Mahasiswa tingkat akhir sangat rentang terhadap stres. Stress biasa disebabkan karena tuntutan untuk menyelesaikan tugas akhir seperti skripsi. Mengendalikan stres mahasiswa tingkat akhir perlu komitmen yang tinggi.
Daripada semakin parah akan lebih baik jika kamu belajar untuk mengendalikan stres. Yuk, cari tahu cara mengendalikan stres mahasiswa tingkat akhir.
Mengendalikan stres mahasiswa dengan tidur
Tidur yang cukup tentunya…
Memiliki waktu tidur yang berkualitas dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tidur dapat menurunkan kadar stres dan meningkatkan mood.
Selain itu juga dapat membuat otak bekerja lebih optimal, terhindar dari penyakit, dan dapat memberikan pikiran yang jernih.
Makan makanan yang sehat
“Kamu adalah apa yang kamu makan”.
Makanan yang bergizi dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan tubuh. Makanan yang memiliki kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, zinc, vitamin, dan lain-lain. Dengan tubuh yang sehat, stress juga dapat ditangani dengan baik.
Rajin berolah raga
Olah raga bukan hanya karena ingin menurunkan berat badan. Namun, olah raga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Dengan berolahraga yang teratur, maka tubuh akan mengeluarkan hormon endorpine dan meningkatkan kemampuan kognitif.
Olahraga juga dapat membantu kamu cepat terlelap di malam hari. Sehingga dapat membantu mengurangi stres dan menjaga pikiran tetap positif.
Kurangi kafein, stres sebagai mahasiswa
Biasanya mahasiswa meminum kopi atau pun minuman berenergi lainnya agar tetap terjaga saat belajar di malam hari. Tetapi hal ini dapat membahayakan kamu jika diminum secara terus menerus.
Karena minuman seperti kafein dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Sehingga meningkatkan stres pada tubuh.
Realistis, lakukan apa yang bisa kamu lakukan!
Terkadang kamu ingin agar segala sesuatu yang dibuat berjalan dengan baik dan mendapat nilai yang sempurna. Namun, terkadang hal itu bisa saja tidak sesuai dengan ekspektasimu.
Mulailah untuk lebih realistis dalam melihat suatu pekerjaan. Bukan untuk menghilangkan harapan tetapi lebih mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Jangan suka menunda!
Menunda pekerjaan sama saja membuat tugas semakin menumpuk. Bukannya selesai malah tugasmu semakin banyak. Menunda berarti kamu juga membuat waktu berjalan lebih lama. Hal ini dapat memicu kegelisahan karena kamu belum menyelesaikan tugas yang diberikan.
Membuka diri untuk mengontrol stres sebagai mahasiswa
Menceritakan masalah yang tengah kamu alami kepada orang terdekat seperti keluarga atau teman. Cara ini efektif supaya hal yang membuat kamu resah dapat dikurangi dengan bercerita. Mintalah teman atau keluargamu untuk mendengarkan cerita yang ingin kamu sampaikan tentang hari-hari mu yang berat.
Mengendalikan stress setiap orang berbeda-beda tergantung bagaimana mereka menyikapi stress tersebut.
Mahasiswa yang berhasil melewati masa-masa stres karena tugas akhir adalah mahasiswa yang mampu untuk mengendalikan kadar stres nya. Oleh karena itu, manajemen stres saat mengalami masa-masa terpuruk perlu dilatih mulai dari sekarang.
–
Bagi sebagian orang, stress mahasiswa tingkat akhir adalah hal yang wajar. Namun, jika stres tersebut dibiarkan maka dampaknya akan memperburuk kesehatan mental. Kesehatan mental yang tidak baik akan menghambat kamu untuk menyelesaikan tugas-tugas dari kampus.
Bukan hanya kamu yang mengalami dampak negatif dari stres tetapi lingkungan sekitarmu seperti keluarga, teman, dan pekerjaan akan mengalami dampak yang sama.
Jadi, stres dapat ditanggulangin dengan cara yang konsisten dan disiplin. Memberikan ruang untuk diri sendiri agar dapat mengintrospeksi apa saja yang membuat pikiranmu menjadi stres.
Jangan lupa untuk tetap bahagia dan menikmati hidup, Dear!
Disadur dari:
- https://www.bestcolleges.com/resources/balancing-stress/
Written by Kadek Sharidevy
Discussion about this post