Mengatasi overthinking karyawan – Tanpa disadari, bentuk overthinking kerap bersembunyi di balik ‘kewaspadaan’ dan ‘jago merencanakan’.
Namun, Anda pasti merasa bahwa beban pikiran inilah yang selama ini menghambat kinerja dan produktivitas Anda.
Jika dibiarkan, maka bisa-bisa hal ini mempengaruhi karir Anda.
Bila Anda adalah seorang manajer atau HR, Anda bisa memulainya dari diri Anda sendiri sebelum membagikannya kepada orang lain.
Riliv for Company sebagai penyedia layanan konsultasi psikologi online akan memberi kiat terbaik yang Anda butuhkan di sini!
1. Ketahui situasi seperti apa yang memicu overthinking
Jika Anda adalah seorang perencana yang baik, umumnya energi Anda akan habis untuk merencanakan project atau pekerjaan tersebut.
Namun dalam overthinking, pikiran Anda tidak berhenti di situ saja. Anda bisa memikirkan detil-detil kecil yang sebenarnya tidak akan berdampak.
Meskipun, Anda tetap kekeuh bahwa hal itu berdampak, bukan?
Hal ini membuat Anda kehabisan energi dengan cepat dan bisa berujung gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada karyawan.
Coba ketahui terlebih dahulu, seperti apa kondisi yang memicu overthinking tersebut?
2. Apakah pemicunya berkaitan dengan masalah pribadi?
Jika iya, maka tentulah hal ini bukan menjadi alasan utama Anda overthinking.
Ini artinya, Anda perlu bantuan untuk menyelesaikan akar permasalahan di luar overthinking Anda. Mungkin dikarenakan masalah keluarga atau trauma masa kecil.
Meskipun cukup kompleks, Anda bisa meminta waktu untuk berkonsultasi kepada psikolog agar tidak mengganggu performa kerja Anda.
3. Meminta jeda untuk beristirahat
Semakin sering Anda mengabaikan tanda-tanda kelelahan diri Anda dan membiarkan kebiasaan buruk menetap dalam karir Anda, maka akan semakin berat pula beban pikiran yang Anda pikul.
Adapun jika Anda adalah seorang manajer atau HR, tentulah hal ini bisa mengganggu performa interpersonal dan efisiensi tim.
Bukan sebuah hal memalukan untuk meminta jeda istirahat. Agar Anda bisa kembali lebih tenang dan fresh.
Ini artinya, Anda juga bisa memberikan kesempatan yang sama kepada rekan kerja untuk mengatasi overthinking karyawan dengan caranya sendiri.
4. Belajar mempercayai rekan kerja Anda
Helena Lopes di Pexels
Seringkali, karyawan dengan overthinking kerap berpikir terlalu keras sendirian.
Padahal, ada tim yang siap membantu Anda!
Cobalah untuk belajar mendelegasikan tugas kepada rekan-rekan Anda sesuai porsinya.
Anda juga bisa meminta rekan kerja mengatasi overthinking karyawan dengan mengingatkan Anda jika terlalu stuck pada 1 permasalahan.
Sebab, dengan kerjasama yang baik, akan terjalin kesehatan mental bersama yang kuat. Dan tim akan bergerak melesat ke depan dengan mudah.
Apalagi jika Anda bisa menggunakan layanan kesehatan mental dari kantor yang bisa memudahkan Anda berkonsultasi dengan psikolog secara mudah.
Anda sebagai manajer dan HR memiliki kewenangan untuk mengelola Employee Assistance Program kepada rekan tim Anda di kantor serta menjadi contoh dengan menggunakannya terlebih dahulu.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Ditulis oleh: Rachel Emmanuella
Baca juga:
7 Cara Ubah Stress Kerja Karyawan Menjadi Positif