Lingkungan kerja – Leadership yang efektif dalam sebuah lingkungan kerja dapat membantu membentuk pengalaman, keterlibatan, dan kesejahteraan karyawan yang semuanya penting untuk budaya tempat kerja yang berkembang.
Pemimpin yang kuat akan senantiasa mengingatkan visi dan tujuan serta memberikan bimbingan kepada karyawannya. Tentu saja hal ini dilandasi dengan tujuan yang akan diambil bersama.
Sayangnya, hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Penelitian menunjukkan hanya 54% karyawan yang melaporkan bahwa pemimpin mereka tahu apa yang mereka lakukan saat bekerja, 26% merasa pemimpin mereka mendorong kolaborasi, dan 59% percaya pemimpin mereka menghargai mereka.
Padahal, tentulah hubungan pemimpin dengan pengikut sangat kritis. Inilah mengapa lingkungan kerja yang baik menentukan seberapa jauh keberhasilan tim dalam mencapai tujuannya.
Riliv for Company akan memberikan 5 cara membangun situasi kerja yang positif agar bisa meningkatkan produktivitas dan motivasi.
Apa saja elemen penting dari budaya perusahaan?
1. Pekerjaan yang memberi dampak pada karyawan
Photo by Windows on Unsplash
Karyawan yang menghabiskan hampir 1/3 hidupnya di tempat kerja. Pekerjaan pun memiliki dampak besar terhadap pribadi mereka.
Tidak hanya sekadar ‘mengerjakan’, namun pekerjaan seharusnya juga mengajarkan suatu hal kepada karyawan itu sendiri.
Kepuasan kerja karyawan salah satunya berhubungan dengan kebermaknaan pekerjaan itu. Apakah karyawan bangga dengan job description–nya? Atau dia hanya sekadar mengerjakan layaknya robot?
Anda bisa mulai menanyakan kesediaan mereka dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu dan bagaimana kemampuan mereka bisa maksimal pada tugas-tugas lainnya. Tentu saja mengerahkan sumber daya secara optimal akan meningkatkan efisiensi kerja.
2. Apresiasi terhadap karyawan agar merasa dihargai
Daripada evaluasi berkala, karyawan lebih suka jika diberikan feedback secara rutin. Feedback mingguan bahkan memberikan dapak sebesar 5,2x lebih besar daripada feedback formal secara berkala.
Apalagi jika mereka diapresiasi! Di lingkungan Indonesia, cukup jarang memberikan apresiasi kepada rekan kerja.
Namun apa salahnya jika dimulai dari Anda? Sekecil apapun usaha yang dilakukan karyawan, akan sangat baik jika dihargai, bukan?
Layaknya menyiram benih. Semakin banyak apresiasi berarti bagi mereka, maka tentulah mereka akan berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Namun tidak perlu berlebihan, ya. Berikan apresiasi atas inisiatif dan usaha baik.
Jangan biarkan karyawan terbaik pergi karena budaya perusahaan. Investasikan pada karyawan Anda dengan merayakan pencapaian dalam karir. Pengakuan pribadi membuat karyawan merasa dihargai oleh rekan kerja, teman, pemimpin, dan anggota keluarga.
Momen apresiasi memberikan peluang bagi para Anda untuk memberi tahu karyawan bahwa pekerjaan mereka bermakna dan menunjukkan bahwa mereka dihargai.
3. Kesejahteraan fisik dan mental karyawan terjamin
BPJS bisa membantu menyembuhkan kesejahteraan fisik dan mental. Tapi apakah perlu menunggu hingga jatuh sakit?
Lingkungan kerja yang baik akan membangun suasana yang ramah fisik dan mental. Tidak ada bullying, apresiasi yang tinggi, hingga mungkin kegiatan kebugaran bersama.
Sebagai atasan, cobalah luangkan waktu sejenak untuk berdialog dengan karyawan kamu. Kenali apa hobi dan kesukaannya. Lalu ajak bermain bersama sebagai satu divisi.
4. Lingkungan kerja dengan pemimpin yang aktif
Photo by Windows on Unsplash
Ketika karyawan sering melakukan dialog terbuka dan berkelanjutan tentang pekerjaan mereka kepada Anda, kepercayaan mereka pada Andaakan semakin kuat.
Salah satu hal yang paling berguna yang dapat Anda lakukan adalah fokus pada pengembangan orang-orang yang berbagi cerita dan ide.
Anda sbeagai pemimpin bertanggung jawab untuk mengadvokasi serta membimbing tim Anda. Organisasi harus mengajari para manajer bagaimana mendukung karyawan di tim mereka masing-masing daripada hanya menjadi penjaga gerbang menuju karir internal mereka.
5. Kepemimpinan yang efektif untuk komunikasi yang sehat
Penelitian menunjukkan telah terjadi peningkatan perasaan isolasi dan kewalahan di tempat kerja dalam beberapa tahun terakhir. Terlebih saat pandemi dimana interaksi harus digantikan oleh sosial media menggunakan virtual meeting yang dibuat untuk menghubungkan kita.
Ini adalah tantangan sekaligus kesempatan bagi Anda untuk mengasah kemampuan komunikasi yang efektif.
Cobalah untuk selalu check in rekan kerja Anda dan meluangkan waktu untuk mengobrol santai di luar pekerjaan. Jika ada yang mengalami masalah, Anda bisa mencoba untuk terbuka agar mereka bisa merasa nyaman ngobrol dengan Anda.
Bagaimana pun, KPI dan tujuan lainnya akan bisa dicapai jika terdapat kerjasama yang efektif, salah satunya ditandai komunikasi yang baik.
Jika Anda membutuhkan bantuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik, Anda berada di tempat yang tepat
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Disadur dari:
- https://www.octanner.com/insights/articles/2019/10/23/how_does_leadership_.html
Ditulis oleh Yuri Mahirta Sari.
Baca juga:
Ketahui, Inilah 8 Cara Menjadi Pemimpin Yang Baik!
Bekerja dalam Tekanan: Dari Persektif Team Leader dan Team Member