Tes Kepribadian Online – Kalian pernah nggak sih iseng-iseng mengetes kepribadian kalian, misalnya lewat tes Enneagram atau MBTI secara online? Nah, kali ini Riliv akan membahas tentang manfaat, kelebihan, dan kekurangan tes kepribadian online, sekaligus kenapa tes kepribadian online banyak diminati di zaman sekarang!
Manfaat Tes Kepribadian Secara Umum
Menurut American Psychological Association (APA), tes kepribadian adalah alat untuk melakukan asesmen kepribadian. Asesemen ini melibatkan proses berupa administrasi, penilaian, dan interpretasi ukuran-ukuran sifat dan gaya kepribadian seseorang. Kegunaan asesmen kepribadian adalah:
- Menegakkan diagnosis klinis dalam kasus-kasus tertentu, misalnya gangguan kepribadian.
- Menyusun dan menginformasikan intervensi psikologis yang dibutuhkan untuk klien.
- Memprediksi perilaku dalam berbagai konteks dan setting (misalnya, klinis, forensik, organisasi, pendidikan).
Terkait poin terakhir, kita sudah familier banget dengan kegunaan tes kepribadian dalam setting dunia kerja, bukan? Dalam rangka menentukan kandidat karyawan yang tepat untuk mengemban suatu tanggung jawab dalam pekerjaan, biasanya recruiter akan menggunakan tes kepribadian untuk mengungkap seperti apa sikap karyawan saat menghadapi situasi tertentu dalam dunia kerja.
Meskipun demikian, bukan berarti tes kepribadian bisa menjadi satu-satunya alat untuk melakukan rekrutmen. Dilansir oleh Harvard Business Review, para ahli merekomendasikan para recruiter untuk menggunakan metode asesmen tambahan seperti wawancara, in-basket training, studi kasus, FGD, dan lain-lain untuk mendapatkan hasil yang komprehensif dan akurat.
Selain itu, untuk mengakses sejumlah tes kepribadian, kita membutuhkan biaya yang besar. Oleh sebab itulah, beberapa perusahaan memilih alternatif metode asesmen lainnya yang lebih low budget. Hal ini dibuktikan berdasarkan studi terkini dari Indeed, bahwa pada tahun 2021, sebanyak 82% pemberi kerja lebih banyak melakukan wawancara virtual karena dinilai lebih efisien dan mudah.
Bagaimana dengan individu yang ingin mengetahui kepribadiannya secara mudah dan cepat? Saat ini, banyak tes-tes kepribadian online dari beberapa website seperti Truity, PsychCentral, dan 16Personalities yang bisa kita akses secara bebas. Kemunculan tes kepribadian online ini menunjukkan bahwa, meskipun awalnya digunakan untuk asesmen psikologi atau rekrutmen, asesmen kepribadian telah menjadi bagian dari pop culture.
Nah, sekarang, pertanyaannya adalah:
Kenapa, sih, orang-orang tergila-gila pada tes kepribadian online?
Kelebihan dan Kekurangan Tes Kepribadian Online
Dilansir dari Psychology Today, menurut Jennifer V. Fayard, Ph.D., berikut ini adalah manfaat sekaligus alasan mengapa tes kepribadian online menjadi populer bagi netizen masa kini.
- Kita ingin mengetahui aspek dalam diri kita yang tersembunyi. Dengan adanya tes kepribadian, kita jadi tahu kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.
- Kita punya kecenderungan untuk merasa belong to group. Sebagai manusia yang punya keinginan berafiliasi dengan kelompok lainnya, tes kepribadian menjadi sarana untuk mengungkap siapa diri kita, sehingga kita merasa punya identitas dan karakter unik yang secara spesifik dimiliki kelompok tertentu. Alhasil, kita jadi merasa tidak sendiri karena ada orang-orang yang sifat-sifatnya sama dengan kita.
- Tes kepribadian membantu kita untuk memahami orang lain yang sifat-sifatnya berbeda dengan kita. Misalnya, ketika kamu berada dalam suatu kelompok kerja, kamu pasti akan mencari cara untuk terkoneksi dengan anggota kelompok tersebut. Nah, lewat tes kepribadian, kamu bisa mengungkap apa saja yang dikehendaki atau kurang dikehendaki oleh anggota kelompokmu.
Baca juga: 4 Tipe Kepribadian Karyawan Menurut Teori DiSC
Meskipun banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari tes kepribadian online, ternyata ada juga kekurangannya, lho!
- Hasil tes kepribadian bersifat relatif. Biasanya, ketika kita melakukan tes kepribadian online, suasana hati atau lingkungan bisa berpengaruh terhadap hasil tes kita. Maka dari itu, akan terjadi kasus di mana kecenderungan kepribadian seseorang berbeda dari satu minggu ke minggu berikutnya, atau dari tahun satu ke tahun berikutnya. Bagaimanapun juga, faktor genetik dan lingkungan mempengaruhi kepribadian seseorang. Jadi, akan sangat mungkin bahwa kepribadian kita dapat senantiasa berubah seiring berjalannya waktu.
- Adanya social desirability mempengaruhi hasil. Social desirability adalah kecenderungan seseorang menjawab tes kepribadian sesuai dengan hasil yang diinginkan. Biasanya, hal ini terjadi karena kita takut hasilnya jelek atau kurang berkenan sebagai bagian dari diri kita. Atau, kita takut bahwa orang akan menilai kepribadian kita negatif, padahal sesungguhnya itu nggak masalah sama sekali. Kita semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun kita takut bahwa adanya kekurangan mengindikasikan bahwa kita lemah di mata orang lain.
- Belum tentu tesnya scientific. Banyak ahli yang mengklaim bahwa tes kepribadian online yang bertebaran belum tentu mengacu pada teori ilmiah. Misalnya, tes kepribadian MBTI bisa dibilang pseudoscience yang masih diragukan validitasnya dibandingkan tes kepribadian Big Five yang memang sudah diakui secara ilmiah. Selain itu, mereka juga menjelaskan bahwa orang-orang bisa jadi memberikan label pada dirinya sendiri berdasarkan apa yang mereka yakini dari tes kepribadian tersebut, sehingga menolak perkembangan pribadi dan pembenaran sikap negatif. Padahal, tes kepribadian itu cuma gambaran secara umum tentang kita, lho! Sikap negatif itu dimiliki setiap orang, nggak peduli tipe kepribadiannya apa.
- Hasil tes membuat kita jadi mengkotak-kotakkan diri. Nah, ini dia yang paling gawat! Munculnya tes kepribadian online di sekitar kita bisa mendorong diskriminasi. Memang, tes kepribadian membantu kita memahami orang lain, namun jeleknya, kita jadi membangun sentimen pada orang-orang yang berbeda dengan kita. Contohnya, orang introvert sering dianggap kurang gaul dibandingkan orang ekstrovert, atau orang ekstrovert dianggap tidak seteliti orang introvert.
Bisakah Mengenal diri Sendiri Tanpa Tes Kepribadian?
Jawabannya, tentu saja bisa! Mengenal diri sendiri hanya soal memahami kepribadian kita lewat tes online, namun kita juga bisa memulainya dengan memahami setiap emosi yang kita rasakan, menentukan tujuan hidup jangka pendek maupun jangka panjang, serta hal-hal yang kita sukai maupun tidak kita sukai. Terkadang, kita lupa bahwa kepribadian itu berasal dari gabungan karakteristik dan perilaku yang unik, seperti minat, dorongan, nilai, konsep diri, kemampuan, dan pola emosional seseorang. Dengan kata lain, kamu nggak bisa mengungkap siapa diri kamu bila hanya bergantung pada hasil tes kepribadian online yang belum tentu mencakup semua aspek dalam dirimu.
Melakukan refleksi diri, meditasi, dan berkonsultasi ke profesional juga bisa jadi cara untuk mengenal diri sendiri, lho! Untuk membantumu, Riliv punya aplikasi lengkap yang berisi rangkaian audio meditasi serta layanan konseling psikologi yang sudah terverifikasi oleh Himpunan Psikologi Indonesia. Jika kamu ingin lebih mengenal diri sendiri sekaligus check up kesehatan mentalmu, yuk, gabung dengan Riliv sekarang juga!
Referensi:
- American Psychological Association. (n.d). Personality Assessment. Retrieved from American Psychological Association: https://www.apa.org/ed/graduate/specialize/personality
- Fayard, J. V. (2019). Why Do We Like Personality Tests, Even the Bad Ones?. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/people-are-strange/201909/why-do-we-personality-tests-even-the-bad-ones
- Hardy, B. (2020). Two Reasons Personality Tests Like Myers-Briggs Could Be Harmful. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/quantum-leaps/202004/two-reasons-personality-tests-myers-briggs-could-be-harmful
- Hopwood, C. J., Donnellan, M. B., Blonigen, D. M., Krueger, R. F., McGue, M., Iacono, W. G., & Burt, S. A. (2011). Genetic and environmental influences on personality trait stability and growth during the transition to adulthood: a three-wave longitudinal study. Journal of personality and social psychology, 100(3), 545–556. https://doi.org/10.1037/a0022409
- Psychology Today. (n.d.). Myers-Briggs. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/basics/myers-briggs