Cara melatih empati – Tahukah kamu, apa hal yang paling penting saat kamu bersosialisasi dengan orang lain? Ternyata bukan hanya sekadar komunikasi yang nyambung satu sama lain, lho. Hal yang paling penting dari kemampuan bersosialisasi justru adalah empati.
Empati menjadi sangat penting dalam kehidupan bersosialisasi karena melalui empati, seseorang dapat memahami perasaan orang lain. Dengan kata lain, kamu membayangkan seolah-olah kamu adalah orang lain. Empati membuatmu mampu merasakan perasaan dan pemikirannya. Dengan demikian, akan lebih mudah bagimu untuk menolong orang lain.
Coba bayangkan. Jika kamu memahami perasaan orang lain dan tahu cara membantunya, hubunganmu dengan orang tersebut akan terjaga. Bahkan bukan hanya orang yang sudah kamu kenal saja. Memiliki empati akan memudahkanmu berteman dengan banyak orang.
Jika kamu merasa kesulitan berempati terhadap orang lain, tidak perlu khawatir dulu. Sebab, penelitian mengatakan bahwa empati bisa dilatih. Tak hanya satu, ada banyak cara yang bisa kamu ikuti untuk meningkatkan empati. Penasaran? Simak 5 cara melatih empati yang telah Riliv rangkum untukmu di bawah ini!
1. Banyak bicara dan bergaul dengan orang baru melatih empati
Mungkin selama ini kamu tidak merasakan empati karena lingkup pergaulanmu terlalu homogen. Misalnya, hampir seluruh kenalanmu berasal dari suku, agama, atau tingkat ekonomi yang sama denganmu.
Sebenarnya, itu bukan masalah. Namun alangkah lebih baiknya jika kamu memperluas pergaulan supaya wawasan dan empatimu semakin meluas. Dengan memiliki teman dari berbagai latar belakang, akan lebih mudah bagimu untuk memahami perasaan banyak orang.
2. Cara melatih empati dengan menyadari privilese yang kamu miliki
Kamu memiliki beberapa bias yang menghalangimu bersikap empati. Salah satunya adalah privilese. Privilese sendiri merupakan keuntungan yang kamu miliki tanpa berusaha memperolehnya. Misalnya, privilese lahir di keluarga kaya atau keluarga yang harmonis.
Sering kali, kamu tidak sadar bahwa dirimu memiliki privilese. Ketidaksadaran tersebut membuatmu tidak peka terhadap kondisi orang lain. Sebab, kamu menganggap semua orang memiliki kondisi yang sama sepertimu. Jika kamu menyadari privilese yang kamu punya, kamu akan lebih mudah berempati. Kamu akan mengerti bahwa tidak semua orang memiliki kondisi yang menguntungkan, seperti yang kamu alami.
3. Gunakan privilesemu untuk membela orang lain
Sekarang setelah kamu menyadari privilesemu, waktunya kamu membela orang-orang yang tidak memilikinya. Mengutip New York Times, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu orang lain yang tidak memiliki privilese.
Pertama, kamu bisa berdonasi untuk membantu orang lain. Kedua, kamu bisa speak up ketika ada yang mencela orang-orang yang tidak memiliki privilese. Lalu, yang terakhir kamu bisa menciptakan ruang agar orang-orang yang kurang beruntung bisa bicara. Dengan melakukan ketiga hal tersebut, berarti kamu sudah meningkatkan level rasa empatimu.
4. Cari tahu penyebab suasana hati orang lain
Salah satu cara efektif untuk meningkatkan empati adalah dengan memerhatikan suasana hati orang yang sedang berbicara denganmu. Namun, kamu tidak bisa sembarang orang tersebut?
Agar lebih mudah, kamu bisa lihat contoh ini. Misalkan pasanganmu pulang kerja dengan gusar dan dahi berkerut. Melihat wajahnya, kamu sudah tentu tahu suasana hatinya sedang buruk. Dari situ, kamu bisa mengira-ngira penyebab kekesalan di hatinya. Ah, mungkin ia mengalami kesulitan di kantor atau dalam perjalanan pulang ke rumah.
5. Belajarlah untuk mendengarkan, jangan dulu bicara
Terkadang, kamu hanya butuh mendengarkan untuk berempati. Meski kedengarannya mudah, justru mendengarkan sangat sulit. Sebab biasanya kamu akan tergoda untuk menimpali ucapan orang lain dengan kisahmu sendiri.
Dr. Riess, psikiater dari Harvard, punya beberapa tips agar kamu menjadi pendengar yang baik. Tipsnya yaitu mempertahankan kontak mata, memerhatikan ekspresi wajah dan bahasa tubuh pembicara, tidak menyela, dan tidak menggunakan telepon genggam saat mendengarkan ceritanya. Selain itu, kamu juga bisa mengajukan pertanyaan terbuka jika ia telah selesai bicara.
Meski sudah melatih perasaan empati, ada kalanya kamu merasa stuck saat ada kenalan yang curhat padamu. Di saat itu, kamu tidak tahu harus memberi bantuan macam apa. Bahkan, kamu justru tidak tahu harus berkata atau bereaksi seperti apa.
Jika hal itu terjadi, kamu tidak perlu ragu mengajak kenalanmu untuk curhat ke psikolog profesional. Kamu bisa menggunakan jasa konsultasi dengan psikolog online di aplikasi Riliv. Kamu pun tidak perlu merasa tidak berguna. Sebab dengan berusaha membantu kenalanmu, kamu sudah menunjukkan gestur empati, kok!
Referensi:
- Brandt, Andrea. (2018). Learn Empathy in Just 5 Steps. https://www.psychologytoday.com/us/blog/mindful-anger/201809/learn-empathy-in-just-5-steps?amp
- Milller, Claire Cain. (2019). How to Be More Empathetic. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-social-thinker/201903/happy-wife-long-life?amp
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga:
Cara Menghargai Orang Lain: Ternyata Tidak Sulit Dilakukan!