Tes Kesehatan Mental – Beberapa tahun belakangan, isu kesehatan mental jadi salah satu yang banyak dibahas di media sosial. Hal ini nggak terlepas dari peran influencer atau selebgram di media sosial. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang self diagnose tanpa ada hasil tes kesehatan mental dan masih kurangnya pengetahuan tentang hal ini. Padahal yang bisa kasih diagnosis cuma ahli profesional, lho! Jadi gimana dong kalau mau tau kondisi kesehatan mental tanpa self diagnose? Oke, salah satu cara yang bisa kamu lakukan buat menghindari self diagnose ada caranya lho, yaitu ikut tes kesehatan mental. Tes ini bisa juga kamu lakukan mandiri secara online. Hmmm, tapi apa bedanya tes kesehatan mental secara mandiri sama self diagnose? Kan, sama-sama tanpa dampingan ahli?
Oke daripada penasaran lanjut baca artikelnya aja, yuk!
Pertama, kita bahas dulu ya, kenapa jadi banyak orang yang tertarik sama tes kesehatan mental. Pastinya hal ini nggak terlepas dari peran media sosial yang menumbuhkan minat masyarakat sama hal ini. Mulai dari banyaknya influencer atau selebgram yang angkat suara tentang isu kesehatan mental, sampai konten yang dibagikan sesama netizen. Misalnya di tahun 2020 akun TikTok @silvhiaasqani viral karena membahas pengalaman ikut tes kesehatan mental. Jenis tes yang dilakukan @silviaasqani, biasanya dilakukan secara mandiri tanpa dampingan profesional. Sampai sekarang, videonya udah dapat lebih dari 263 ribu likes dan lebih dari 1500 kali share.
“Iseng ngetes kesehatan mental gw.. Dan hasilnya. Alhamdulillah mental gw stabil. Namun ada masalah yang sedikit bikin tertekan hehe”. tulis Silvhia di video tersebut.
Kapan Harus Ikut Tes?
Gara-gara konten TikTok @silvhiasqani jadi makin banyak yang mau coba tes kesehatan mental karena kemudahannya yang bisa dilakukan kapan dan dimana aja. Maksudnya, tes ini nggak bergantung pada kondisi tertentu. Jadi, kalau kamu nggak ada gejala gangguan kesehatan mental pun bisa tetap cobain tes ini, dan lokasi tesnya pun dilakukan online. Tapi biasanya, orang yang punya gejala gangguan kesehatan mental disarankan buat ikut tes, misalnya gejala seperti:
- Perubahan mood drastis
- Merasa nggak berharga, gampang marah, frustasi
- Menghindari aktivitas sosial / kegiatan normal
- Merasa cemas, khawatir dan takut
- Merasa kekurangan energi atau kelelahan
- Susah konsentrasi
- dan lainnya
Apa Aja Tes yang Bisa Kamu Ikuti?
Ada banyak tes yang bisa kamu ikuti. Diantaranya, MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), Tes Kepribadian Ganda, dan Psychological Test. Yuk simak penjelasannya!
- Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) Tes MMPI digunakan buat menilai kepribadian dan gangguan jiwa (psikopatologi). Dari sini bisa diketahui kondisi kesehatan mental seseorang. Ada 2 tipe tes, yaitu MMPI-2 dan MMPI-A. Tipe tes MMPI-2 lebih sering digunakan psikolog sampai akhirnya tes ini diperbarui jadi MMPI-2-RF. Sedangkan tipe MMPI-A lebih sering digunakan baut remaja. By the way, tau nggak kenapa nama tesnya ‘Minnesota’? Karena tes ini pertama kali ditemukan di University of Minnesota, Amerika. Oleh Starke R (ahli psikolog klinis) dan J Charnley McKinley (neuropsikiatri) tahun 1937. Wow menarik ya!
- Tes Kepribadian Ganda. Udah pernah dengar ada tes kepribadian ganda? Tes kepribadian ganda jadi salah satu tes kesehatan mental yang banyak diminati juga, lho! Tes ini juga bisa dilakukan secara online lewat aplikasi atau website. Ada 2 tipe, yakni tes yang fokus dengan gangguan kesehatan mental misalnya platform Psymed dan Mind Diagnostic. Ada juga tes yang fokus pada gangguan kepribadian atau disebut juga dengan PD Test (Personality Disorder Test). Dalam tes ini, nantinya kamu bakal menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan sama kamu. Misalnya gimana cara kamu melihat dirimu dan gimana cara kamu merespon orang lain. Nantinya, kamu bakal dapat hasil berupa daftar dan penjelasan singkat tentang gangguan kepribadian yang mungkin terjadi di dirimu.
- Tes Kesehatan Mental Online. Sekarang, kamu juga bisa melakukannya secara mandiri dengan sistem online. Tapi perlu diingat pastikan dari penyedia yang akurat ya, seperti Riliv. Tes kesehatan mental di Riliv dibuat oleh tim ahli dan profesional jadi kamu nggak perlu khawatir karena terpercaya dan mudah diikuti. Kamu cukup jawab pertanyaan yang sudah disediakan di website Riliv. Pastiin kamu jawab dengan jujur dan apa adanya ya, sesuai dengan kondisimu saat ini karena bakal berpengaruh sama hasil tes. Nanti hasilnya bisa langsung kamu dapatkan di website. Jadi nggak perlu nunggu lama deh!
Bedanya Tes Kesehatan Mental & Self Diagnose
Self diagnose berarti memberikan diagnosis pada diri sendiri tentang gangguan kesehatan mental yang dialami, berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa tes dan bantuan ahli. Self diagnose bisa jadi salah diagnosis yang berisiko bahaya, karena kamu cenderung mengambil pengobatan yang salah. Tapi hal ini bukan berarti setelah dpaat hasi tes kamu bisa langsung bisa menarik kesimpulan tentang gangguan kesehatan mental yang dialami. Diagnosis tetap hanya bisa diberikan oleh ahli. Jadi jangan lupa ya, ada bedanya antara tes kesehatan mental dan self diagnose.
Terus buat apa dong ikut tes kesehatan mental kalau nggak bisa tau gangguan kesehatan mental yang dialami?
Eits…jangan salah paham dulu. Yuk, baca terus sampai selesai buat tau jawabannya!
Bantu Lebih Tahu dan Paham Kondisi Kesehatan Mental
Pada dasarnya, tes kesehatan mental bisa membantu kamu lebih tahu dan paham soal kondisi kesehatan mental. Jadi, kamu bisa mendeteksi lebih awal kebutuhan apa yang harus segera dipenuhi untuk kondisi kesehatan mentalmu pada saat itu. Apakah harus konsultasi bersama psikolog, butuh bantuan obat-obatan sesuai resep ahli, atau masih bisa diatasi dengan meditasi secara mandiri di rumah.
Semakin cepat terdeteksi kondisi kesehatan mental, semakin meminimalisir risiko terjadinya masalah lebih besar akibat gangguan mental. Misalnya penggunaan narkoba atau ide bunuh diri bisa dicegah. Jadi, kamu nggak perlu ragu buat ikut tes. Perlu diingat lagi, tes ini bukan merupakan alat atau cara untuk self diagnose. Diagnosis gangguan kesehatan mental tetap diberikan oleh ahli profesional, ya!
Bantu Memberi Informasi Untuk Psikolog
Ikut tes ini juga bisa bantu psikolog, lho! Saat kamu mau konsultasi sama pasikolog, pasti kamu akan ceritain masalahmu dulu. Nah,hasil tes ini bisa jadi cara membuka obrolan sama psikolog. Kamu bisa kasih tau dulu bagaimana hasil tes yang kamu dapat terus baru mulai ceritain masalahmu. Misalnya dari hasil tes ternyata kamu punya tingkat stres sedang, terus kamu bisa coba ceritain hal yang akhir-akhir ini bikin kamu stres. Jadi psikolog bisa lebih memahami kamu karena mendapat informasi ekstra.