Ciri-ciri karyawan bermasalah – Ada berbagai macam orang yang bekerja di perusahaan Anda. Mulai dari latar belakang, cara bekerja, hingga perilaku yang berbeda-beda.
Beberapa karyawan juga memiliki perilaku yang problematik. Namun, terkadang, sebagai HR, Anda tidak menyadari hal tersebut.
Mungkin, karena karyawan Anda tidak menunjukkannya secara terang-terangan. Bisa juga, Anda menganggap perilakunya sebagai biasa saja, hingga pada akhirnya membuncah menjadi sesuatu yang merugikan perusahaan.
Ya, menurut sebuah riset, karyawan yang bermasalah dapat merugikan perusahaan hingga 116 juta dolar sehari karena tingkat produktivitas, motivasi, dan kepercayaan yang menurun di antara karyawan lainnya.
Lalu, apa saja ciri-ciri karyawan bermasalah yang harus Anda ketahui?
Ciri-ciri karyawan bermasalah
Selain memiliki performa yang buruk, inilah beberapa tanda-tanda bahwa karyawan Anda bermasalah:
“One-man show” atau ingin menang sendiri
Mungkin, Anda berpikir bahwa karyawan yang menunjukkan ambisi dan motivasi untuk mengembangkan perusahaan adalah contoh karyawan yang ideal.
Namun, hati-hati apabila karyawan menjadi terlalu ambisius. Bisa jadi, di balik itu, karyawan ini merasa bahwa mereka mengetahui segala-galanya dan tidak bersedia menerima masukan dari orang lain.
Otomatis, karyawan yang ingin menang sendiri seperti ini sulit untuk diajak bekerja sama dalam tim, karena menganggap dirinya lebih baik daripada orang lain.
Pemalas dan tidak bertanggung jawab
Berkebalikan dengan karyawan yang ambisius, karyawan ini justru lebih senang apabila tanggung jawabnya dikerjakan oleh orang lain. Sehingga, mereka memiliki waktu untuk bersantai-santai.
Karyawan ini juga cenderung melakukan prokrastinasi, atau menunda-nunda pekerjaan. Tentu saja, mereka sering absen kerja dan tidak mempedulikan deadline, apalagi yang dipikirkan oleh rekan kerja dan manajernya tentangnya.
Hal ini sangat menghambat produktivitas kerja, karena membuang-buang waktu dan energi yang dimiliki oleh tim.
Suka bergosip untuk menghasut
Pada dasarnya, gosip telah tergolong sebagai sesuatu yang negatif. Namun, seorang karyawan yang suka bergosip di kantor dapat membuatnya menjadi lebih negatif.
Pasalnya, karyawan ini suka memulai rumor mengenai perusahaan atau rekan kerjanya tanpa dasar yang dapat dibuktikan. Hal ini berakibat pada keruhnya suasana kantor yang tentunya menurunkan produktivitas kerja.
Karyawan ini pun mengambil banyak waktu yang dimiliki oleh karyawan lain dengan bergosip. Sehingga, karyawan lain akan terdistraksi dan kehilangan fokus terhadap pekerjaannya.
Manipulatif secara emosional
Hati-hati dengan karyawan yang ahli memanipulasi orang secara emosional dan membuat mereka bingung dengan apa yang mereka rasakan.
Karyawan yang seperti ini mencari perhatian untuk dikasihani. Biasanya, mereka akan membawa-bawa persoalan pribadinya untuk mendapatkan simpati kolega kerja. Lalu, koleganya akan merasa tidak punya pilihan selain menyelesaikan pekerjaannya agar “tidak terbebani”.
Cara mengatasi karyawan bermasalah
Inilah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi perilaku karyawan yang problematik:
Catat permasalahan karyawan
Jangan hanya mengamati apabila karyawan Anda bermasalah atau tidak. Pastikan Anda mencatat atau mendokumentasikan hal apa saja yang dilakukan oleh karyawan dan dinilai bermasalah.
Hal ini penting, karena beberapa dari HR atau manajer merasa tidak yakin untuk melepaskan karyawan karena tidak memiliki catatan mengenai perilaku baik dan buruknya.
Padahal, mempertahankan karyawan yang bermasalah dan tidak bisa berubah untuk lebih baik malah mendatangkan lebih banyak kerugian bagi perusahaan ke depannya.
Tegur dan beri feedback yang membangun
Tidak semua orang menyadari kalau mereka melakukan suatu kesalahan. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda dapat memberi teguran tegas mengenai kesalahan yang mereka perbuat.
Teguran dapat menjadi sesuatu yang tricky, tetapi Anda dapat melakukannya setelah membuat karyawan Anda merasa tidak defensif. Beritahu secara baik-baik bahwa Anda merasa perilakunya membuat lingkungan kerja menjadi tidak produktif.
Jangan hanya berhenti di situ. Anda juga harus memberikan feedback mengenai hal apa yang harus mereka perbaiki.
Atur target beserta konsekuensinya
Jika karyawan Anda tidak melakukan perbaikan, maka Anda harus beralih ke sesuatu yang lebih spesifik.
Anda dapat mengatur target yang harus dipenuhi oleh karyawan, atau mereka akan menghadapi konsekuensinya. Misalnya, jika mereka tidak bersikap profesional di akhir bulan, mereka tidak akan mendapatkan kenaikan jabatan.
Hal ini berguna untuk dua hal. Satu, Anda tetap menaruh kepercayaan kepada karyawan, dan mereka akan menghargai itu. Dua, karyawan akan lebih tergerak untuk berubah apabila dihadapkan dengan konsekuensi yang nyata.
Lakukan konseling karyawan
Akar dari karyawan yang bermasalah adalah masalah yang dimiliki oleh mereka sendiri. Sebagai HR, Anda harus dapat menjadi pendengar yang baik.
Namun, menjadi pendengar yang baik saja tidak cukup. Beberapa karyawan membutuhkan pertolongan dari para ahli untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, seperti stres dan burnout.
Hal ini dapat dicapai dengan Employee Assistance Program yang disediakan oleh Riliv for Company.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Referensi:
- forbes.com. 9 Ways To Deal With Difficult Employees
- lifehack.com. 8 Typees of Toxic Employees Behaviors That Are Destructive To Any Companies (And How To Deal With Them
- entrepreneur.com. 5 Types of Toxic Employees and How to Deal With Them (Infographic)
Ditulis oleh Adinda Mauradiva.
Baca Juga:
7 Ciri Perusahaan Ramah Karyawan: HR Baru Wajib Tahu!