Mengatasi bullying di kantor – Seringkali kita menganggap bullying atau perundungan adalah kenakalan yang dilakukan pada saat remaja. Ternyata, bullying di kantor pun merupakan ancaman nyata bagi karyawan perusahaan Anda.
Tanpa memandang divisi, departemen, bahkan usia, bullying di kantor merupakan tindakan kasar seperti tidak diberikan pekerjaan, selalu disalahkan, bahkan menjadi kambing hitam. Hal ini bisa menghambat produktivitas, kinerja, bahkan motivasi karyawan dalam berkarir di perusahaan Anda.
Merupakan hal yang bijak jika Anda sebagai HR atau manajer untuk segera mengatasi bullying di kantor. Bisa-bisa, seluruh talenta terbaik Anda akan keluar dan tidak akan kembali jika perundungan terus dilakukan.
Riliv for Company sebagai solusi masalah psikologis di kantor akan membeberkan kiat mengatasi bullying di kantor.
Coba mengatasi bullying di kantor dengan mengidentifikasi tujuan serta motif pelaku
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
Bentuk dan tanda-tanda bullying yang bisa terjadi di tempat kerja adalah mempermalukan kolega di depan umum, ancaman langsung, fitnah, dan cyberbullying (fitnah dan ancaman via media sosial).
Segala tindakan tersebut dianggap sebagai bullying ketika pelaku menggunakan posisinya yang lebih superior (contoh: posisi aman, memiliki kelompok/geng, jabatan lebih tinnggi, dll) untuk menekan orang yang lebih lemah dibanding si pelaku.
Tidak jarang, hal ini bisa berlanjut menjadi pelecehan dan kekerasan seksual.
Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan hasil tertentu, seperti menghambat kemajuan karir, menyabotase, dan mencekal korbannya.
Seringkali, resign adalah harapan dari pelaku bullying kepada korbannya
Tindakan bullying dalam persaingan karir dianggap sangat tidak sehat. Sebab, bullying sering dianggap sebagai cara paling efektif untuk menimbulkan ketidaknyamanan dan memaksa seorang karyawan untuk resign dari perusahaan.
Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 ditemukan laporan bahwa 1 dari 10 karyawan di Amerika Serikat merasa bahwa mereka mengalami tekanan bullying.
Ditambah lagi dengan fakta bahwa bullying di lingkungan kerja seringkali terjadi berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Tidak berhenti di sini, pun bullying di kantor bisa berlanjut hingga keluarga korban.
Inilah mengapa HR dan manager harus bertindak dan menyelesaikan ‘parasit’ bullying yang mungkin menjadi alasan kenapa beberapa karyawan Anda tidak mencapai KPI yang diinginkan.
Siapa yang umumnya menjadi pelaku?
The Workplace Bullying Institute mengeluarkan laporan pada tahun 2017 dengan statistik bahwa 61% pelaku bullying berposisi sebagai bos, 61% dari karyawan dalam sebuah perusahaan sebenarnya sadar bahwa tindakan kekerasan pasti ada dan terjadi dalam lingkungan kerja mereka, 19% pernah merasakannya, dan 19% lainnya pernah menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Sementara untuk statistik korban, ada 29% korban yang memilih diam, 65% korban berakhir kehilangan pekerjaan, dan 80% pelaku bullying melakukan bully kepada sesama perempuan
Yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bullying di kantor
Anda perlu memahami bahwa korban bullying akan mengalami kesedihan berkepanjangan dan sering berlarut-larut dengan perasaan campur aduk: terintimidasi, terpojok, sendirian, dan dipermalukan.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghentikan bullying, baik dari sisi korban maupun Anda sebagai pemegang keputusan.
Cara mengatasi bullying di kantor dari sisi korban
- Ketahui pola dari bullying. Pola ini akan lebih terstruktur dibanding di sekolah. Cari tahu apakah ada pola kegagalan yang bersangkutan dengan suatu pihak.
- Ketahui siapa pihak yang mungkin selalu hadir dan menumbuhkan kecurigaan terkait bullying
- Angkat isu ini ke permukaan, khususnya ke HR dan manager. Jika Anda bergerak sendirian, Anda tidak memiliki back up dan tentunya menjadi sulit untuk membuktikan.
- Atau jika Anda berkenan, cobalah untuk menjebak pelaku agar melakukan kesalahan di depan petinggi. Dengan begini, isu akan terangkat di permukaan.
- Melawan secara lantang juga bisa menjadi opsi. Namun umumnya akan sulit dilakukan jika pelaku adalah atasan. Inilah kenapa Anda perlu bantuan dari supervisor dan HR.
Cara mengatasi bullying di kantor dari sisi HR/Manager
- Tentu sulit untuk menerima kenyataan bahwa terdapat perundungan di tempat kerja Anda. Namun dengarkan cerita karyawan Anda. Apakah hal ini masuk akal? Selalu terbuka dengan segala kemungkinan.
- Anda bisa meminta karyawan untuk mengumpulkan bukti seperti fitnah dari cyberbullying, menanyakan ke teman-teman karyawan, hingga mencoba mempertemukan kedua pihak atau memberikan tugas yang memungkinkan untuk melihat bukti-bukti tersebut.
- Coba tanyakan kepada korban, apa yang dia inginkan? Apakah dia menginginkan tempat terpisah atau cabang lain?
- Berikan bantuan berupa konsultasi psikolog agar dapat mengatasi masalah secara mandiri
- Untuk pelaku, coba tanyakan motif-motif atau konfirmasi. Apakah terdapat kejanggalan?
Sebagai atasan, salah satu ketrampilan yang dibutuhkan adalah komunikasi yang baik. Termasuk mengatasi masalah dalam tim.
Bertindak cepat dan bersikap resilien dalam menghadapi kasus yang mengancam keberlangsungan perusahaan yang telah Anda jaga dan perjuangkan selama ini adalah tindakan terbijak yang bisa Anda lakukan.
Banyak karyawan memilih diam dan berakhir tertekan, dan sulit pulih tenaganya untuk kembali bekerja dengan performa yang sama seperti dulu.
Sehingga Anda bisa berperan sebagai atasan yang baik untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Tidak pernah rugi, kok.
Apalagi jika Anda mulai menggunakan layanan konseling psikolog online atau pun layanan Employee Assistance Program yang bisa membantu karyawan lebih mandiri dalam menuntaskan masalah pribadinya.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Sumber:
- https://www.forbes.com/sites/heidilynnekurter/2019/07/05/workplace-bullying-4-steps-to-overcome-it-and-fight-back/#60f6600d4a50
- https://www.natcom.org/communication-currents/how-employees-fight-back-against-workplace-bullying
Ditulis oleh: Rachel Emmanuella
Baca juga
Saatnya Bertindak untuk Mengatasi Bullying di Kantor!