Mengatasi Broken Home – Pernahkah terpikirkan olehmu mengapa bisa terjadi broken home? Apakah kamu bisa bertahan dengan kondisi keluarga yang mengalami broken home? Kehidupan keluarga memang menyimpan banyak hal.
Terutama ketika masalah muncul mengganggu suasana rumah tangga yang harmonis
. Sering kali orang tua memiliki perbedaan pendapat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Bisa saja perbedaan pendapat itu justru menyelesaikan masalah, mungkin juga tidak.
Yang pada akhirnya berujung pada konflik keluarga, dan lebih parahnya lagi adalah perceraian kedua orang tua. Sehingga anak terkena imbas dari adanya broken home.
Tetapi supaya tidak berdampak buruk bagi masa depan anak, simak 5 tips mengatasi broken home yang telah dirangkum oleh Riliv.
1. Jangan Melibatkan Anak Pada Masalah Orang Tua
Kondisi rumah tangga memang akan banyak menemukan masalah. Perbedaan pendapat antara kedua orang tua yang tidak selaras bisa berakibat pada konflik didalam keluarga. Namun, perlukah anak mengetahui hal tersebut ?
Sebaiknya jangan, karena bisa memicu belenggu pikiran negatif pada anak akibat dari masalah keluarga yang dialami. Orang tua cukup bersikap biasa saja kepada anak, dan sebisa mungkin selesaikan permasalahan secara bijak supaya peran keduanya saling melengkapi.
2. Tetap Menjaga Hubungan Baik Disetiap Situasi
Retaknya hubungan rumah tangga membuat hidup anak berubah menjadi tertekan. Padahal ia menginginkan kehidupan keluarga yang harmonis dengan penuh kasih sayang dan perhatian.
Hilangkan sikap egois dan berpikirlah dewasa, meskipun sedang berkonflik, anak tetap membutuhkan orang tua sebagai tempat untuk berbagi banyak hal menyenangkan.
3. Sediakan Quality Time bersama Anak
Waktu luang bisa dimanfaatkan orang tua dengan mengajak anak untuk mencoba banyak hal, salah satunya yaitu liburan. Sampingkan permasalahan keluarga, membangun karakter positif untuk perkembangan emosional anak menjadi sesuatu yang penting.
Orang tua yang sudah bercerai, tetap harus menyempatkan diri untuk bertemu dengan anaknya. Beritahu dengan baik supaya anak bisa menerima dan mengerti kenyataan dalam hidup.
4. Walaupun Sudah Berpisah, Bimbinglah Anak Dengan Baik
Jangan telantarkan anak dengan berbagai penyesalan yang terjadi. Jika dilingkungan keluarga seorang anak tidak mendapatkan bimbingan yang baik dari orang tua, lalu bagaimana ia bisa bahagia. Biasakan untuk selalu ada saat anak membutuhkan orang tua.
Ajarkan anak mengenai hal-hal baik dan buruk dari hidup ini. Tapi terkadang anak merasa terkekang dengan bimbingan orang tuanya. Maka dari itu, cobalah untuk sesekali mengalah untuk mendegarkan pendapat dari anak.
5. Berikan Nasihat Supaya Anak Berpikir Positif
Nasihat sangat berguna bagi anak agar tidak melakukan kesalahan dilain waktu. Memberikan nasihat berarti menyatakan perhatian orang tua kepada anak. Sehingga kenakalan remaja tidak dilakukan oleh anak karena orang tua memberikan perhatian melalui nasihat yang disampaikan.
Keadaan broken home memberi pengaruh buruk bagi pikiran anak, untuk itulah dibutuhkan nasihat dengan katak-kata yang baik agar anak berpikir positif dalam melihat dunia luar.
Bagaimana Menciptakan Keluarga Harmonis Agar Terhindar dari Broken Home?
1. Saling Pengertian dan Bersikap Jujur Kepada Pasangan
Sesuatu yang mendasar untuk menciptakan keluarga harmonis berawal dari sikap kedua pasangan. Bersikap jujur sangat utama bagi kedua pasangan supaya bisa saling memberikan pengertian. Jangan sampai ada sesuatu yang ditutupi hingga berakibat suasana keluarga jadi terganggu.
2. Buat Kebahagiaan Dalam Keluarga
Kebahagiaan pada keluarga memang tidak selama bertahan. Seiring berjalannya waktu, kebahagian itu akan menjadi pudar. Hal itu dikarenakan sifat manusia berubah-ubah setiap saat.
Yang perlu dilakukan untuk mempertahankan kebahagian keluarga yaitu dengan menciptakan suasana menyenangkan seperti berbincang santai pasangan dan anak, makan bersama, jalan-jalan keluar, dan masih banyak lagi. Lakukan hal-hal sederhana yang bisa membuat keluarga menjadi senang.
3. Menyelesaikan Masalah Secara Bersama
Terkadang ekspektasi tidak sesuai dengan realita, begitu juga dengan keluarga. Setiap keluarga menginginkan hidup yang tentram, namun nyatanya masalah bisa saja datang disaat tidak terduga. Apabila terjadi dalam keluarga, semua harus komitmen untuk menyelesaikan masalah secara tegas dan bijak.
Cukup keluarga saja yang mengetahui adanya permasalahan, jangan melibatkan pihak luar yang bisa mengumbar masalah kemana-mana.
Keharmonisan keluarga bisa hancur apabila orang lain mengetahui permasalahan yang dihadapi. Fokus selesaikan masalah itu agar kehidupan keluarga kembali normal.
Keluarga mempunyai keinginan untuk bersama selamanya, meskipun tidak semuanya bisa begitu. Kasus yang terjadi pada kehidupan ini, ternyata ada juga keluarga yang mengalami broken home.
Bahkan anak menjadi korban dari konflik yang dialami oleh kedua orang tua. Supaya tidak berpengaruh besar bagi masa depannya, orang harus mencari tahu cara untuk mengatasi broken home didalam keluarga.
Referensi:
- www.cermati.com/artikel/mau-keluarga-harmonis-ini-12-tips-untuk-dicoba
- dosenpsikologi.com/cara-mengatasi-anak-broken-home
Ditulis oleh Fatah Akbar, Creative Industry Enthusiasm.
Baca juga :
Cegah Down Syndrome pada Anak, 6 Hal Ini Bisa Dilakukan!