia S., M.Psi., Psikolog berikut ini!
Apakah ada cara lain untuk mengekspresikan perasaan?
Dalam beberapa kasus, mengekspresikan perasaan bisa dibilang negatif bila kesannya seperti membuka aib. Namun sesungguhnya, memendam perasaan itu juga bukan hal yang baik, lho! Memang benar, ada hal-hal yang bersifat privasi dan tidak bisa kita beritahukan pada orang lain. Namun, apabila kita tidak mencoba terbuka dengan perasaan kita, yang ada malah rasa sakit yang semakin berkembang. Terbuka dengan perasaan merupakan cara kita untuk memulai coping strategy, yaitu proses membangun ketahanan dalam mengatasi stres.
Tentu saja, mengungkapkan perasaan harus dilakukan dengan cara yang tidak merugikan. Kalau sulit bagimu untuk mengekspresikan perasaan dengan menceritakan kepada orang lain, kamu bisa coba cara menulis. Kenalilah perasaan kamu, tulis pikiran, perasaan, dan pengalaman yang kamu alami. Tulis semuanya sampai kamu bisa merasa lebih baik.
Yang penting adalah kamu bisa mengeluarkan dulu apa yang membuat kamu merasa negatif. Cara lainnya bisa juga dengan membuat voice memo atau berekspresi dengan seni (nyanyian, main alat musik, menggambar, menari, dan lain-lain).
Sembari itu, cobalah untuk berlatih mengekspresikan kepada orang lain. Memang sulit untuk menentukan siapa yang bisa kamu percaya, tapi terbuka dengan komunikasi yang efektif harus dilatih secara bertahap. Kamu bisa memulainya dengan menceritakan hal sederhana dan umum untuk mengetahui apakah orang tersebut dapat dipercaya atau tidak. Mencoba terbuka pada orang lain akan memberi manfaat bagi kita. Karena bagaimanapun juga, hubungan yang positif juga bisa menjadi cara kita memperkuat ketahananan diri dengan adanya support system.
Jika kamu masih memiliki kesulitan dengan mengekspresikan diri atau kemampuan komunikasi, bicara pada profesional bisa jadi kuncinya. Yuk, temukan kemampuan dan potensi dirimu dengan konseling bersama psikolog Riliv.
Konten ini merupakan kerjasama antara Himpunan Psikologi Indonesia Jawa Timur dan Riliv. Diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog.