Gangguan bipolar – Banyak orang yang berpikir gangguan bipolar hanyalah perubahan mood dari yang sangat rendah sampai sangat tinggi. Sebenarnya, bipolar lebih dari itu. Saat berada di fase manic, seseorang bisa mengalami delusi dan halusinasi. Saat berada di fase yang depresif, seseorang bisa menjadi mudah lupa dan tidak pasti akan segalanya.
Gangguan bipolar tidak sesederhana “hari ini aku senang, besok aku sedih”
Saya adalah orang yang emosional, dan punya perasaan yang kuat terhadap banyak hal. Selama saya remaja hingga menjadi seorang mahasiswa, saya jarang mengalami rasa cemas atau insomnia, atau masalah serius lainnya.
Bayangkan kamu mabuk, tanpa alkohol

Di tahun terakhir saya sebagai mahasiswa, fase mania menyerang. Realita berubah. Saya selalu memiliki jutaan ide dan pikiran yang selalu ingin saya ungkapkan. Memakai pakaian dengan warna yang terang, saya merasa sangat percaya diri. Menganggap bodoh siapapun yang tidak memahami pikiran ‘genius’ saya.
Tanpa disadari, itulah episode yang sedang saya alami
Saya kehilangan rasionalitas saya, kehilangan koneksi dengan tubuh saya sendiri. Saya tidak bisa tidur atau makan. Saya bisa berubah dari perasaan takut ke perasaan agresif. Tapi saya merasa baik-baik saja. Sampai akhirnya saya dirawat di rumah sakit.
Perubahan dari fase mania terasa sangat berat dan membingungkan
Saya baru sadar apa yang terjadi dan meminta maaf mengenai apa yang sudah terjadi yang sebenarnya tidak saya ingat telah saya lakukan atau katakan. Butuh beberapa bulan untuk kembali ke diri saya yang lama.
Secara perlahan depresi memasuki pikiran saya

Saya merasa gelisah, dan tidak berharga. Sebuah beban bagi orang-orang di sekitar saya. Konsentrasi saya terganggu, saya menjadi pelupa, dan sulit dalam memutuskan sesuatu. Pikiran bunuh diri terus terngiang di pikiran saya. Saya hanya ingin tidur dan tidak terbangun lagi.
Dua hal ini terjadi dalam kurun waktu satu tahun
Teman-teman dekat dan keluarga mendampingi saya selama semua hal itu terjadi. Saat saya merasa menjadi sebuah beban, mereka bilang kalau mereka menyayangi saya apapun yang terjadi. Mereka akan menemani tanpa menghakimi saya. Universitas telah membolehkan saya untuk mengulang mata kuliah yang telah saya tinggal.
Dukungan tanpa menghakimi seperti ini yang memiliki efek kuat
Dengan bantuan dari perawatan yang saya jalani, saya mampu kembali menjalani kehidupan saya dengan baik dan mandiri, yang tentu saja saya syukuri. Meskipun saya kehilangan beberapa “teman” yang menghakimi saya sebelumnya. tapi setidaknya sekarang saya tidak merasa malu akan hal yang bukan kesalahan saya. Jika episode ini muncul kembali, sekarang saya tahu siapa yang bisa saya andalkan.
Sekali lagi Riliv ingatkan, jangan sampai kamu self-diagnose ya! Salah satunya yang boleh melakukan diagnosa adalah psikolog atau psikiater. Jika ingin pengalaman konsultasi psikologi yang lebih praktis, kamu bisa menggunakan aplikasi konseling online seperti Riliv.
Baca Juga:
Apa Itu Bipolar Disorder? Apakah Bisa Disembuhkan?
Ciri-ciri Bipolar: Sering Ditemui tapi Jarang Disadari
Bipolar Adalah Penyakit Berbahaya Jika Tidak Segera Ditangani!
Disadur dari:
- https://www.time-to-change.org.uk/blog/living-bipolar
Translated by Sabrina Rizkahil Fatonah.
Kamu juga bisa menuliskan pengalamanmu tentang kesehatan mental. Kirim dengan format .doc/Word ke story@riliv.co dan kami akan mempublikasikan artikelmu setelah melalui proses penyuntingan. Identitas dapat dirahasiakan.
Discussion about this post