Apa itu procrastination – Tahukah kamu apa itu ‘procrastination’? Bagaimana mengatasinya?
Sering kali kita menunda pekerjaan karena alasan belum berada di suasana hati atau waktu yang tepat. Tak jarang, kita juga mengasumsikan bahwa masih memiliki banyak waktu untuk mengerjakannya di kemudian hari.
Nyatanya, tak ada suasana hati atau waktu yang benar-benar tepat untuk memulai sesuatu. Karena hal tersebut hanyalah dalih dari diri sendiri untuk membenarkan tindakan menunda. Tindakan menunda pekerjaan hingga di saat-saat terakhir dapat disebut dengan procrastination.
Tentu banyak dari kita yang melakukan hal tersebut. Alih-alih menyelesaikan pekerjaan, kegiatan seperti menonton YouTube, berselancar di jejaring sosial atau bermain game akan lebih menggoda untuk dilakukan.
Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Meski kita sudah berniat untuk memulai dan merencanakan apa yang akan kita lakukan, banyak sekali gangguan yang menghalangi hal tersebut.
Jika dianalogikan secara sederhana, dalam pusat kendali seorang procrastinator, terdapat seekor kera pengganggu. Hobinya hanya bermain dan bersenang-senang. Si kera selalu berusaha memanipulasi kita untuk menunda pekerjaan dengan melakukan hal lain yang sebenarnya tidak kita perlukan.
Kali ini, Riliv akan membahas mengenai apa itu procrastination dan bagaimana tips mengatasinya!
Pernahkah kamu, yang awalnya sudah berencana untuk mengerjakan sesuatu, namun berakhir dengan 5 jam menonton video-video di YouTube atau teralu asik menertawakan timeline sosial media? Itu adalah ulah si kera penganggu.
Si kera penganggu hanya akan berhenti ketika ia bertemu musuhnya, monster panik. Sangat disayangkan monster panik hanya akan muncul ketika mendekati deadline suatu pekerjaan.
Saat si kera pergi melarikan diri, barulah kita dapat mengambil alih kendali untuk memutuskan hal apa yang perlu kita lakukan secara lebih logis, yaitu memilih untuk menyelesaikan pekerjaan.
Dari ilustrasi di atas, seorang procrastinator dapat dikategorikan menjadi dua tipe:
Procrastinator Aktif
Tipe ini secara sadar mengikuti alur permainan si kera penganggu. Tujuannya adalah untuk merasa lebih termotivasi atau tertantang ketika si monster panik datang.
Bak seorang pahlawan, mereka dengan tipe procrastinator aktif akan dengan gagah berani melawan si monster panik. Kebanyakan orang menyebutnya dengan “the power of kepepet”.
Procrastinator Pasif
Tipe procrastinator pasif akan mudah termanipulasi ulah si kera pengganggu. Hal ini terjadi karena mereka memang mengalami kesulitan dalam membuat suatu keputusan. Sehingga, saat dihadapkan dengan si mosnter panik, mereka cenderung akan lebih gelisah dan tertekan.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan munculnya sikap procrastination atau menunda pekerjaan:
1. Depresi
Ketika kita merasakan depresi, segala hal yang harusnya bisa memotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan menjadi sirna.
Kita merasa tidak memiliki cukup energi untuk memulainya. Tak jarang kita juga meragukan kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Hal inilah yang membuat kita cenderung untuk menunda menyelesaikan pekerjaan.
2. OCD
Sikap terlalu perfeksionis juga dapat menghambat kita dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Perasaan takut melakukan kesalahan atau tidak dapat memenuhi ekspektasi orang lain berpotensi menghalangi kita untuk memulai suatu pekerjaan.
Orang dengan OCD juga lebih mudah ragu-ragu sehingga lebih memilih untuk menunda.
3. ADHD
Mudah terdistraksi oleh lingkungan sekitar adalah alasan mayoritas orang dengan ADHD menunda pekerjaannya.
Tidak hanya berasal dari luar, distraksi tersebut dapat muncul dari dalam pikiran kita sendiri. Terlebih jika pekerjaan yang akan dilakukan terasa sulit atau tidak menarik, kita akan cenderung menunda untuk mengerjakannya.
Namun tidak selamanya seorang procrastinator itu buruk. Bagaimana menyiasatinya agar menjadi sesuatu yang baik?
Setelah mengetahui apa itu procrastination, ini tips untuk mengatasinya!
- Jadilah procrastinator dengan sebuah rencana. Buatlah daftar skala prioritas pekerjaan yang harus dilakukan. Hal ini dapat membantumu memilah pekerjaan mana yang harus didahulukan.
- Mulailah suatu pekerjaan tanpa mengkhawatirkan bagaimana hasilnya. Perbaiki secara berkala hingga hasil pekerjaanmu menjadi maksimal.
- Ikuti permainan si kera. Berilah kesempatan dirimu untuk mendapatkan ide ide baru yang akan menunjang pekerjaan menjadi lebih baik.
- Usir si kera sebelum si monster panik tiba. Buatlah deadline lebih awal untuk dirimu sendiri. Gunakan waktu tersebut untuk meninjau dan mengevaluasi kembali hasil pekerjaanmu sebelum deadline yang sebenarnya tiba.
- Jangan terlalu banyak mempertimbangkan sesuatu. Seperti yang dikatakan di awal, tidak ada suasana atau waktu yang benar-benar tepat untuk memulai. Jadi mulailah sekarang!
Kebiasaan menunda pekerjaan tentunya dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Jangan ragu untuk mencari pertolongan pada profesional seperti melakukan konsultasi psikologi. Cobalah aplikasi konseling online seperti Riliv untuk pengalaman konseling dengan psikolog profesional kapan saja dan dimana saja.
Baca Juga:
Menunda Pekerjaan: Ternyata Ini Penyebabnya!
Sering Prokrastinasi? Ini Cara Melawan Kebiasaan Menunda Pekerjaan
Tinggalkan Malas! Ini Pentingnya Self Care Ditengah Pandemi
Referensi:
- https://www.youtube.com/watch?v=arj7oStGLkU
- https://www.verywellmind.com/the-psychology-of-procrastination-2795944
Ditulis oleh Dayinta Thifal.