Apa arti OCD – Apa arti penyakit obsessive compulsive disorder (OCD) buat kamu?
Kemungkinan, kamu berpikiran bahwa OCD adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi “tukang bersih-bersih” atau “neat freak“, ya, ‘kan?
Sebenarnya, gambaran yang kamu buat di pikiranmu mengenai OCD sudah merupakan bukti bahwa OCD bukanlah penyakit yang langka, lho. Apa buktinya?
Hmm… hayo, ngaku, seberapa sering kamu mengecap seseorang sebagai “OCD”, hanya karena ia mencuci tangannya berkali-kali?
Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan penyakit dan penderita OCD, lho. Coba bayangkan, deh, bagaimana perasaan penderita OCD sebenarnya ketika mendengar hal itu.
Pastinya, arti OCD bagi mereka sangat berbeda dengan apa yang kamu ketahui. Nah, itulah yang ingin dibahas dalam artikel Riliv kali ini.
Namun, sebelum membahas apa arti OCD bagi penderitanya, ada baiknya untuk membahas pengertian OCD terlebih dahulu.
Pengertian OCD
Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah gangguan kesehatan mental yang dapat membuat seseorang merasa terobsesi atas sesuatu yang hanya dapat dinetralisir melalui tindakan kompulsif secara berulang-ulang.
Sesuai namanya, OCD memiliki dua gejala, yaitu obsesi dan kompulsi, yang dapat mengganggu segala aspek dalam kehidupan penderitanya.
Obsesi
Obsesi adalah pikiran atau dorongan yang tidak diinginkan, bersifat mengganggu, dan berada di luar kendali penderita.
Sehingga, penderitanya akan merasa tertekan dengan kecemasan yang sangat kalau tidak segera melakukan sesuatu sesuai caranya.
Kompulsi
Kompulsi adalah perilaku atau pemikiran berulang yang dilakukan untuk mengusir obsesi yang dimilikinya.
Contoh perilaku kompulsif adalah mencuci tangan, memastikan bahwa pintu terkunci, ritual yang dilakukan secara mental, dan lain-lain.
Namun, melakukan perilaku tersebut tidak semerta-merta memberikan rasa lega kepada penderitanya, karena obsesi akan selalu ada untuk memberikan lebih banyak tekanan.
Hmm… dari pengertian mengenai OCD yang biasanya diketahui secara umum saja sudah berbeda, ya. Tapi, masih banyak, nih, arti OCD bagi penderitanya yang perlu dibahas di subbab selanjutnya.
Arti OCD bagi penderitanya
OCD berperan besar dalam hidup mereka
Siapa bilang kalau semua orang pasti memiliki “sisi OCD”-nya masing-masing, sekecil apapun itu?
Faktanya, OCD merupakan gangguan yang sangat serius, lho. Tidak ada penderitanya yang ingin memiliki OCD secara sukarela.
Mengapa? Karena OCD menyulitkan hidup mereka. Lain dari kita yang hanya memiliki pikiran yang mengganggu sewaktu-waktu, penderita OCD mengalaminya setiap saat. Apalagi, mereka harus melakukan sesuatu untuk melawannya.
OCD tidak hanya tentang kebersihan atau keteraturan
Inilah miskonsepsi yang paling sering dianut oleh banyak orang. Sebenarnya, persoalannya lebih rumit daripada itu.
Penderita OCD tidak merasa senang selama membersihkan atau mengatur sesuatu secara berulang-ulang. Justru, mereka melakukannya karena takut terkontaminasi bakteri atau mencegah sesuatu yang buruk untuk terjadi.
Selain ketakutan tersebut, ada ketakutan lainnya, lho, seperti ketakutan melakukan dosa, ketakutan terhadap angka, warna, dan kata-kata tertentu, dan lain-lain.
OCD tidak selalu diperlihatkan secara jelas
Ya, beberapa penderita OCD memang cenderung melakukan tindakan kompulsif secara fisik. Namun, banyak dari mereka juga melakukannya secara mental, lho, yang disebut dengan pure obsessional OCD (Pure-O).
Pure-O adalah subtipe dari OCD yang melibatkan tindakan kompulsif yang dilakukan di dalam kepala penderita OCD. Biasanya, penderita dengan Pure-O tidak menyadari kalau mereka menderita OCD, karena gejalanya berbeda dari OCD biasa.
FYI, contoh dari tindakan kompulsif yang biasa dilakukan oleh penderita OCD Pure-O adalah mengulang angka atau banyak berdoa dalam hati secara berulang-ulang.
OCD tidak bisa membuat mereka ‘rileks’
Bagi orang-orang yang tidak memiliki OCD, apa yang dilakukan oleh penderita OCD secara berulang-ulang bisa saja terkesan berlebihan.
Tak jarang, mereka akan menyuruh penderita OCD untuk “santai aja”, atau “tenang, nggak bakal kejadian apa-apa, kok”.
Namun, penderita OCD tidak bisa mematikan pikiran yang mengganggu begitu saja dan bersikap tenang dalam sekejap, baik secara perilaku maupun pikiran.
Perlu diingat bahwa beberapa area dalam otak mereka tidak dapat berfungsi dengan baik dan benar. Maka, akan cukup sulit bagi penderitan untuk melawan OCD tanpa pengobatan, apalagi hanya dengan celetukan “santai aja”.
OCD dapat diobati
Memang, OCD tidak dapat disembuhkan. Namun, layaknya penyakit serius lainnya, tidak ada alasan bagi penderita OCD untuk menerima kondisinya begitu saja tanpa mencari pengobatan.
Salah satu bentuk pengobatan untuk penderita OCD yang digunakan adalah cognitive-based therapy (CBT). Terapi ini akan membantu penderita OCD untuk menghadapi pemicu kemunculan OCD, sekaligus mengurangi kecemasan yang obsesif.
Selain itu, terapi lain yang digunakan adalah selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Selama tiga dekade, terapi tersebut telah terbukti efektif dalam membantu penderita OCD untuk membaik.
Wah, setelah dikupas bersama-sama, ternyata berbeda juga, ya, arti OCD bagi orang “awam” dan penderita OCD itu sendiri!
Bagaimana bila ternyata aku merasa OCD?
Dari penjelasan artikel di atas, apakah kamu merasa bahwa kamu adalah salah satu penderita OCD? Kalau iya, tidak apa-apa, kok.
Kalau kamu masih bingung mengenai kondisimu, kamu bisa berkonsultasi secara online dengan psikolog Riliv yang berpengalaman.
Konsultasi sekarang di sini.
Referensi:
- benenden.co.uk. OCD: Myths vs Reality
- happiful.com 10 OCD Misconseptions
- psychologytoday.com. 4 Myths About OCD
- everydayhealth.com. 8 Common Myths About OCD
Ditulis oleh Adinda Mauradiva.
Baca Juga
Pengertian Toxic Positivity: Seberapa Bahayakah?
5 Bahaya Gangguan Kecemasan Berlebihan Ini Wajib Kamu Wapadai