Dear, rasa bosan dalam hubungan wajar terjadi. Di awal pacaran, kamu selalu bersemangat membuatnya bahagia dan yakin bahwa ia pun berusaha membahagiakanmu. Travelling bareng sudah pernah dilakukan, ikut mendampingi dalam kesibukannya juga sudah, quality time dilakukan secara rutin, dan afeksi dalam bentuk fisik maupun perhatian tidak pernah absen. Jadi, apa yang salah?
Ciri-ciri pasangan baru vs lama
Menurut pakar, pasangan yang baru menjalin hubungan memang berada pada keadaan yang siap dan antusias. Perubahan status membuat mereka merasa tertantang, dan sebagai individu, mereka ingin sebaik mungkin memenangkan ‘pertandingan’ mengenal pasangan mereka. Dorongan tersebut timbul karena kita ingin dianggap yang terbaik oleh pasangan.
Sayangnya, proses berjuang mengenal ini seolah menemui titik ‘finish‘ nya seiring berjalannya waktu. Ketika kamu sudah merasa mengenal pasangan, kamu mulai bisa memprediksikan perilaku atau bahkan perkataannya.
Dulu, kamu bisa terhibur dengan kata-kata semangat yang diberikan dan kembali bangkit. Setahun kemudian, rasanya semangat yang diberikan hanya mampu mengobati hatimu selama 15 menit. Perbedaan ini juga kamu rasakan, tapi alih-alih mengungkapkannya, kamu memilih untuk memendam pikiranmu ini.
Kamu menganggap rasanya tidak adil kalau kamu tetap menunjukkan wajah bersedihmu, padahal pasanganmu sudah berusaha. Nah, di titik ini kamu berusaha untuk mengamankan hubunganmu, untuk membuat hubunganmu tetap baik seperti sedia kala.
Mengamankan hubungan ini terkadang perlu, tapi kalau diteruskan lama-lama, rasa bosan dalam hubungan akan muncul, lho. Hal ini terjadi karena kamu menutup ‘petualangan’ baru dengan bertingkah baik-baik saja.
Ungkapkan apa yang kamu rasakan. Kejujuranmu bisa membuat pasanganmu tertantang untuk berpikir cara lain untuk menyemangatimu, dan dengan begini, ‘pertandingan’ lain baru saja dimulai. Ia akan berusaha mengenalmu lebih jauh.
Membedakan pacaran yang sehat dan tidak, yang membuatmu bosan dalam hubungan
Situasi lain yang memicu rasa bosan dalam hubungan adalah rasa takut akan penolakan. Terkadang, perasaan ini muncul karena salah satu pasangan menganggap bahwa pasangannya lebih baik, yang membuatnya merasa beruntung dan punya motivasi kuat untuk mempertahankan hubungan tersebut.
Sehingga, ketika terjadi suatu konflik, ia akan nurut-nurut saja dengan si doi dan membenarkan pandangannya. Ia ragu memberikan pendapat karena merasa bahwa pasangannya adalah orang yang pintar atau ia sangat yakin pasangannya pasti benar. Eits, hati-hati! Kalau sudah begini, ada yang salah dengan rasa sayangmu.
Apakah rasa bosan dalam hubungan bisa diatasi?
Jangan khawatir. Beberapa cara ini bisa kamu coba untuk melewati tahap kebosanan ini.
- Uji dulu rasa bosan dalam hubungan
Ada perbedaan antara ‘bosan pada pasangan’ dan ‘bosan dengan pasangan’. Bosan pada pasangan terjadi ketika kalian melakukan aktivitas bersama tapi pikiranmu membayangkan hal-hal lain. Bosan dengan pasangan adalah situasi ketika kalian sering kesulitan untuk menikmati aktivitas yang sama secara bersama-sama.
- Saling evaluasi perilaku
Apa yang salah dari responmu saat 2 minggu lalu ia mencoba meminta maaf? Apakah saat itu kamu mendengarkan permohonan maafnya sampai selesai? Ataukah kamu menyela perkataannya ditengah-tengah?
Seberapa intens sikap marah-marah yang kamu tunjukkan saat itu? Kamu juga bisa menulis apa saja perilakunya yang membuatmu kecewa dan pikirkan alasan mengapa kamu kecewa dengan sikapnya tersebut.
- Tanyakan dirimu tentang kesiapan untuk berubah
Sebelum kamu mengajaknya bertemu, kamu harus memiliki niat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah lewat agar tak terjadi lagi di kemudian hari. Pastikan juga pasanganmu punya niat yang sama. Kalau niat kalian bertolak belakang, itu sama saja dengan mendorong batu besar di 2 sisi berlawanan. Kamu ingin mendorong batu itu ke depan, tapi pasanganmu ingin mendorongnya ke belakang.
- Bicarakan dengan pasanganmu
Komunikasi adalah kunci. Di tahap ini, yang kamu butuhkan adalah kejujuran dan keberanian. Jangan takut menyampaikan persepsimu. Bagaimanapun, kamu perlu merasa dihargai dan tidak ingin berpura-pura menjadi pribadi yang lain kan?
- Konseling tidak pernah jadi langkah yang keliru
Kamu yang merasa buntu dalam menghadapi kebosanan tidak perlu panik, Dear. Hubungan memang memiliki kompleksitas tertentu tergantung dari pasangannya, sehingga kamu butuh bantuan pihak ketiga untuk memberikan penilaian. Nah, konseling bisa jadi salah satu cara sebelum kamu berbicara dengan pasanganmu. Dengan konseling, kamu bisa mendapat pencerahan tentang pro dan kontra gaya hubunganmu.
Disadur dari:
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/rediscovering-love/201107/what-causes-boredom-in-intimate-relationshipss
- https://www.psychologytoday.com/intl/blog/fulfillment-any-age/201404/5-steps-beat-boredom-in-your-relationship
- https://www.psychologytoday.com/intl/blog/romantically-attached/201807/feeling-bored-is-it-your-partner-or-you
Ditulis oleh Elvira Linda Sihotang.