Gangguan depresi adalah suatu penyakit yang melibatkan tubuh, suasana hati, dan pikiran. Penderitanya merasa sedih dan tak berguna yang bersifat menetap.
Gangguan ini tidak sama dengan perasaan murung dalam waktu singkat. Depresi juga bukan bukti seseorang memiliki jiwa yang lemah. Depresi tidak hadir akibat keinginan pribadi atau dapat diatasi dengan tekad semata.
Penderita tidak bisa “bangkit sendiri” dan sembuh begitu saja. Jika tidak ditangani, gejalanya dapat bertahan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Bila dibiarkan, depresi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Jenis gangguan depresi
- Depresi mayor: kombinasi dari sejumlah gejala depresi yang mengganggu kemampuan bekerja, belajar, tidur, makan, dan melakukan aktivitas-aktivitas menyenangkan. Episode yang melumpuhkan tersebut dapat terjadi 1 kali saja, namun umumnya terjadi beberapa kali.
- Gangguan distimik (disebut juga distimia): gejala depresi yang lebih ringan, namun terjadi dalam jangka waktu lama (2 tahun atau lebih). Meskipun tidak melumpuhkan, penderita gangguan distimik kesulitan untuk berfungsi secara normal. Banyak penderita distimia mengalami episode depresi mayor sesekali dalam hidupnya.
- Jenis gangguan lain: memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dari depresi mayor dan gangguan distimik, atau berkembang dalam situasi yang unik. Namun, tidak semua ilmuwan sepakat mengenai karakteristik dan definisi jenis-jenis depresi ini.
Jenis gangguan depresi lain mencakup:
- Depresi psikotik: ketika gangguan yang parah disertai dengan sejumlah bentuk psikosis, seperti halusinasi dan delusi.
- Depresi postpartum: depresi mayor yang dialami dalam waktu 1 bulan setelah melahirkan. Sekitar 10 hingga 15% perempuan mengalami depresi postpartum setelah melahirkan.
- Gangguan afektif musiman (SAD): depresi yang terjadi selama musim dingin, ketika paparan sinar matahari berkurang. Gangguan ini umumnya mereda selama musim semi dan musim panas. Pemberian antidepresan dan psikoterapi dapat mengurangi gejala SAD, baik tanpa maupun dikombinasikan dengan terapi cahaya.
- Gangguan bipolar: disebut juga gangguan manik-depresi. Gangguan bipolar tidak selazim depresi mayor dan distimia. Karakteristik gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati yang berulang. Terdapat 2 suasana hati ekstrem yang dialami oleh penderita bipolar, yaitu suasana hati yang sangat baik (mania) dan buruk (depresi).
Gejala
- Kesedihan, kecemasan, atau suasana hati hampa yang bertahan lama
- Perasaan putus asa atau pesimisme
- Perasaan bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya
- Hilangnya ketertarikan atau kegembiraan dalam melakukan hobi atau aktivitas yang sebelumnya dinikmati, termasuk seks
- Tenaga berkurang, kelelahan, menjadi “melambat”
- Kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan
- Insomnia, bangun lebih awal di pagi hari atau kebanyakan tidur
- Nafsu makan dan/atau berat badan berkurang, atau terlalu banyak makan dan berat badan bertambah
- Memikirkan kematian atau bunuh diri, melakukan percobaan bunuh diri
- Gelisah, mudah marah
- Gejala fisik yang bertahan lama serta tidak terpengaruh oleh pengobatan, misalnya sakit kepala, gangguan pencernaan, dan sakit kronis
Tidak semua penderita depresi atau manik mengalami seluruh gejala yang tertera. Keparahan tiap gejala juga berbeda pada setiap orang dan setiap waktu.
Penyebab gangguan depresi
Depresi merupakan kombinasi dari faktor genetik, biokimia, lingkungan, dan psikologis.
Ada depresi yang cenderung menurun dalam keluarga, sehingga terdapat dugaan bahwa ada peran genetik dalam persebaran gangguan.
Namun, gangguan ini juga dapat terjadi pada seseorang yang berasal dari keluarga tanpa riwayat depresi.
Trauma, kehilangan orang terkasih, hubungan yang tidak harmonis, maupun situasi yang membuat stres lainnya dapat memicu episode depresi. Episode selanjutnya dapat terjadi dengan maupun tanpa pemicu yang jelas.
Gangguan depresi pada perempuan
Perempuan mengalami depresi dua kali lebih banyak daripada laki-laki. Faktor biologis, siklus hidup, hormon, dan faktor lain yang hanya dialami oleh perempuan mungkin berhubungan dengan tingkat gangguan yang lebih tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa hormon secara langsung mempengaruhi zat kimia dalam otak yang mengendalikan emosi dan suasana hati. Beberapa perempuan dapat menjadi lebih rentan terhadap premenstrual dysphoric disorder (PMDD, bentuk premenstrual syndrome yang lebih parah).
Wanita yang mengidap PMDD biasanya mengalami depresi, kecemasan, perasaan mudah marah, dan perubahan suasana hati secara cepat selama 1 minggu sebelum menstruasi. Efek PMDD ini sangat mengganggu, hingga penderita tidak dapat berfungsi secara normal.
Banyak ibu baru mengalami episode “baby blues” yang singkat, namun sebagian akan mengalami depresi postpartum. Pada dasarnya, wanita cenderung rentan mengalami depresi setelah melahirkan.
Setelah melahirkan, wanita mengalami perubahan hormon dan fisik. Mereka juga mendapatkan tanggung jawab baru, yaitu merawat bayi. Hal ini dapat menyebabkan wanita merasa kewalahan.
Kondisi ini jauh lebih serius dan membutuhkan penanganan aktif serta dukungan emosional untuk ibu baru. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami depresi postpartum biasanya memiliki riwayat episode depresi.
Penanganan oleh ahli psikologi yang simpatik dan dukungan emosional dari keluarga untuk ibu baru adalah faktor utama dalam membantu ibu memulihkan kondisi fisik maupun mental. Dengan demikian, ibu baru dapat merawat sang anak dan merasa senang akan kehadirannya.
Pengobatan
Meskipun termasuk penyakit yang umum, depresi adalah gangguan yang serius. Kebanyakan penderitanya membutuhkan pengobatan agar dapat menjadi lebih baik.
Depresi, separah apapun, merupakan gangguan yang dapat disembuhkan.
Seseorang perlu diperiksa oleh ahli untuk penanganan tepat. Apabila terbukti bahwa gejala yang diderita tidak disebabkan oleh faktor fisik, maka pemeriksaan psikologis akan dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan mental profesional.
Penderita akan menjawab beberapa pertanyaan dari ahli, yang meliputi riwayat keluarga terkait depresi dan penanganan yang diberikan, gejala yang dialami, serta penggunaan alkohol dan obat-obatan.
Setelah didiagnosis, penderita dapat ditangani dengan berbagai metode. Metode yang paling umum adalah pemberian obat dan psikoterapi.
- Pemberian obat: Antidepresan berfungsi mengembalikan kondisi neurotransmitter ke kondisi normal, umumnya serotonin dan norepinefrin. Sejumlah antidepresan lain bekerja pada neurotransmitter dopamin. Pemberian dan konsumsi obat harus dilakukan di bawah supervisi dokter. Diskusikan dengan dokter terkait manfaat, kelebihan, kekurangan, dan efek samping obat. Dokter juga akan memberikan daftar makanan dan minuman yang mungkin perlu dihindari selama mengonsumsi obat.
- Psikoterapi: Ada berbagai jenis psikoterapi, misalnya psikoterapi dalam jangka waktu pendek (10-20 minggu) dan jangka waktu panjang. Psikoterapi akan diberikan sesuai dengan kebutuhan individu. Umumnya, psikoterapi yang diberikan adalah terapi kognitif-perilaku (CBT) dan terapi interpersonal (IPT). Psikoterapi sangat efektif untuk penderita tingkat ringan hingga menengah. Namun, untuk penderita depresi mayor, kombinasi pemberian obat dan psikoterapi adalah penanganan terbaik.
Bila Anda menderita gangguan depresi …
Gangguan ini dapat mengakibatkan seseorang merasa lelah, tidak berharga, tidak berdaya, dan tidak memiliki harapan. Pemikiran dan perasaan yang negatif ini menyebabkan seseorang merasa putus asa.
nda perlu menyadari bahwa pandangan negatif tersebut merupakan bagian dari depresi dan umumnya tidak menggambarkan kenyataan.
Seiring pengobatan dan terapi, pemikiran negatif akan memudar. Selama itu, Anda dapat melakukan hal-hal ini:
- Tetapkan tujuan yang realistis dengan mempertimbangkan depresi yang Anda derita.
- Pecahkan tugas besar menuju langkah-langkah yang lebih kecil. Tetapkan prioritas dan lakukan apa yang dapat Anda lakukan, sebisa Anda.
- Berusahalah untuk bersama dengan orang lain dan mengungkapkan isi hati Anda pada seseorang.
- Lakukan kegiatan yang membuat Anda merasa lebih baik.
- Cobalah melakukan olahraga yang ringan, pergi menonton film atau pertandingan bola, serta berpartisipasi dalam aktivitas religius, sosial, atau aktivitas lainnya.
- Berharaplah agar perasaan Anda membaik secara bertahap, bukan seketika membaik begitu saja.
- Lebih baik Anda menunda mengambil keputusan penting hingga gejala mereda. Sebelum memutuskan sesuatu yang besar (seperti pindah kerja, menikah, atau bercerai), diskusikan dengan orang lain yang sangat memahami Anda dan memiliki sudut pandang objektif.
- Biarkan keluarga dan teman membantu Anda
Disadur dari:
- https://www.psychologytoday.com/us/conditions/depressive-disorders