Mencegah diskriminasi sosial – Masih ingatkah Anda dengan beberapa fenomena diskriminasi sosial yang menghebohkan dunia? Seperti kasus Asian Hate dan Black Lives Matter. Dua kasus ini terjadi dengan sangat cepat dan membuat banyak orang ikut melakukan diskriminasi.
Mungkin dari kasus ini Anda menjadi bertanya-tanya, kenapa orang lain mudah ikut-ikutan melakukan diskriminasi kepada kelompok tertentu? Padahal diskriminasi adalah perilaku yang salah dan bisa memberikan luka psikologis yang luar biasa kepada korbannya. Ditambah lagi, seringkali tuduhan yang diberikan kepada korban diskriminasi tidak berdasar.
Penyebab diskriminasi
Ternyata, penyebab seseorang mudah melakukan diskriminasi adalah karena mereka kurang atau tidak memiliki kemampuan berpikir kritis. Makanya, untuk mencegah diskriminasi, Anda dan seluruh masyarakat di dunia perlu memiliki kemampuan berpikir kritis.
Mencegah diskriminasi sosial dengan berpikir kritis
Tahukah Anda? Orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis bisa membedakan antara fakta dengan opini ataupun dengan informasi yang tidak jelas kebenarannya (hoax). Ini bisa terjadi karena mereka tidak akan langsung mempercayai informasi yang didapatkan, melainkan akan diuji dan dipertanyakan terlebih dahulu kebenaran informasi dan kredibilitas sumber informasi. Makanya, orang yang punya kemampuan berpikir kritis tidak akan melakukan diskriminasi!
Cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Jika Anda merasa kurang dalam kemampuan berpikir kritis, Anda tidak perlu sedih! Karena kemampuan berpikir kritis bisa diasah dan dikembangkan.
Bagaimana cara mengasah kemampuan berpikir kritis?
1. Kenali sumber bias untuk mencegah diskriminasi sosial
Bias adalah penilaian yang tidak objektif. Makanya, ketika bias, Anda akan lebih mudah melakukan diskriminasi karena Anda tidak akan berusaha mencari tahu kebenaran di balik informasi yang Anda dapatkan.
Contoh, Anda tidak suka dengan perempuan berkacamata karena menurut Anda semua perempuan berkacamata itu pendiam. Suatu hari Anda mendengar rumor kalau salah satu rekan kerja Anda yang merupakan perempuan berkacamata selalu menendang kucing di jalan. Saat mendengar berita ini Anda langsung mempercayainya karena menurut Anda tidak mengejutkan jika orang yang pendiam berperilaku kasar. Dampaknya, Anda juga ikut mengucilkan dia seperti yang dilakukan rekan kerja lain. Padahal pendiam dan kasar merupakan perilaku yang berbeda.
Makanya, untuk mencegah diskriminasi sosial, Anda perlu tahu bias seperti apa yang biasa Anda lakukan!
Confirmation bias
Hanya mau percaya dengan apa yang Anda percaya. Makanya jika Anda memiliki confirmation bias, Anda akan mencari bukti atau opini yang mendukung kepercayaan dan mengabaikan bukti yang bertentangan.
Affect heuristic
Membuat keputusan berdasarkan mood dan feelings.
False consensus bias
Merasa kalau keputusan dan kepercayaan yang Anda miliki benar berdasarkan jumlah orang yang setuju dengan pendapat Anda.
Clustering illusion
Salah dalam membuat korelasi. Contoh, menurut Anda penyebab orang menjadi gendut adalah karena mereka pelit dan tidak suka berbagi. Padahal tidak ada hubungannya antara menjadi gendut karena pelit.
2. Jangan ragu untuk bertanya!
Cara kedua mencegah diskriminasi sosial adalah dengan mempertanyakan berbagai informasi yang Anda dapatkan.
- Apakah informasi benar?
- Apakah informasi relevan?
- Apakah sumber informasi bisa dipercaya?
- Siapa sumber informasinya?
3. Jangan hanya mengandalkan sudut pandang atau penilaian pribadi!
Selain mengetahui sumber bias dan mengajukan pertanyaan, Anda juga jangan hanya mengandalkan sudut pandang dan penilaian pribadi untuk menguji kebenaran informasi. Coba cari referensi lain yang lebih akurat dan gunakan data-data terdahulu yang terbukti bisa dipercaya dan juga relevan dengan situasi dan kondisi yang Anda hadapi.
Nah itu dia 3 cara mencegah diskriminasi sosial. Jangan lupa untuk dicoba dan dibagikan kepada orang-orang terdekat.
Tertarik untuk mencegah diskriminasi sosial?
Jika Anda tertarik dengan isu-isu diskriminasi dan toleransi, Anda bisa mengikuti program #MakeItEQual
Riliv bekerjasama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- Oswald, M. E., & Grosjean, S. (2004). Confirmation bias. Cognitive illusions: A handbook on fallacies and biases in thinking, judgement and memory, 79.
- linkedin.com. Critical Thinking For Better Judgment and Decision-Making
Artikel ini ditulis oleh Aufa Miladya Izzah
Baca Juga:
5 Cara Melatih Empati, Kunci dalam Bersosialisasi