Apa Itu Broken Home – Kata broken home sudah tidak asing terdengar. Sebenarnya, apa itu broken home? Bagaimana broken home bisa berpengaruh pada kehidupan anak dalam keluarga?
Seperti yang diketahui oleh masyarakat awam bahwa perceraian membawa dampak yang cukup signifikan pada tumbuh kembang seorang anak. Salah satu hal tersulit dalam berpisah adalah mengkhawatirkan efek yang akan ditimbulkannya pada anak.
Untuk memahami bagaimana rumah tangga yang rusak mempengaruhi perkembangan atau perilaku anak, penting untuk memahami bagaimana anak-anak seharusnya berkembang atau berperilaku. Meskipun seorang anak dapat berperilaku dan berkembang pada tingkat mereka sendiri, ada pedoman untuk perkembangan serta perilaku anak.
Kurangnya kemampuan sosial dapat menandakan masalah medis atau perkembangan (Solomon, 2004). Jadi, bukan hanya kurangnya keterampilan motorik yang menjadi masalah di usia muda, tetapi juga keterampilan sosial.
Terakhir, ada tiga jenis perilaku yang harus dipahami orang tua ketika menyangkut anak-anak mereka.
Pertama, ada perilaku yang disetujui. Ini termasuk perilaku seperti bersikap baik kepada orang lain, bersikap pengertian, dan mendengarkan orang lain.
Jenis perilaku kedua adalah perilaku yang tidak selalu diinginkan setiap saat, tetapi masih bisa ditoleransi. Jenis perilaku terakhir adalah perilaku yang tidak bisa ditoleransi.
Penelitian menunjukkan bahwa 50% anak-anak masih berfantasi tentang orang tua mereka yang bersatu kembali setelah 10 tahun setelah perpisahan. Pengaruh perpisahan dan perceraian jelas dirasakan pada anak-anak dalam jangka pendek dan panjang.
Mengenal apa itu broken home lewat pengaruh jangka pendek
Perpisahan dan perceraian orang tua membuat anak-anak berjuang secara emosional. Kemarahan dan kesedihan adalah hal yang normal, terlepas dari usia anak, bahkan jika mereka dewasa!
Kesedihan dapat menyebabkan isolasi, kesepian, dan kesulitan sosial. Anak-anak juga akan terganggu pada kehidupan sehari-harinya.
Kemarahan juga dapat dilihat saat anak-anak bergulat dengan perasaan ditinggalkan, bersalah, khawatir atau menyalahkan orang tua lain.
Semua emosi ini normal dan harus dilewati. Namun, jika kemarahan atau kesedihan mendalam terus berlanjut setelah 2-3 bulan, maka kamu sebagai orang tua harus mencari konseling untuk anak.
Ada juga pengaruh jangka panjang
Perceraian meninggalkan bekas abadi pada anak yang terkena dampaknya. Anak-anak dari keluarga yang hancur lebih mungkin untuk mengalami hal-hal negatif yang lebih tinggi seperti penggunaan narkoba, kriminalitas, pernikahan yang hancur dalam kehidupan mereka sendiri di kemudian hari, bahkan depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa ‘kekacauan’ keluarga harus dibereskan. Apa pun yang terjadi, perpisahan dan perceraian akan berdampak negatif pada anak-anak. Semakin lama konflik berlangsung, semakin besar dampaknya. Ini semua kembali lagi pada bagaimana caramu dan pasangan menyelesaikan permasalahan keluarga.
Perpisahan dan perkembangan anak
Anak-anak pada usianya tentu belum begitu mengerti sepenuhnya mengenai apa itu broken home, tapi perpisahan dan perceraian meninggalkan noda buruk yang tidak diinginkan pada jalinan kehidupan anak. Anak-anak membutuhkan orang tua mereka untuk terlibat dalam kehidupan mereka.Â
Penelitian menunjukkan manfaat yang signifikan bagi anak-anak secara sosial, kognitif, akademis, psikologis, emosional, dan fisik ketika orang tua mereka tetap bersama dan tetap terlibat dalam kehidupan mereka.
Semua anak akan kehilangan saat orang tua mereka berpisah dan bercerai. Mereka kehilangan akses ke orang tua mereka ketika mereka membutuhkannya, dan ini sangat mempengaruhi perkembangan mereka.
Ketika anak-anak merasa aman, mereka berkembang karena merasa cukup aman untuk mengeksplorasi, mengembangkan, belajar, dan tumbuh.
Perpisahan menciptakan rasa tidak aman, yang mengancam perkembangan dan eksplorasi dunia anak. Sebaliknya, mereka menggunakan energi mereka untuk mencari jaminan daripada belajar, bereksperimen, dan berkembang.
Apa pengaruh broken home pada anak?
Anak akan terpengaruh oleh perpisahan, berapapun usia mereka saat orang tuanya berpisah. Dalam kebanyakan kasus, anak-anak yang lebih muda akan mengalami lebih banyak gangguan psikologis daripada anak-anak yang lebih dewasa usianya.
Mengenal apa itu broken home dari efek pada pendidikan anak
Anak-anak dari orang tua yang bercerai 2 kali lebih mungkin putus sekolah daripada teman sebayanya yang masih tinggal dengan orang tua yang tidak bercerai.
Sebagai buah hati dari pernikahan kalian, ada baiknya jika anak diajari bagaimana bentuk rasa keharmonisan dalam keluarga agar anak juga memahami pentingnya komunikasi, tenggang rasa, dan bisa menghindari hal-hal yang sekiranya mampu menjadi penyebab adanya perpisahan dalam sebuah keluarga.
Kamu bisa mencoba melakukan curhat online melalui aplikasi konseling online Riliv untuk membantumu menyelesaikan cara mendidik anak jika kamu termasuk keluarga yang mengalami perceraian.
Disadur dari:
- https://www.kidspot.com.au/health/ask-the-expert/ask-dr-justin/separation-and-children-how-it-affects-your-kids/news-story/5eb7f494653f75ed60095c07a2940ace
- https://www.verywellfamily.com/children-of-divorce-in-america-statistics-1270390
Ditulis oleh Sabilabila.
Baca juga:
Bukan Manja, Ini 5 Fakta Anak Bungsu Menurut Sains