Agar Tidak Sakit Hati – Tentu kamu pernah bukan sesekali dimarahi? Bagaimana rasanya dimarahi orang tua, atasan, atau teman? Mungkinkah ada cara agar tidak sakit hati ketika dimarahi?
Kali ini, Riliv akan membahas mengenai hal tersebut, yuk simak!
Coba bersikap lapang dada agar tidak sakit hati
Jika kita melakukan kesalahan, memang kita seharusnya meminta maaf. Namun, apa jadinya jika kita menjadi korban pelampiasan kekesalan orang lain?
Terkadang, dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada permasalahan miskomunikasi ataupun dimarahi karena sesuatu yang bukan kesalahan kita.
Merasa kesal, bingung, dan ingin marah balik mungkin adalah perasaan setiap orang dalam kondisi seperti itu. Tapi, bagaimana kalau kita memilih untuk merasa legowo atau lapang dada saja? Mencoba memilih untuk memahami kondisi lawan bicara. Hal ini niscaya dapat membuatmu tidak mudah terpicu emosi hingga sakit hati, lho.
Photo by Christina Morillo from Pexels
Agar tidak sakit hati saat dimarahi, cobalah berfokus pada hal positif
Ketika kita fokus pada kekurangan orang lain, maka kita akan terus melihat kekurangannya, begitu juga sebaliknya.
Semakin kamu fokus pada amarahmu dan hal negatif lainnya, semakin sulit kamu mengelola perasaan sakit hati tersebut.
Cobalah berpikir terbuka
Konflik kadang terjadi karena satu sama lain merasa dirinya paling benar, sehingga tidak pernah mau mendengarkan suatu pendapat atau pandangan orang lain.
Banyak hal dalam kehidupan ini yang belum kita ketahui. Tidak mungkin seseorang mengetahui segalanya.
Jadi, sebaiknya jangan terlalu buru-buru menciptakan kesimpulan sebelum orang tersebut mengungkapkannya secara utuh mengenai apa yang menjadi landasan berpikirnya.
Dari cara-cara di atas, kamu bisa mencoba melakukannya agar tidak mudah terpancing emosi saat berselisih dengan siapapun. Namun, jika kamu kesulitan mengelola emosimu, kamu bisa melakukan konseling online melalui aplikasi konsultasi psikologi Riliv. Dengan begitu, kamu akan terbantu mengelola perasaan negatifmu.
Referensi:
- Tatty S. B. Moeldrajat. Reza Rifanto. 2012. Sub-Conscious Communication in Action : Komunikasi Bawah Sadar dan Terapannya.
Ditulis oleh Annisa Abdillah.
Baca juga:
Terapkan Sekarang! 5 Cara Meningkatkan Efisiensi Karyawan