Apa itu toleransi – Kamu pastinya sudah sering mendengar kata toleransi, tapi mungkin belum benar-benar mengerti tentang apa itu toleransi. Toleransi pada dasarnya adalah konsep hidup yang sangat penting yang membantu orang untuk hidup bersama secara damai.
Salah satu wujud sikap toleran adalah kamu bisa menerima pendapat dan preferensi orang lain, bahkan ketika semua itu tidak kamu setujui atau sesuai dengan prinsip hidup yang kamu miliki. Toleransi juga berarti kamu tidak menempatkan pendapat sendiri di atas pendapat orang lain, bahkan ketika kamu yakin pendapatmu itu benar.
Ini beda artinya dengan mengalah, ya. Orang yang toleran justru menunjukkan kalau mereka lebih kuat karena dapat menghadapi dan mau menerima pendapat atau perspektif yang berbeda dari orang lain.
Alasan orang kurang bisa bertoleransi
Dalam kebanyakan kasus, alasan utama orang kurang bisa toleransi adalah akibat dari ketakutan dan ketidaktahuan terhadap hal yang tidak diketahui. Pada dasarnya, keingintahuan dan kesiapan untuk belajar tentang dunia baru, serta bisa menerima ide dan cara berpikir baru, dapat membantu orang menjadi lebih toleran.
Jadi, ketika kamu belajar lebih banyak tentang orang-orang dari budaya asing, secara tidak langsung rasa takut akan hal-hal baru yang sebelumnya tidak diketahui juga akan menghilang. Dengan begitu, kamu juga jadi belajar apa itu toleransi dan lebih mudah untuk melakukannya.
Apa keuntungan bertoleransi setelah kamu tahu apa itu toleransi?
Selain toleransi memungkinkan kamu untuk hidup berdampingan secara damai dengan orang dari berbagai latar belakang, keuntungan lainnya adalah kamu jadi lebih mudah terbuka terhadap cara berpikir orang lain, yang bukan tidak mungkin dapat membantu perkembangan pribadimu.
Kamu juga bisa lebih mudah untuk memahami perbedaan orang lain karena mengetahui lebih banyak tentang pemikiran dan ide yang berbeda dari banyak orang, maka itu akan membantumu memahami dunia dengan lebih baik.
Apa itu toleransi untuk kamu milenial?
Menurut Staf Khusus Presiden dan salah satu pendiri Toleransi.id, Ayu Kartika Dewi, toleransi harus diasah oleh generasi milenial di tengah keragaman dan arus globalisasi yang cepat seperti sekarang ini. “Generasi muda atau milenial harus memiliki pemikiran kritis agar tidak mudah terpengaruh oleh gelombang informasi yang tidak jelas sumbernya. Mereka perlu memiliki empati yang hanya bisa didapat dari interaksi langsung dengan orang lain yang berbeda dengan dirinya,” ujar Dewi, seperti yang dilansir dari Bisnis.com.
Nah, Dewi juga bilang kalau kaum milenial harus memiliki tiga jenis toleransi seperti di bawah ini, agar bisa hidup damai berdampingan dengan berbagai keragaman.
1. Menghargai perbedaan
Dengan menghargai perbedaan yang ada, kamu seharusnya tidak pernah merasa khawatir jika timbul perbedaan dalam pergaulan dan bahkan bahkan bersikap menghormatinya. Kalau kamu sudah bisa menerima perbedaan ras, suku, cara berbicara, hingga cara ibadah setiap orang yang berbeda, itu artinya kamu sudah bisa menghargai perbedaan dan mulai paham apa itu toleransi.
2. Menikmati perbedaan
Nah, jika kamu sudah bisa menghargai perbedaan, kamu sudah mulai bisa untuk menikmatinya tanpa perlu adanya paksaan. Di tahap ini, kamu juga sudah tidak ribet lagi memerhatikan perbedaan orang lain dan malan lebih suka melihat kelebihan dan keunikannya dari masing-masing perbedaan tersebut.
3. Merayakan dan melindungi perbedaan
Dewi percaya, dengan merayakan dan melindungi perbedaan, itu artinya kaum milenial tidak menuntut semua orang untuk sama. Mengapa? Karena kaum milenial yang sudah mengerti apa itu toleransi tidak akan memandang perbedaan sebagai aspek aneh dalam hidup dan tidak memaksanya untuk hilang.
Hal terakhir yang harus diingat adalah tidak masalah kalau kamu tetap berpegang pada nilai-nilai yang diyakini, asalkan kamu tetap menghormati nilai-nilai yang diyakini orang lain. Untuk hidup dalam masyarakat yang damai, tidak ada alternatif lain yang bisa dilakukan selain toleransi.
Kalau kamu masih kesulitan untuk bertoleransi atau bahkan mendapatkan toleransi dari orang lain dan membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menggunakan layanan psikolog online atau curhat online yang disediakan oleh Riliv, ya. Para ahli di Riliv akan siap membantumu kapan saja dan di mana saja.
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- dw.com. Being tolerant
- en.tempo.co. 3 Guides Toward Tolerance for Millennials
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Pengertian Toleransi: Hidup Tentram di Tengah Keberagaman