Dendrophobia – Pernah nggak sih kamu punya ketakutan berlebih terhadap pohon, kayu, atau sejenisnya? Ternyata, rasa takut tersebut masuk kedalam jenis phobia unik yang ada di dunia, lho! Seperti apa penjelasannya.
Mengenal Dendrophobia
Termasuk kedalam kategori phobia yang cukup unik, dendrophobia ternyata berasal dari bahasa Yunani “dendro” yang berarti pohon dan “phobos” yang berarti takut. Seseorang yang menderita Dendrophobia akan menghindari semua pohon atau jenis pohon tertentu, misalnya, pohon kayu merah atau pohon ek.
Gejala Dendrophobia
Saat berada di dekat pohon, biasanya kita akan dengan mudah mengenali gejala dendrophobia yang menunjukkan gejala fisik seperti:
- Kecemasan ekstrem
- Sesak nafas
- Mual
- Berkeringat
- Panik
- Pusing
- Mimpi buruk
Tidak hanya secara fisik, gejala dendrophobia juga bisa dilihat dari betapa seringnya para penderitanya menghindari hutan atau taman dengan banyak pepohonan.
Lebih ekstrim, mereka bahkan bisa berpikir untuk melarikan diri dari tempat yang mereka pikir dapat menyebabkan kerusakan fisik atau mental. Ini karena mereka berpikir kalau sesuatu yang buruk dapat terjadi di sekitar pepohonan. Bahkan jika pohon hanya diam saja, otak penderita dapat memainkan trik yang membuat pohon tampak tidak normal dan menakutkan. Daerah tenang dan terisolasi yang dipenuhi pepohonan lebat dapat bertindak sebagai pemicu phobia.
Cara Mengatasi Dendrophobia
Pengobatan terhadap penderita bergantung pada akar yang menyebabkan phobia dan tingkat ketakutan penderita terhadap pohon. Setelah mengambil kendali dan mengambil hati penderita, kamu bisa menanyai penderita.
Namun jika kamu tidak yakin untuk melakukannya, kamu bisa meminta tolong psikolog profesional untuk memberikan penanganan pertama, agar ketakutan mereka terhadap pohon tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Umumnya para penderita akan dirawat dengan menempatkan pasien dalam terapi dan membuat mereka mengingat kembali kejadian yang menjadi triggering dan melihat kejadian tersebut dari sudut pandang orang dewasa. Hal ini merupakan tugas yang sulit, karena kejadiannya bisa saja dilupakan, dan obat hipnotis atau anti-kecemasan mungkin harus digunakan.
Obat-obatan dapat diberikan untuk mengobati gejala kecemasan yang parah. Namun, obat-obatan dapat memiliki efek samping atau sistem penarikan yang mungkin parah. Penting juga untuk dicatat bahwa obat-obatan tidak menyembuhkan phobia, tapi hanya mengendalikannya untuk sementara.Karena itu jika phobia ini sudah mengganggu aktivitas sehari-sehari, jangan ragu untuk konsultasikan masalah ini dengan psikologi melalui aplikasi konseling online Riliv untuk membantumu mengatasinya.