Blind Date – Sadarkah kamu bila pandemi merubah cara interaksi kamu dengan orang lain? Ya, kini semua interaksi bisa dijalani melalui langkah virtual.
Hal ini pun memungkinkan kamu untuk bertemu orang lain dengan lebih leluasa tanpa terbatasi oleh jarak dan waktu.
Kesempatan ini juga yang membuka banyak peluang virtual blind date atau kencan buta yang mungkin sangat menarik bagi kamu yang menginjak usia dewasa!
Mengenal Blind Date
Kencan buta atau blind date merupakan definisi dari sebuah pertemuan atau kencan dengan seseorang yang belum pernah kamu temui sebelumnya.
Meskipun tidak semuanya mengarah pada hubungan serius seperti pacaran atau menikah, blind date menjadi salah satu kesempatan menemukan orang baru dari kehidupan kamu yang mungkin sudah dipenuhi orang yang sudah kamu kenal!
Beberapa alasan yang mendasari munculnya kencan buta ini adalah adanya sense of excitement atau kesenangan bertemu dengan orang yang belum pernah mereka temui atau ngobrol sebelumnya.
Pada zaman dahulu, kencan buta dilakukan berdasarkan rekomendasi dari teman atau keluarga. Sekarang, kamu bisa melakukan hal ini dengan adanya beberapa aplikasi online seperti Tinder atau bahkan media sosial.
Kebutuhan untuk Disayangi dan Berafiliasi ditambah Penggunaan Media Sosial
Dikutip dari Radar Semarang, psikolog Probowati Tjondronegoro menyatakan bahwa kencan online merupakan salah satu kebutuhan untuk disayangi, dicintai, dan dimanja.
Apalagi media sosial juga menjadi kebutuhan primer bagi remaja dan juga dewasa awal sehingga bisa mewujudkan tren kencan online.
“Kalau just for fun, itu tidak masalah. Yang menjadi masalah ketika salah satunya menganggap serius. Makanya kalau ini memang kebutuhan ya harus hati-hati,” ujar Probowati dikutip dari Radar Semarang.
Risiko Kencan Buta
Tentunya tren kencan buta khususnya virtual bukan tanpa risiko, ya.
Kamu mungkin sudah menyadari bahwa bisa jadi orang-orang di balik layar yang kamu ajak bicara setiap hari sebenarnya tidak seperti yang kamu bayangkan.
Anonimitas menjadi pedang bermata dua bagi pengguna internet. Kamu bisa dengan aman menyalurkan perasaanmu, tetapi hal ini bisa menjadi kesempatan bagi para penjahat untuk menipu kamu.
Karena itu penting untuk berhati-hati, khususnya saat hendak meet up. Pastikan kamu membawa teman atau saudara yang bisa menemani kamu jika terjadi sesuatu.
Selain itu, usia remaja dan dewasa awal sangat rentan dengan pujian atau pun perilaku kasih sayang dari orang yang mereka kagumi. Hal ini perlu kamu pastikan berhati-hati agar tidak tertipu rayuan mereka, ya.
“Jadi dipikir matang-matang. Harus diteliti apakah cocok dengan dia. Tapi kalau cuma just for fun atau sekilas info sih gak masalah. Dan sebaiknya kalau tidak mau terluka, harus teliti dulu orangnya,” tambah Probowati.
Faktor-faktor Kesuksesan dari Blind Date Menurut Penelitian
Adanya Kesamaan untuk Hubungan Jangka Panjang
Dua orang yang memiliki banyak common trait atau kesamaan justru akan lebih bisa mempertahankan hubungan jangka panjang dibanding banyak yang berbeda, lo.
Meskipun ada istilah opposite attracts atau sifat yang berlawanan justru menarik perhatian, hal ini bisa dikatakan hanyalah api sementara saja sebelum padam karena banyak bertengkar.
First Impression
Studi menunjukkan bahwa ada beberapa hal saat first impression yang dapat menentukan kesuksesan kencan buta kamu.
Selain itu, wanita seringkali selektif saat menentukan pasangannya karena secara naluriah mereka membutuhkan seleksi yang kuat.
Selain itu, wanita juga cenderung memilih laki-laki lebih tua, lo! Begitu pula sebaliknya, laki-laki juga cenderung memilih perempuan yang lebih muda.
Pastikan Kamu Tidak Burnout!
Studi yang dilakukan oleh Renzo Bianchi menunjukkan bahwa orang dengan tingkatan burnout yang berbeda memiliki respon berbeda pula terhadap kencan buta.
Jika kamu sudah mengalami burnout, maka kemungkinan besar kamu sudah tidak ingin lagi berhadapan dengan ‘ketidakpastian’ seperti teman kencan yang belum tentu tepat!
Blind Date Bukan Satu-satunya Solusi dari Kesepian
Apakah kamu melakukan kencan virtual apalagi dengan orang tidak dikenal hanya karena merasa kesepian?
Tentu saja itu bukan hal yang buruk, namun bukan berarti menjamin kesuksesan kamu untuk tidak merasa kesepian.
Ada beberapa faktor kesepian, bahkan dengan orang yang sudah memiliki teman atau pasangan, lo.
Kamu bisa coba check up kondisi psikologis kamu dengan konseling psikolog online untuk mendiskusikan kesepian yang kamu alami, ya.
Dengan begini, kamu jadi tahu apakah benar kencan buta atau virtual blind date adalah hal yang kamu butuhkan.
***
Referensi:
- Kelley, J.M. & Malouf, R.A. 2013. Blind Dates and Mate Preferences: An Analysis of Newspaper Matchmaking Columns. Evolutionary Psychology, 11(1). https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/147470491301100101
- Penn State University. Love at First Blind Sight. https://sites.psu.edu/aspsy/2015/04/10/love-at-first-blind-sight/
- Radar Semarang. Marak Virtual Blind Date di Kalangan Mahasiswa, Ini Kata Psikolog. https://radarsemarang.jawapos.com/features/cover-story/2021/10/12/marak-virtual-blind-date-di-kalangan-mahasiswa-ini-kata-psikolog/
- Gerber, J.P. THe Psychology of Blind Dates. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-shape-traits/201809/the-psychology-blind-dates
Ditulis oleh Adismara Putri Pradiri, S.Psi., kandidat psikolog klinis.