Memaafkan Diri Sendiri – Apakah ada satu hal yang pernah kamu lakukan di masa lalu yang membuat kamu benar-benar merasa bersalah saat ini? Jika perasaan bersalah itu membebani kamu, membuat gugup, ingin muntah, menyebabkan rasa pahit dan amarah, mempengaruhi hubunganmu dengan orang lain, atau menghambat kamu berkembang dan memiliki pengalaman positif…
Saatnya melepaskan itu semua!
Saatnya melanjutkan hidup, bebas, dan melangkah dengan lebih ringan. Itulah mengapa kamu harus bisa mmaafkan diri sendiri.
Memaafkan diri sendiri tidak datang dalam semalam, dan mungkin tidak dalam sebulan, tapi jika terus berusaha, kamu akan mencapainya!
Jika kamu bisa memaafkan diri sendiri, kamu tidak akan mencoba untuk mengkritik atau menghina diri kamu sendiri. Selain itu, kegunaan memaafkan diri adalah membuat diri kamu untuk berpikir lebih jernih dan mengarahkan dirimu untuk mencapai tujuan, dengan belajar dari kesalahan-kesalahan yang kamu lakukan di masa lalu.
Berikut adalah 3 cara untuk mulai memaafkan diri sendiri yang telah Riliv simpulkan:
1. Ketahuilah, dirimu yang dulu berbeda dengan sekarang!
Coba, deh, tanyakan pada diri sendiri. Seberapa buruknya dirimu di masa lalu sehingga kamu berpikir bahwa kamu tak pantas dimaafkan?
Masa lalu itu sudah berlalu. Tidak ada gunanya untuk menggalinya kembali. Jika kamu mengasihi dirimu sendiri, tentunya kamu tidak harus berdiam di dalam pikiran bahwa kamu adalah orang paling buruk sedunia.
Pikirkan, deh! Apa diri kamu waktu itu tahu sebanyak dirimu yang sekarang? Apakah dirimu di masa lalu itu dulu adalah orang yang juga bijaksana, pintar, dewasa, atau sekeren kamu sekarang?
Bisa jadi, tapi manusia akan berkembang sesuai dengan pengalaman hidupnya. Suka atau tidak, kejadian-kejadian dalam hidup selalu datang dan pergi, lalu mengubah kita menjadi siapa diri kita sekarang.
Kamu sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah, dan itu adalah bagian dari perkembangan diri. Mengasihi diri adalah berbelas kasihan pada dirimu dan berempati seperti kamu berempati kepada orang lain. Setiap kesalahan yang kamu lakukan adalah jalan setapak yang akan membawamu menjadi dirimu yang baru.
2. Perlakukan diri kamu sebaik kamu memperlakukan orang lain!
Jika sahabat baikmu datang sambil menangis karena baru saja kena tipu, lalu menghabiskan tabungan bisnis milik orang tuanya, apa yang akan kamu katakan?
Mungkinkah kamu berkata, “Yah, kamu benar-benar hancur, dan itu semua salahmu!” kepadanya?
Melihat situasinya, sepertinya akan kurang tepat jika kamu mengatakan hal itu, bukan?
Jika kamu bisa berempati dengannya, mungkin kamu akan bersikap lebih baik dan tidak mengabaikan perasaannya. Jadi, akan lebih baik jika kamu berkata, “Aku paham perasaanmu. Tapi, sudahlah, yang penting kamu sudah tahu bahwa uang itu takkan kembali dengan cepat. Sekarang, kamu harus bisa menggantinya sendiri karena itu tanggung jawabmu.”
Namun, memberi empati bukan berarti kamu berusaha membantu temanmu secara gamblang. Kamu harus tetap bersikap realistis. Tidak apa-apa jika kamu mau memberi beberapa saran untuk membantunya mengganti uang orang tuanya. Tetapi, kamu sebaiknya tidak membebaninya dengan tanggung jawab yang mungkin membuat keadaan semakin parah, atau membantunya sedemikian rupa.
Begitulah, jika kamu ingin berbaik hati pada dirimu sendiri, kamu tidak akan membuat dirimu terbebani juga dengan tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan yang sudah kamu akibatkan.
Jadi kalau kamu bisa memperlakukan sahabat dengan baik, kenapa kamu tidak melakukannya pada dirimu sendiri?
3. Berlatihlah setiap hari!
Praktikkanlah memaafkan diri sendiri selama mungkin yang kamu butuhkan. Jika kamu masih belajar, itu bukanlah sesuatu yang buruk, kok. Setiap orang punya caranya sendiri untuk bisa memaafkan dirinya sendiri. Gunakanlah waktu untuk merenungi kesalahan yang kamu perbuat, namun yakinkanlah bahwa kamu sudah bertumbuh sekarang. Bagaimanapun juga, memaafkan diri sendiri juga berguna untuk mengurangi beban yang menghambat interaksimu dengan lingkunganmu. Lakukanlah bukan hanya untuk dirimu sendiri, namun juga untuk kebaikan orang lain!
Nah, jika kamu masih membutuhkan bantuan profesional supaya bisa memaafkan diri sendiri, Riliv bisa membantu kamu lewat layanan konseling online dalam aplikasi yang memungkinkan kamu langsung berbicara dengan psikolog. Kamu bisa mengakses layanan Riliv di mana saja dan kapan saja, lho! Selain itu, kamu tidak perlu khawatir data kamu tersebar karena privasi sudah diatur dan disusun berdasarkan Kode Etik Psikologi Indonesia.
Disadur dari:
- Chetrit, S. (2016). Here’s two ways to start forgiving yourself. Retrieved from Medium: https://medium.com/the-mission/here-s-two-ways-to-start-forgiving-yourself-7d0e157aeac
Referensi:
- Gardenswartz, C. (2022). Self-Compassion: A Therapy Technique for Negative Thoughts. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-discomfort-zone/202205/self-compassion-therapy-technique-negative-thoughts
- Hill, D. (2022). How to Forgive Yourself With Self-Compassion. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/intl/blog/striving-thriving/202207/how-forgive-yourself-self-compassion
- Neff, K. (2023). Definition of Self-Compassion. Retrieved from Self-Compassion: https://self-compassion.org/the-three-elements-of-self-compassion-2/
Diterjemahkan oleh Sabrina Rizkahil, diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog.
Discussion about this post