Mengatasi anak susah belajar – Ayah dan Bunda, apakah Anda kesulitan mengajak anak belajar?
Anak menunjukkan minat yang rendah terhadap belajar, bahkan anak tidak tertarik sama sekali untuk belajar.
Rasanya bingung, kesal, dan khawatir saat melihat sang buah hati seperti ini. Sebagai orang tua, tentu saja wajar jika Anda merasa khawatir saat melihat anak tidak mau belajar.
Mungkin Anda juga bertanya-tanya, bagaiman cara yang ampuh untuk mengatasi anak susah belajar.
- Apakah harus dengan memberikan hukuman kepada anak?
- Apakah memarahi anak secara terus-menerus akan membuat mereka sadar kalau mereka harus belajar?
- Apakah membicarakan anak lain yang pandai dan rajin belajar bisa membuat sang buah hati ikut termotivasi?
- Apakah dengan memberikan berbagai les tambahan bisa membuat anak mau belajar?
Untuk membantu menjawab keresahan dan berbagai pertanyaan ayah dan bunda, Riliv akan memberi tahu 7 cara mengatasi anak susah belajar. Semoga tips dari Riliv bisa membantu ayah dan bunda.
Cari tahu gaya belajar yang disukai anak
Tahukah ayah dan bunda? Sebenarnya gaya belajar setiap anak itu unik! Nah, sayangnya terkadang sebagai orang tua, Anda lupa untuk mengenali gaya belajar seperti apa yang anak sukai.
Anda memaksakan anak untuk belajar dengan gaya belajar Anda. Padahal, salah satu penyebab anak tidak suka belajar adalah karena gaya belajar yang pengajar gunakan tidak sesuai dengan gayanya.
Yuk kenalan dengan gaya belajar anak!
Menurut H. Douglas Brown, Professor di San Francisco State University sekaligus penulis buku gaya belajar anak, untuk mengetahui gaya belajar yang tepat dan anak sukai, ayah dan bunda harus tahu dulu jenis-jenis gaya belajar pada anak.
- Visual : Anak yang memiliki gaya belajar visual lebih cepat belajar saat materi pelajaran yang digunakannya terdapat gambar-gambar, tulisan yang berwarna-warni, adanya simbol, grafik, atupun di kemas dalam bentuk visual lainnya seperti video.
- Auditori : Anak yang memiliki gaya belajar auditori lebih senang belajar jika materi disampaikan dengan suara dan intonasi yang menarik. Anak akan lebih mudah memahami pelajaran saat mendapatkan penjelasan dari orang lain dibandingkan saat harus membaca sendiri materi tersebut.
- Kinestetik : Anak yang memiliki gaya belajar kinestetik lebih suka mendapatkan pengalaman langsung saat belajar seperti dengan cara menyentuh ataupun melihat wujud aslinya. Misalnya, saat belajar mengenai jenis-jenis batang tumbuhan, anak akan lebih mudah paham jika bisa melihat langsung.
Perlu diketahui kalau setiap anak bisa memiliki lebih dari 1 gaya belajar. Jadi, mungkin saja jika sang buah hati memiliki gaya belajar auditori dan visual atau kinestetik dan visual.
Cari tahu minat, keahlian, dan kendala yang dihadapi anak saat mereka belajar
Selain gaya belajar, penting bagi Anda untuk mengetahui apa minat, keahlian, dan kendala yang anak rasakan saat belajar.
- Apa mata pelajaran yang anak sukai? Apakah matematika? Bahasa Inggris? Seni? atau mungkin bukan ini semua.
- Pada pelajaran apa saja anak mendapatkan hasil yang baik?
- Apa kendala yang dihadapi anak saat belajar? Apakah anak merasa tidak nyaman saat belajar? Apa yang membuat anak merasa tidak nyaman?
Ini semua perlu Anda ketahui agar bisa memberikan materi dan metode pembelajaran yang sesuai untuk anak. Anda bisa mengetahui ini semua dengan cara banyak menghabiskan waktu bersama anak.
Saat menghabiskan waktu dengan anak, coba amati perilakunya dan minta anak bercerita tentang pengalaman belajarnya selama ini. Selain ini semua, Anda juga bisa bertanya kepada guru ataupun pengasuh anak.
Anak susah belajar? Yuk, buat lingkungan belajar yang menyenangkan!
Membuat lingkungan belajar yang menyenangkan merupakan hal yang wajib agar anak lebih senang belajar dan tidak menganggap belajar sebagai proses yang membosankan dan menyebalkan.
Saat ini ada banyak metode fun learning yang bisa ayah dan bunda terapkan untuk membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan seperti mengemas materi pembelajaran dalam bentuk games tebak-tebakkan dan anak akan mendapatkan hadiah jika berhasil menjawab.
Cara lain yang bisa Anda coba adalah menyalakan musik saat sedang belajar.
Waktu dan durasi belajar yang sesuai
Hayo coba ayah dan bunda ingat-ingat, pada jam berapa Anda mengajak anak belajar? Apakah Anda mengajak sang buah hati belajar saat jam tayang film animasi favoritnya? atau Anda mengajak anak belajar saat ia sudah memiliki janji bermain dengan teman sebayanya?
Pemilihan jam mengajak anak belajar sangat memengaruhi reaksi anak terhadap ajakan belajar. Makanya, Anda perlu membuat kesepakatan bersama anak, kapan waktu untuk belajar dan kapan waktu untuk main.
“Oke kalau gitu kakak akan belajar sama mama setelah menonton kartun kucing ini ya.”
Selain menentukan waktu belajar, durasi belajar juga sama pentingnya. Idealnya setiap 1 jam belajar, anak mendapatkan jatah istirahat selama 10 menit.
Durasi belajar yang tidak terlalu lama namun sering dilakukan jauh lebih baik dibandingkan meminta anak belajar dalam durasi yang sangat lama namun tidak rutin.
Jika durasi belajar terlalu lama, anak akan merasa jenuh dan menganggap kalau belajar merupakan aktivitas yang melelahkan.
Jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada anak
Memberikan apresiasi tidak harus menunggu saat anak juara atau mendapatkan hasil yang bagus. Anda juga bisa memberikan apresiasi atas proses yang telah anak lalui.
Misalnya, anak sudah menyelesaikan PR nya, anak selalu rajin dan bersemangat setiap Anda ajak belajar, dan sebagainya.
Apresiasi yang Anda berikan atas usaha yang telah anak lakukan bisa membuat anak mempertahankan ataupun meningkatkan semangat belajarnya.
Berhenti membandingkan anak merupakan salah satu cara mengatasi anak susah belajar
Ayah dan bunda sering membandingkan sang buah hati dengan anak lain yang lebih pintar dan suka belajar?
Stop lakukan ini. Membandingkan anak justru bisa membuat anak lebih tidak suka belajar atau belajar dengan terpaksa. Dampaknya, anak tidak menikmati proses belajar yang dilakukannya.
Libatkan anak dalam membuat keputusan terkait proses belajar
Selain 6 cara mengatasi anak susah belajar yang telah disebutkan, melibatkan anak dalam membuat keputusan terkait proses belajar juga sama pentingnya.
Coba tanyakan kepada anak pelajaraan apa yang ingin ia pelajari terlebih dahulu? atau anak ingin belajar dengan cara yang seperi apa? apakah sambil mendengarkan musik? atau sambil menggunakan boneka?
Itu dia 7 cara mengatasi anak susah belajar yang bisa ayah dan bunda coba
Jika masih merasa bingung terkait cara yang cocok untuk mengatasi masalah susah belajar pada anak atau ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan pihak profesional, melakukan konsultasi psikologi merupakan solusinya.
Riliv menyediakan layanan konsultasi psikologi online yang bisa diakses melalui Google Play Store atau Apple Store. Anda juga bisa mengunjungi https://riliv.co/ untuk informasi lebih lanjut mengenai konseling online di Riliv.
Referensi:
- Brown, H. D. (2000). Principles of language teaching and learning, (4th ed.). White Plains, NY: Longman.
- Sener, S., & Çokçaliskan, A. (2018). An investigation between multiple intelligences and learning styles. Journal of Education and Training Studies, 6(2), 125-132.
- Syofyan, R., & Siwi, M. K. (2018, July). The impact of visual, auditory, and kinesthetic learning styles on economics education teaching. In 1st International Conference on Economics Education, Economics, Business and Management, Accounting and Enterpreneurship (PICEEBA 2018) (Vol. 57, pp. 642-649).
Artikel ini ditulis oleh Aufa Miladya Izzah
Baca Juga:
Reply 1988: Sentilan Isu Kehidupan dan Parenting yang Dapat Kita Petik