Ditulis oleh Goldan Kharisma Ananto, diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog
Ciri-ciri orang iri – Apakah kamu memiliki teman yang iri padamu? Orang iri itu macam-macam sebabnya. Bisa jadi karena mereka curiga dengan apa yang kamu miliki, atau mungkin mereka nggak suka melihat kesuksesan kamu, dan alasan-alasan lainnya. Tapi kadang, rasa iri pada seseorang itu nggak ditampakkan. Justru perilaku merekalah yang menunjukkan hal itu. Biar lebih paham, mari simak bersama penyebab utama dan ciri ciri orang iri menurut Riliv!
Kenapa Kita Iri pada Orang Lain?
Jujur, mungkin kamu bertanya-tanya sesekali, kenapa sih kita punya rasa iri terhadap orang lain? Menurut Psychology Today, rasa iri atau cemburu adalah emosi kompleks yang mencakup perasaan mulai dari kecurigaan, amarah, rasa takut, hingga perasaan terhina. Nah, untuk memahami ini, mari kita sedikit belajar neurosains!
Secara biologis, otak kita selalu bekerja dalam mengolah informasi yang keluar-masuk benak kita. Pengolahan informasi di otak ini berjalan cepat sekali, sehingga akan sulit bagi kita untuk menentukan bagian mana yang bereaksi lebih dahulu. Yang jelas, dalam proses pengolahan informasi, ada langkah perekaman hingga diseminasi (penyebaran) ke bagian-bagian otak kita. Nah, rasa iri berasal dari reaksi sejumlah bagian otak kita yang bernama ventral medial prefrontal cortex (vmPFC), thalamus, insula, dan amygdala. Yuk, kita bahas satu-satu!
Yang pertama adalah vmPC, yaitu bagian otak yang bersifat sebagai hub integratif untuk pemrosesan informasi emosional, sensorik, sosial, memori, dan terkait diri sendiri. Struktur ini juga berperan dalam regulasi emosi, decision making, memori, dan self-perception.
Yang kedua amygdala, yaitu bagian otak yang teraktivasi apabila muncul suatu ancaman di sekitar kita, sehingga menentukan apakah kita akan melawan (fight) atau kabur (flight).
Yang ketiga, ada thalamus, yaitu struktur berbentuk telur di tengah otak yang dikenal sebagai stasiun relai dari semua informasi motor (gerakan) dan sensorik yang masuk (sentuhan, bau, visual, dan lain-lain).
Yang terakhir adalah insula, yaitu bagian otak yang terlibat dalam pengolahan intensitas, kualitas, dan penilaian terhadap stimulus yang bersifat subjektif.
Nah, dari mana ketiga fungsi ini berperan terhadap rasa iri?
Nah, dari sinilah informasi yang ditangkap melalui neuron di otak melewati bagian-bagian yang kita sebutkan tadi untuk diproses! Bagian vmPFC akan memproses emosi dan memori terhadap orang-orang yang membuat kita iri, sementara bagian amygdala akan melabeli sebuah stimulus dengan respon emosional seperti takut dan marah bahwa orang-orang ini punya andil lebih daripada dirimu.
Di samping itu, thalamus sebagai stasiun relai akan menangkap semua stimulus yang ada, dan terus menerus aktif dalam menyebarkannya ke cerebral cortex. Sementara itu, insula sebagai bagian pengolahan subjektif tentunya akan mengolah intensitas dan kualitas informasi tentang “si pembuat iri” ini dan membuat kita jadi melabelinya sebagai “ancaman.”
Bayangin aja, deh. Ketika kita merasa iri, pikiran kita menjadi negatif terhadap seseorang, apalagi ketika mereka meraih sesuatu yang sudah lama kamu inginkan. Di sisi lain, kita juga merasa terancam bila mereka hampir meraih sesuatu yang kamu dapatkan, atau dihujani perhatian oleh orang lain atas kerja kerasnya, sementara kamu tidak mendapatkan apa-apa.
Ciri-ciri Orang Iri Kelihatan Melalui Tindakannya
Kompleks banget, ya, ternyata proses mental orang yang iri hati? Nah, semua hasil pengolahan informasi di otak tadi akan terwujud dalam bentuk tindakan. Memangnya seperti apa, sih, tindakan orang-orang yang iri itu?
1. Tidak suka melihatmu sukses
Ciri-ciri orang iri yang paling ditampakkan adalah munculnya perasaan tidak suka ketika melihat orang lain sukses. Mereka akan mencoba untuk mencegah agar orang lain sukses lebih dari dia. Selalu ada usaha yang bakal mereka lakukan untuk menghentikan orang lain meraih kesuksesan.
2. Memberi pujian palsu merupakan ciri-ciri orang iri
Mungkin untuk kebanyakan orang, pujian merupakan sesuatu yang baik. Namun, orang yang iri biasanya akan memberi pujian palsu yang lebih seperti ucapan sarkastis atau menghina. Contohnya, “Wah, kamu keren banget bisa dapat nilai segitu, semoga nilainya halal, bukan hasil nyontek, ya!”
Selain itu, orang yang iri biasanya akan memakai “topeng” untuk menunjukkan intensi. Bisa saja mereka terlihat baik di depan, tetapi berbeda dengan di belakang, di mana mereka menjelek-jelekkan kamu.
3. Orang iri biasanya akan memberi solusi yang buruk
Orang yang iri pastinya tidak ingin melihatmu bahagia. Jadi, saat kamu meminta bantuan dengan orang yang iri ini, kamu nggak akan diberikan solusi yang menuntaskan masalah. Mereka akan cenderung membelokkan fakta atau memberi solusi yang diberi salah, jadi kamu akan mengalami kegagalan.
Mereka tidak ingin melihatmu menggapai suatu impian. Yang mereka mau hanyalah kamu terjatuh dan tak bangkit lagi karena saran palsu yang mereka berikan. Hayo, pernah nggak kamu punya kenalan yang seperti ini?
4. Mereka akan selalu mencari-cari kesalahanmu
Orang yang iri denganmu akan mulai mencari-cari letak kesalahanmu. Meskipun kamu tidak memiliki kesalahan, mereka masih saja akan menemukan atau bahkan menyebarkan hoax atau fitnah kepada semua orang bahwa kamu adalah pribadi yang buruk. Tujuannya jelas, supaya kamu dibenci oleh orang-orang. Ngeselin, nggak, sih?
5. Mereka akan bahagia ketika melihatmu gagal
Pertanda yang terakhir adalah merasa bahagia ketika melihatmu gagal. Orang iri tidak akan senang ketika melihat orang lain sukses. Namun, tentu saja mereka tidak memperlihatkannya secara gamblang. Selain itu, mereka tidak akan ada disaat kamu merayakan kesuksesan. Namun, jangan buru-buru menilai bahwa orang yang nggak mengucapkan selamat padamu adalah orang yang iri, lho! Beberapa orang memang nggak mengucapkan selamat karena mereka tidak terbiasa melakukannya. Namun, orang yang iri akan melakukan apa saja untuk melihatmu gagal, bahkan sampai mengorbankan nama baik mereka.
Nah, apakah kelima ciri-ciri di atas pernah kamu temukan di orang-orang yang pernah hadir dalam hidupmu? Jika iya, sebaiknya kamu mulai menjaga jarak dan waspada dengan mereka, ya! Namun, Riliv berharap, kamu juga bisa sekalian bermawas diri melalui artikel ini. Jika kamu pernah merasa iri dengan orang lain, mari kurang-kurangi rasa iri tersebut dengan mulai meningkatkan skill dan memperbaiki dirimu. Untuk kamu yang punya keinginan mengembangkan diri, kamu bisa mengakses Journey, belajar meditasi, dan konseling bersama profesional melalui aplikasi mobile Riliv.
Daripada iri sama orang lain, mending jadi produktif bersama Riliv!
Referensi:
- Cleveland Clinic. (n.d). Thalamus (in Fundamentals of Cognitive Neuroscience (Second Edition). Retrieved from Cleveland Clinic: https://my.clevelandclinic.org/health/body/22652-thalamus
- Gage, N. M., & Baars, B. J. (2018). Ventromedial Prefrontal Cortex. Retrieved from Science Direct: https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/ventromedial-prefrontal-cortex
- Uddin, L. Q., Nomi, J. S., Hébert-Seropian, B., Ghaziri, J., & Boucher, O. (2017). Structure and Function of the Human Insula. Journal of clinical neurophysiology : official publication of the American Electroencephalographic Society, 34(4), 300–306. https://doi.org/10.1097/WNP.0000000000000377
- Zheng, X., & Kendrick, K. M. (2021). Neural and Molecular Contributions to Pathological Jealousy and a Potential Therapeutic Role for Intranasal Oxytocin. Frontiers in pharmacology, 12, 652473. https://doi.org/10.3389/fphar.2021.652473