Empati Perawat – Ada banyak faktor yang harus hadir untuk bisa mendukung jalan kesehatan pasien. Pengetahuan, teknologi, oblat, terapis, dokter, dan perawat adalah pendukung kesembuhan pasien. Khusus bagi perawat, yang berinteraksi intens dengan pasien, empati adalah hal yang penting.
Mengapa empati perawat penting?
Saat bekerja menjadi seorang perawat, seseorang harus bisa berkomunikasi dengan pasien tidak hanya sekedar lancar. Seorang perawat harus bisa memiliki ikatan dengan pasien secara emosional agar terbentuk rasa keterhubungan di antara keduanya. Tidak hanya peduli pada kesehatan fisik pasien, perawat juga wajib peduli pada kesehatan emosional perawat.
Hanya dengan empatilah pekerjaan merawat, melayani, dan memastikan kebutuhan pasien bisa terpenuhi dengan baik. Empati perawat tidak hanya bagus untuk pengembangan diri si perawatnya, tapi juga baik untuk efisiensi, teamwork, dan juga untuk kerja sama.
5 manfaat empati perawat yang dirasakan pasien
Empati perawat yang memang menjadi modal bagi seorang perawat dalam menjalankan tugasnya, secara langsung dapat dirasakan oleh pasiennya seperti di antaranya:
1. Empati perawat mengurangi tingkat stres pasien
Tidak semua orang senang berada di rumah sakit. Memang tujuan orang untuk dirawat adalah supaya sembuh tapi situasi yang kondusif dan membosankan di rumah sakit juga menjadi hal yang tidak disenangi oleh pasien.
Dengan perawat yang peduli pada pasien, mengerti apa kebutuhan pasien, melayani pasien, berkomunikasi dengan baik, jujur, bekerja dengan rapi dan hati-hati, – pasien pun akan merasa nyaman meski dalam keadaan sakit. Rasa nyaman ini akan menjadi penolak bagi stres yang biasa dialami oleh pasien.
2. Tingginya kepuasan pasien
Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey & Company mengungkap bahwa memiliki ranking lebih baik sebagai ukuran kepuasan dibanding keadaan ruangan dan perawatannya sendiri. Perawat yang mendengarkan dengan baik dan memiliki empati mendatangkan hal positif dalam diri pasien sehingga mereka pun lebih bersemangat untuk sehat.
3. Meningkatnya kepatuhan pasien
Dengan empati perawat dimana pasien merasa didengar dan didengarkan kebutuhan tidak hanya kebutuhan ruangan, makan, perawatan, namun juga emosional – sudah pasti pasien pun akan patuh dengan arahan dari perawat.
Minum obat jadi rajin, melakukan terapi selalu bersemangat, dan menjalani perawatan dengan baik adalah outcome dari empati yang membuat pasien jadi patuh. Saat dokter, perawat, dan pasien menjalankan perannya dengan baik, sembuh dan sehat seperti sedia kala tentunya tak sulit untuk dicapai.
4. Meningkatnya kesehatan pasien
Tentu, tujuan pasien dirawat adalah agar bisa sehat. Maka sudah mutlak bahwa pengetahuan, skill, dan pengalaman yang dipadukan dengan empati dari seorang perawat akan otomatis meningkatkan kesehatan pasien.
Baca Juga:
4 Faktor Kecemasan, Lingkungan dan Kesehatan Berperan!
5. Membuat pasien nyaman berobat
Rasa nyaman selalu menjadi alasan kuat mengapa satu hal dipilih atau diputuskan. Hal tersebut berlaku juga dalam hal berobat. Pasien akan merasa nyaman dengan perawat yang bisa berempati dengan keadaannya. Rasa kemanusiaan alami yang dimiliki perawat membuat pasien merasa dimanusiakan.
Kesimpulan
Perawat adalah salah satu pekerjaan yang menuntut soft skill empati untuk dimiliki. Dengan empati, hal yang begitu serius seperti bertahan melawan penyakit menjadi mudah dan nyaman untuk dijalani. Dengan empati pula, pasien akan lebih bersemangat untuk berobat karena sudah tahu pribadi menyenangkan dari para perawatnya.
Rasa empati yang dimiliki perawat amatlah tinggi. Rasa saling terhubung ini tentunya merasakan kesedihan, ketegangan, dan kegentingan saat pasien menghadapi hal-hal tidak menyenangkan saat berobat. Maka, kesehatan mental perawat pun wajib dijaga agar selalu baik. Kamu perawat dan perlu curhat? Konseling online di Riliv, yuk!
Referensi:
- Osmosis Team. (2021). How to Practice Empathy as a Nurse (and Why You Should). osmosis.org
Ditulis oleh Uyo Yahya
Baca Juga: