Apa itu psikologi klinis – Kamu mungkin sudah sering mendengar kata psikologi. Tapi, apakah kamu sering mendengar istilah psikologi klinis? Mungkin belum, ya.
Jadi, apa itu psikologi klinis? Apakah ada bedanya dengan psikologi biasanya? Psikologi klinis sama seperti psikiatri nggak, sih?
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, Riliv akan menjelaskan semuanya di artikel ini. Terus baca sampai selesai biar kamu nggak salah mengerti lagi, ya.
Apa itu psikologi klinis?
Psikologi klinis adalah salah satu cabang psikolog yang berfokus untuk menerapkan penelitian dan teknik psikologis dalam pengaturan “klinis”. Menurut definisi sederhananya, ini adalah studi tentang individu, dengan pengamatan atau eksperimen, yang bermaksud untuk memberikan perubahan.
Apapun situasinya, psikolog klinis harus menjadi pendengar yang baik, sangat terampil, mampu mengenali gangguan mental dan psikologis, serta menawarkan perawatan. Mereka juga harus terorganisir karena mengumpulkan data dan memelihara catatan sesi klien yang akurat merupakan bagian dari pekerjaan.

Baca Juga:
Penyebab Diskriminasi Sosial dari Sudut Pandang Psikologi!
Di mana psikolog klinis bisa bekerja?
Selain bisa bekerja sebagai bagian dari tim kesehatan atau pekerja sosial lainnya, psikolog klinis juga bisa berinteraksi dengan individu, keluarga, dan kelompok lain di tempat-tempat seperti pusat konseling, sekolah, dan rumah sakit.
Psikolog klinis juga kadang ditunjuk oleh pengadilan atau perusahaan asuransi untuk melakukan penilaian dan evaluasi psikologis yang menginformasikan penilaian hukum. Jadi psikolog klinis akan diminta menilai kesehatan mental narapidana di penjara atau nasabah asuransi yang menghadapi kasus tertentu.
Apa saja fokus psikologi klinis?
Meskipun metode dan teknik dapat bervariasi, tapi fokus psikologi klinis adalah menilai kesehatan mental klien melalui penilaian dan pengujian psikologis, serta memberikan intervensi yang tepat. Berikut tahapannya:
1. Menilai
Dalam membantu memulihkan kesehatan mental, psikolog klinis harus mengikuti perkembangan kliennya. Mereka harus terlebih dahulu mencari tahu apa masalah dan penyebabnya. Jadi psikolog klinis harus menilai klien yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara diagnostik, penilaian perilaku, dan tes psikologi standar.
2. Mengintervensi
Setelah penilaian, psikolog klinis akan merekomendasikan intervensi psikologis atau perawatan. Saat mengintervensi, psikolog klinis bisa melakukan pendekatan pendekatan perilaku kognitif melalui terapi bicara, pendekatan psikodinamik, dan/atau pendekatan humanistik yang juga dikenal sebagai “terapi yang berpusat pada klien”.
3. Memberikan konsultasi
Selain merawat klien, psikolog klinis terkadang juga dihubungi oleh pihak profesional dan organisasi kesehatan lainnya untuk berkolaborasi dalam memberikan inisiatif kesehatan masyarakat atau memberikan keahlian mereka dalam memberikan konsultasi kepada klien.
4. Melakukan penelitian
Menghabiskan sebagian besar waktu dengan klien, hal itu membuat psikolog klinis sering mendatangkan ide penelitian terbaru. Itulah mengapa, nggak jarang psikolog klinis juga melakukan penelitian berdasarkan data yang telah mereka kumpulkan.
Apa itu psikologi klinis dan bedanya dengan psikiatri?
Bidang psikologi dan psikiatri sering disamakan karena keduanya menangani gangguan mental dan emosional. Padahal, pelatihan dan metode yang digunakan dalam kedua disiplin tersebut sangat berbeda.
Psikolog merawat klien dengan penyakit mental yang mungkin merupakan hasil dari trauma emosional masa lalu atau pengaruh negatif lainnya. Perawatan biasanya menggunakan terapi bicara dan teknik non-medis lainnya. Psikolog bukanlah dokter medis, tapi “hanya” memegang gelar doktor, baik dalam psikologi (S.Psi) atau filsafat (PhD).
Nah, ketika gangguan klien dikaitkan dengan ketidakseimbangan dalam kimia otak atau penyebab fisiologis lainnya, saat itulah seorang psikiater diperlukan. Mereka adalah dokter medis yang berspesialisasi dalam perawatan medis penyakit mental, tapi umumnya memiliki gelar sarjana dalam bidang psikologi sehingga mengetahui banyak perawatan kognitif-perilaku yang digunakan psikolog klinis.

Berarti, psikologi klinis sama seperti terapi atau konseling?
Banyak orang menggunakan istilah psikolog klinis, terapi, dan konseling secara bergantian. Ini sangat wajar karena para profesional di bidang tersebut sering melakukan peran yang sama.
Ketiganya bekerja di lingkungan yang serupa dan harus memiliki sertifikasi negara untuk praktik. Mereka juga biasa mengadakan sesi klinis dengan klien, memberikan tes psikologis, meresepkan terapi kognitif yang tepat, dan strategi koping.
Tapi, persyaratan pendidikan dan pelatihan klinis untuk psikolog klinis lebih tinggi, karena terapis umumnya hanya diharuskan memiliki gelar S1. Terapis juga lebih sering menerima klien yang berjuang dengan penyalahgunaan zat, masalah perkawinan, atau tragedi tertentu. Sementara psikolog klinis bisa menangani klien dengan masalah yang jauh lebih berat.
Nah, untuk kamu yang tertarik dan masih ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu psikologi klinis, kamu bisa curhat online, misalnya lewat Riliv, dan berdiskusi langsung kepada psikolog berpengalaman yang tersedia.
Jangan sampai kamu jadi “Malu bertanya, sesat di jalan”, ya. Selamat mencari tahu lebih lanjut tentang psikologi klinis!
Referensi:
- alliant.edu. What is Clinical Psychology?
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Tentang Joker: Gangguan Mental Itu Nyata dan Perlunya Konsultasi ke Psikolog