Apakah saya orang tua toxic – Setiap orang tua tentu saja ingin menjadi orang tua yang baik. Menjadi orang tua yang toxic tentu bukanlah pilihan. Karena Anda tidak ingin menjadi orang tua yang toxic, Anda perlu tahu ciri-ciri orang tua toxic agar bisa menghindarinya.
Sebelumnya, apa itu orang tua toxic?
Menurut psikolog Chivonna Childs, orang tua toxic adalah orang tua yang mendahulukan keinginan dan kebutuhannya sebelum anak-anak. Bisa dibilang, orang tua toxic adalah orang yang egois. Mereka tidak peduli pada anak, hanya peduli pada diri sendiri.
Penjelasan tentang orang tua toxic akan dijelaskan lebih lanjut lewat ciri-ciri orang tua toxic di bawah ini.
Apakah saya orang tua toxic? Ini ciri yang perlu Anda ketahui
1. Orang tua toxic adalah orang tua yang egois
Kalau dilihat dari pengertian, Anda sudah tahu bahwa orang tua toxic adalah orang tua yang egois. Orang tua seperti itu mendahulukan kepentingannya di atas kepentingan anak-anak. Mereka mengontrol anak agar mengikuti kehendaknya. Lebih parah lagi, orang tua toxic mengancam atau melakukan guilt-tripping saat mengontrol anak.
Keegoisan orang tua toxic tidak berhenti sampai di situ. Mereka juga tidak mau mendengar pendapat anak. Barangkali karena orang tua toxic punya pengalaman hidup lebih banyak, mereka menganggap anak tidak kompeten untuk memberikan pendapat. Padahal, anak-anak juga punya pendapat yang perlu didengar.
Baca Juga:
Berbagai Dampak Pola Asuh Orang Tua, Yuk Kenali!
2. Bahkan, mereka juga tak segan melakukan kekerasan fisik pada anak
Orang tua yang melakukan kekerasan fisik pada anak adalah orang tua yang toxic. Kekerasan fisik itu misalnya memukul, menendang, mendorong, menampar, meninju, hingga membakar dan menusuk.
Kekerasan fisik tidak hanya menyakiti tubuh anak-anak, tetapi juga menyakiti hatinya. Ingatan akan orang tua yang bertindak kasar akan terus bercokol di benak anak. Jika tidak berdamai dengan masa lalu, bukan tidak mungkin anak akan melakukan hal yang sama ketika dewasa. Dengan melakukan kekerasan fisik, orang tua menciptakan siklus parenting yang tak sehat.
3. Bukan cuma kekerasan fisik, ortu toxic juga melakukan kekerasan verbal
Kekerasan yang dilakukan orang tua toxic tidak hanya berupa kekerasan fisik. Kekerasan berupa ucapan verbal yang menyakiti seperti ancaman, hinaan, teriakan, atau tuduhan juga merupakan ciri-ciri orang tua toxic.
Lidah lebih tajam daripada pedang. Kekerasan verbal yang diucapkan pada anak akan menyakiti hati mereka. Jika dilakukan, orang tua akan kehilangan rasa hormat dan kasih sayang dari anak.
4. Orang tua toxic sering menyalahkan anak
Karena orang tua toxic adalah orang tua yang egois, mereka tak pernah menganggap dirinya salah. Apapun kesalahan yang ada akan dilemparkan pada anak. Bahkan, mereka tidak akan segan untuk memanipulasi anak agar anak merasa bersalah.
Bukan cuma pada anak, orang tua toxic juga terbiasa menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi. Pada keluarga, kerabat, teman–tak ada yang luput dari tuduhan orang tua toxic!
5. Terakhir, orang tua toxic tidak tahu batasan
Orang tua toxic tidak mengerti batasan. Sedari anak-anak masih kecil, mereka tidak memberi privasi pada anak. Bahkan ketika anak dewasa, orang tua toxic bisa hadir dalam bentuk kontrol terhadap hidup anak atau merusak keputusan yang telah dibuat anak.
Apakah saya orang tua toxic? Semoga tidak, ya. Jangan sampai Anda jadi orang tua toxic. Sebab anak-anak hadir untuk dicintai, bukan?
Kalau Anda butuh konsultasi tentang cara asuh yang baik, Anda bisa menghubungi psikolog. Psikolog online Riliv bisa menjadi pilihan. Lewat konseling online, psikolog Riliv bisa membantu Anda yang ingin menjadi orang tua terbaik untuk anak.
Referensi:
- Cleveland Clinic. (2021). How to Tell if You Have a Toxic Parent. clevelandclinic.org
- Gaba, Sherry. (2020). 4 Signs You Are the Child of a Toxic Parent. psychologytoday.com
- McQueen, Janie. (2021). How to Deal With Toxic Parents. www.webmd.com
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga: