Setelah melalui satu hari yang penuh dengan kesibukan, kita tentu membutuhkan waktu istirahat yang berkualitas, kan? Melakukan meditasi akan membantu kita mendapatkan kualitas istirahat tersebut. Bagi orang-orang yang mengalami kelelahan dalam pekerjaan, meditasi juga bisa dicoba demi mencegah timbulnya tekanan yang lebih berat. Namun, salah satu keraguan yang sering timbul ketika kita hendak mencoba adalah ketidaktahuan tentang cara meditasi.
Meditasi sudah banyak dilakukan sebagai sarana untuk mengurangi stres dan membantu kita lebih fokus dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Jenis meditasi juga beragam dan memiliki cara yang berbeda-beda dalam praktik pelaksanaannya.
Berikut ini ada beberapa cara dasar yang bisa kita lakukan untuk melakukan meditasi, Dear. Yuk, disimak!
Cara pertama melakukan meditasi adalah dengan membulatkan tekad
Segala hal tentu dimulai dengan niat, kan, Dear? Begitu juga ketika kita ingin melakukan meditasi. Kita harus membulatkan keputusan terlebih dahulu untuk memulai praktik meditasi.
Kita juga perlu membuat komitmen agar rutin melakukan praktik meditasi demi mendapatkan hasil yang optimal.
Meditasi disebut sebagai praktik karena semakin sering kita berlatih, maka kita akan semakin baik dalam melakukannya. Untuk dapat mencapai tingkat kemahiran dalam meditasi, diperlukan konsistensi.
Semakin konsisten kita, semakin optimal pula hasil yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu, kita membutuhkan komitmen dan tekad yang kuat untuk memulai praktik meditasi ini.
Cara kedua, membuat rencana durasi sesi meditasi
Penting bagi kita untuk menentukan durasi tiap sesi meditasi (Photo by Nathan Dumlao on Unsplash)
Agar kita lebih mudah dalam berkomitmen, kita perlu membuat rencana durasi sesi meditasi yang akan kita lakukan, Dear. Banyak orang berpikir bahwa meditasi harus berlangsung dalam durasi panjang. Padahal, meditasi bisa dilakukan dalam waktu yang singkat, lho! Kita bisa melakukannya antara 5-10 menit untuk setiap sesi.
Namun, bukan berarti kita tidak boleh melakukan meditasi dengan durasi yang lama, Dear! Meditasi juga boleh dilakukan dalam durasi panjang.
Akan tetapi, durasi yang terlalu lama justru berpotensi membuat kita cepat bosan menjalaninya. Maka, akan lebih baik jika kita melakukan meditasi dengan durasi waktu yang singkat, tetapi rutin dilaksanakan setiap hari.
Cara ketiga, mencari posisi yang nyaman untuk melakukan meditasi
Ketika hendak melakukan kegiatan apapun, kita pasti lebih memilih untuk berada di posisi yang nyaman, kan, Dear? Begitupula ketika kita hendak melakukan meditasi. Temukan satu posisi dan tempat yang membuat kita merasa nyaman. Entah itu di kasur, sofa, ataupun di atas matras.
Cobalah untuk duduk tegak dan fokus terhadap keadaan dan posisi tubuh kita. Lalu, secara perlahan-lahan, kita bisa mulai meregangkan otot-otot tubuh agar lebih nyaman.
Keempat, melatih fokus pada pernapasan saat meditasi
Kunci dari meditasi adalah fokus. Hal yang bisa kita lakukan adalah berfokus dengan pernapasan kita. Resapi setiap tarikan dan hembusan napas hingga kita bisa merasa lebih tenang. Dengan berfokus pada pernapasan, kita akan merasa bahwa tingkat atensi kita juga meningkat.
Seiring berjalannya waktu, fokus kita bisa saja mulai terdistraksi oleh pikiran dan perasaan yang bersumber dari dalam diri sendiri, ataupun oleh suara-suara dari sekitar. Ketika ini terjadi, tidak perlu khawatir, Dear! Kita hanya perlu untuk tetap tenang dan mencoba kembali berfokus pada ritme pernapasan.
Untuk membantu menjaga atensi terhadap ritme pernapasan, kita juga bisa menghitung setiap tarikan dan embusan napas. Hitungan ini dilakukan pada setiap satu pernapasan penuh yang terdiri dari satu tarikan dan satu embusan napas.
Dalam melakukan kegiatan ini, tidak usah memaksakan diri untuk bernapas terlalu kuat, Dear. Cukup bernapas dengan teratur seperti biasanya.
Kelima, tidak perlu takut atau menghindari pikiran yang muncul saat meditasi
Tidak perlu takut akan pikiran yang muncul. Tetaplah berfokus (Photo by JD Mason on Unsplash)
Sebagai manusia, kita memiliki pikiran yang terus-menerus muncul. Seiring meningkatnya fokus, kita juga akan menjumpai banyak pikiran dan perasaan yang timbul. Tidak apa-apa, Dear. Hal ini sangat wajar dan kita tidak perlu berusaha untuk menghindari atau bahkan menolak pikiran dan perasaan tersebut.
Lalu, apa yang harus kita lakukan? Kita harus tetap memperhatikan kemunculan pikiran dan perasaan tersebut. Setelah itu, kembali berfokus pada ritme pernapasan.
Seiring meningkatnya fokus terhadap ritme pernapasan, fokus kita terhadap berbagai pikiran dan perasaan yang muncul juga akan semakin meningkat. Namun, kita akan bisa mengendalikan respons terhadap kemunculannya.
Kita akan mampu mengelola diri hingga pikiran tersebut hanyalah sebatas pikiran yang datang dan pergi silih berganti dan tidak lagi mengganggu kita.
Keenam, menuliskan catatan setiap selesai meditasi merupakan cara untuk menjaga konsistensi kita
Setelah selesai melakukan meditasi, kita bisa menuliskan catatan tentang sesi tersebut di buku harian. Tuliskan tentang hal-hal yang menyenangkan ataupun hal-hal yang membuat kita tidak nyaman selama sesi meditasi.
Kita juga perlu menuliskan masalah yang kita hadapi selama menjalani sesi meditasi. Hal ini akan membantu kita untuk menjaga konsistensi dalam meditasi.
Apabila kita melewatkan satu hari tanpa melakukan meditasi, kita tetap harus mencatatnya. Tuliskan alasan yang membuat kita tidak melakukan meditasi di hari tersebut. Kita bisa juga menulis tentang efek yang kita rasakan setelah melewati satu hari tanpa menjalani meditasi.
Selain menjaga konsistensi, hal ini juga akan membantu kita untuk membuat perbandingan antara sebelum dan sesudah melakukan meditasi. Catatan ini berguna untuk memetakan perkembangan diri kita pula, Dear!
Cara terakhir untuk membantumu konsisten adalah dengan mengingat manfaat meditasi
Mengingat manfaat meditasi juga termasuk cara yang membantu kita agar lebih konsisten (Photo by Milan Popovic on Unsplash)
Meditasi akan memberikan beragam manfaat bagi diri kita. Memulai praktik ini mungkin berat pada awalnya.
Oleh karena itu, kapanpun meditasi terasa melelahkan, penting untuk kembali mengingat bahwa tujuan utama kita adalah demi membantu diri sendiri melalui praktik meditasi.
Meditasi merupakan sebuah praktik yang personal dan perlu untuk terus kita gali agar mampu memberikan manfaat yang optimal bagi diri sendiri. Kita juga bisa mengeksplorasi berbagai jenis meditasi agar mampu menentukan meditasi apa yang tepat untuk kita lakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Apabila kita masih belum memahami cara melakukan meditasi, kita bisa mencoba untuk melakukannya dengan menggunakan bantuan layanan meditasi dari Riliv, Dear! Ada berbagai jenis meditasi yang bisa kita akses. Layanan ini juga akan memberikan instruksi tentang langkah-langkah yang harus kita lakukan selama meditasi.
Akan tetapi, perlu kita ingat selalu bahwa meditasi merupakan pertolongan awal, ya, Dear! Meditasi akan berguna ketika kita butuh meningkatkan fokus terhadap aktivitas sehari-hari dan menurunkan tingkat stres. Namun, jika meditasi belum cukup membantu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan profesional, ya!
Referensi:
- O’connor, L. E. (2014). How to Meditate (Made Easy): Mindfulness Meditation. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/our-empathic-nature/201401/how-meditate-made-easy-mindfulness-meditation