Bebe Rexha dan bipolar buat penyanyi nominasi Grammy ini jujur pada penggemarnya untuk tetap menerimanya apa adanya.
Baru-baru ini penyanyi berusia 29 tahun ini mengaku lewat twitter resminya bahwa bipolar membuatnya mengalami kesulitan memahami dirinya sendiri.
Meskipun sulit pada awalnya, bipolar, di sisi lain membuatnya menerima diri untuk tak lagi malu akui diagnosa salah satu gangguan mental tersebut.
“Cukup lama aku tidak memahami mengapa aku sangat sakit”
Rexha mencurahkan isi hatinya lewat cuitan, dimana penyanyi ini tidak ingin keluar dari rumah dan tidak menginginkan berada di dekat orang lain.
Begitu juga ketika suasana hatinya berada di titik tertinggi yang menyebabkan susah tidur. Terutama saat penyanyi sekaligus penulis lagu ini sedang bekerja.
Bebe Rexha dan bipolar yang mempengaruhi suasana hatinya
Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, berupa mania ketika sedang merasa senang dan depresi di saat terpuruk
Perubahan emosi yang drastis pada bipolar menyebabkan penderitanya sangat pesimis dan lesu ketika depresi, dan merasa sangat percaya diri dan bersemangat ketika merasakan gejala mania.
Hidup sebagai penderita bipolar tak buat Bebe Rexha malu sedikit pun
I’m bipolar and I’m not ashamed anymore. That is all. (Crying my eyes out.)
— Bebe Rexha (@BebeRexha) April 15, 2019
https://platform.twitter.com/widgets.js
Penyanyi dengan nama asli Bleta Rexha tersebut tak ayal akui ketakutannya akan ditinggalkan oleh penggemarnya.
Tapi dia mengaku tak lagi malu dengan diagnosa gangguan bipolarnya, begitu pula keputusannya memberitahukan kondisinya kepada dunia.
“Jangan kasihani aku, dan terimalah keadaanku (apa adanya),” tulisnya Selasa lalu. Ribuan dukungan dari penggemar mengalir kepadanya.
Cintanya pada penggemar tak membuat Bebe Rexha menyerah
I don’t want you to feel sorry for me. I just want you to accept me. That’s all. Love you.
— Bebe Rexha (@BebeRexha) April 15, 2019
https://platform.twitter.com/widgets.js
Bebe Rexha dan bipolarnya membutuhkan banyak dukungan; dari keluarga, kerabat, sekaligus penggemarnya yang sangat dicintainya.
Penderita bipolar akan mengalami kesulitan menjalani kehidupannya dengan normal. Meski kondisi mania terlihat normal di mata orang lain, sang penderita mungkin merasa terpuruknya sama seperti ketika dia mengalami fase depresi.
Dukungan, cinta, kesabaran dapat membantu perawatan dan pemulihan Rexha maupun penderita bipolar yang lain.
Jangan malu dengan gangguan bipolar, jangan pula tahan dirimu untuk jalani hidupmu
Seperti Rexha, apabila kamu menderita gangguan bipolar jangan malu untuk mengakuinya. Ini bukan salah siapa-siapa.
“Album berikutnya akan menjadi album favorit, karena aku tidak akan menahan apa pun”, tambah penyanyi Amerika ini.
Disadur dari:
- https://edition.cnn.com/2019/04/16/entertainment/bebe-rehxa-bipolar/index.html
- https://www.bbc.com/news/newsbeat-47945435
- https://www.independent.co.uk/life-style/bebe-rexha-bipolar-songs-disorder-twitter-a8873356.html
- https://www.nhs.uk/conditions/bipolar-disorder/
- https://www.helpguide.org/articles/bipolar-disorder/helping-someone-with-bipolar-disorder.htm/
Written by Bella Karina Arviyanti, who struggles with her moody behavior every single day yet never give up.
Discussion about this post