Faktor Tekanan Kerja – Apakah saat ini Anda menemukan diri karyawan dalam posisi yang tertekan? Bahkan, rasa tertekan tersebut kemudian memicu Anda untuk mencari tahu faktor tekanan kerja yang dirasakan,.
Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah faktor-faktor umum yang seringkali menjadi opini publik tentang faktor tekanan kerja: perilaku atasan, lingkungan kerja, dan lingkungan sosial di tempat kerja. Namun ternyata, masih ada beberapa faktor yang harus Anda ketahui sebelum mencapai konklusi dari keadaan Anda saat ini.
Apa itu tekanan kerja?
Setiap orang memandang tekanan kerja berbeda-beda. ‘Tekanan’ seringkali dianggap penting bagi sebagian lingkungan kerja, dengan tujuan untuk mendorong karyawan dalam memenuhi target dan goal yang ingin perusahaan capai.
Namun, kami sangat paham bahwa tak jarang ditemukan kasus-kasus, di mana karyawan-karyawan merasa lelah akan proses pencapaian target dari atasan, semangat yang menurun dalam pekerjaan, dan bahkan merasa tercekik akan tekanan yang dialami.
Menurut WHO, sangat mungkin terjadi kesalahpahaman antara tekanan dan tantangan di tempat kerja. Tentu saja, mengingat respon manusia kerap kali berbeda-beda, meski diberi perlakuan dan perintah yang sama.
Maka, bila terjadi miskomunikasi antar atasan dan karyawan mengenai pola bekerja, sangat disarankan untuk dibicarakan, agar bisa menghindari kesalahpahaman berkepanjangan yang berpotensi menjadi toxic dalam lingkungan kerja
Apakah sama dengan stres kerja?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tekanan kerja seringkali dianggap penting untuk memicu kinerja karyawan, dan seringkali ditanggapi dengan beragam oleh siapapun yang menerima tekanan tersebut.
Namun, terlepas dari perspektif yang luas dari perkara ‘tekanan kerja’, tentu ada batas-batas yang harus ditarik, untuk menjauhkan karyawan dari rasa stres dan tertekan.
Tekanan kerja yang berlebihan tentu akan membuat karyawan merasa terjerumus dalam stres. Hal tersebut tentu harus dihindari. Sebab, tekanan yang awalnya bertujuan untuk menyemangati, mendorong dan memotivasi karyawan untuk mencapai performa yang maksimal, malah menjadi penyebab stres dan menurunkan performa karyawan.
Maka, tekanan kerja tentu tidak bisa serta-merta disebut sebagai stres kerja, namun ‘dosis’ yang diberikan secara berlebihan akan bertransformasi menjadi stres kerja. Hal ini tentu harus menjadi rambu kuning bagi para atasan dan HR dalam menjalankan sebuah project.
Apakah Anda menjadi salah satu penyebabnya?
Tentu sebagai pemimpin yang sehat mental, seorang atasan dan HR tidak disarankan untuk terus-menerus menyalahkan diri atas human error yang terjadi. Sebab, tidak jarang karyawan mengalami stres kerja karena mendapat tekanan dari lingkungan dan sesama teman kerja.
Lingkungan kerja yang tidak sustainable dan tidak suportif dapat memberikan perasaan tertekan kepada karyawan. Hal tersebut bisa menjadi faktor lain, karena dalam proses bekerja, karyawan sering bersinggungan dengan koleganya.
Bisa jadi, ditempatkan satu tim dengan orang yang memilki etos kerja yang sangat berlainan, akan memicu terjadinya persaingan yang tidak sehat dalam tim tersebut, atau karyawan memiliki masalah pribadi yang belum terselesaikan dengan koleganya.
Hal ini menegaskan pentingnya sikap saling menghargai, menghormati, dan mendukung dalam lingkungan kerja. Seringkali, keinginan untuk mendapat pujian, penghargaan, dan naik jabatan membuat karyawan melupakan faktor penting dalam kegiatan sosial: kebersamaan.
Faktor ini tentu dapat diselamatkan dengan penerapan gaya kerja dalam lingkungan yang sehat. Kebiasaan positif ini dapat dimulai dari diri sendiri. Ini sudah menjadi tugas Anda sebagai HRD untuk memperhatika kesejahteraan karyawan.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Tekanan kerja yang berujung stres dapat dihindari dengan menumbuhkan budaya pekerjaan sehat. Pekerjaan sehat hadir dari tekanan kerja yang masih dapat diterima dan ditoleransi oleh sebagian besar karyawan, di mana karyawan dapat memiliki kontrol atas pekerjaan yang dipegang, serta tekanan yang masih seimbang dengan dukungan, pujian, dan penghargaan yang pantas dan layak diterima oleh karyawan tersebut.
Karyawan juga akan lebih jarang mengalami stres ketika tekanan dan ekspektasi yang diberikan seimbang dengan kemampuan dan kapasitas yang mereka miliki. Kontrol akan tekanan juga dapat dilatih secara pribadi oleh setiap karyawan, dengan terus menantang diri sendiri dengan target-target baru, satu demi satu setiap harinya.
Pada akhirnya, setiap faktor dari tekanan kerja akan berbeda-beda dalam interpretasi setiap perusahaan, bahkan satu per satu karyawan di dalamnya. Namun, titik tengah selalu dapat tercapai bila budaya pekerjaan sehat dapat diterapkan, tidak hanya oleh pemimpin, namun melalui kesepakatan dan kerjasama setiap karyawan untuk menjadi lingkaran yang positif, suportif, kooperatif, dan tetap profesional.
Jika Anda berposisi sebagai atasan dalam sebuah perusahaan dan ingin memotivasi karyawan Anda dengan jaminan layanan kesehatan mental, kami sangat menyarankan Anda untuk menyediakan layanan kesehatan mental dari tenaga profesional yang dapat menunjang performa karyawan Anda (memfasilitasi konseling karyawan(, dan mendukung kesehatan serta kesejahteraan mental, sehingga karyawan Anda dapat terhindari dari gejala burnout.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Disadur dari:
- https://www.who.int/occupational_health/topics/stressatwp/en/
Ditulis oleh: Rachel Emmanuella.
Baca juga:
Lakukan 5 Hal Ini pada Rekan yang Mengalami Tekanan Kerja!