Hidup penuh syukur – Hidup penuh syukur memang harus dilatih sedini mungkin. Sudah banyak penelitian yang membuktikan kalau bersyukur bisa membuat mood anak menjadi lebih stabil sehingga anak tidak mudah marah atau merengek saat keinginannya tidak diberikan, lebih optimis, tidak akan sedih berlarut-larut saat mengalami peristiwa buruk atau kegagalan dan anak lebih mudah untuk bangkit kembali karena ia bisa melihat ‘hikmah’ di balik kejadian tersebut.
Makanya, mengajarkan anak untuk hidup penuh syukur juga menjadi PR Ayah dan Bunda nih. Nah, gimana Ayah dan Bunda? Sejauh ini, apakah sudah pernah melatih syukur pada sang buah hati? Jika sudah, apakah anak sudah berhasil menerapkan hidup penuh syukur?
Jika belum, Riliv akan membantu memberikan 7 cara melatih syukur pada anak yang bisa Ayah dan Bunda coba.
1.‘Terima Kasih’: ungkapan hidup penuh syukur
Langkah pertama agar anak hidup penuh syukur adalah dengan membiasakan anak mengucapkan ‘terima kasih’. Jika anak tidak pernah dilatih untuk berterima kasih kepada orang lain,
- anak tidak akan bisa menghargai apa yang telah dilakukan orang lain untuk dirinya
- anak tidak pernah tahu kalau di balik kenyamanan yang ia rasakan ada pengorbanan dan usaha
- anak akan sulit merasa bersyukur sehingga terus merasa tidak puas dengan apa yang telah ia miliki
Makanya, mengajarkan anak untuk mengucapkan terima kasih sangatlah penting! Anda bisa melatih anak mengucapkan terima kasih saat kakaknya memberikan segelas air minum kepadanya atau saat temannya mau meminjamkan mainan.
Agar anak merasa kalau mengucapkan ‘terima kasih’ merupakan aktivitas yang menyenangkan, jangan lupa untuk mengapresiasi perilaku anak dengan mengatakan,
“wah kakak hebat nih sudah bilang terima kasih ke temannya”
“good job sudah ingat ngomong terima kasih setelah selesai pinjam mainan”
2. Tanyakan apa yang membuat anak merasa bersyukur
Ayah dan Bunda wajib tahu kalau ada 4 tahap bersyukur!
- Tahap mengenali: Anak tahu apa saja yang membuat ia harus merasa bersyukur
- Tahap berpikir: Anak mencari tahu alasan kenapa ia mendapatkan sesuatu dari orang lain
- Tahap merasakan: Perasaan yang anak rasakan saat menerima sesuatu dari orang lain
- Tahap melakukan: Anak mengapresiasi pemberian atau perlakuan baik orang lain
Makanya, setelah anak terbiasa mengucapkan ‘terima kasih’ langkah selanjutnya yang perlu Ayah dan Bunda lakukan adalah menanyakan kepada anak apa yang membuat ia merasa berterima kasih.
Menanyakan alasan anak berterima kasih bisa membantu anak untuk lebih bersyukur dan menghargai apa yang ia peroleh karena anak menjadi tahu alasan ia mengucapkan terima kasih kepada orang lain.
Contoh, Anda melihat anak mengucapkan terima kasih kepada temannya yang memberikan ia es krim. Maka, coba tanyakan kepada anak
- Tahap mengenali: “Kapan kakak harus bilang terima kasih ke orang lain? Kalau di kasih es krim perlu bilang makasih juga nggak kak?”
- Tahap berpikir: “Menurut kakak gimana es krim nya? Kira-kira kenapa ya teman kakak ngasih es krim?”
- Tahap merasakan: “Apa yang kakak rasakan pas dikasih es krim? Seneng Nggak?”
- Tahap melakukan: “Terus setelah di kasih es krim kakak ngapain? Apa yang perlu kakak lakukan untuk membalas kebaikan teman kakak?
3. Ajak anak berbuat baik agar hidup penuh syukur
Cara lain untuk membuat anak hidup penuh syukur dengan mengajak anak melakukan kebaikan. Misalnya saat Anda menjadi relawan yang membantu anak yatim, Anda bisa mengajak sang buah hati agar ia tahu kalau masih banyak anak-anak lain yang hidupnya tidak seberuntung dirinya.
4. Menjadi ‘panutan’ bagi anak
Ingat! Orang tua adalah panutan anak. Makanya, anak selalu meniru perilaku Ayah dan Bunda, mulai dari kebiasaan baik hingga buruk. Kalau Anda ingin anak hidup penuh syukur, maka Anda juga harus sudah menerapkan kebiasaan hidup penuh syukur seperti terbiasa mengucapkan terima kasih, mengapresiasi usaha orang lain, dan berbuat baik kepada orang yang membutuhkan. Dengan begitu, anak juga akan mengikuti perilaku Anda.
5. Jadikan syukur sebagai kebiasaan
Cara lain untuk membiasakan hidup penuh syukur adalah dengan membuat ritual bersyukur. Misalnya saat sebelum makan malam atau saat sarapan, Anda dan seluruh anggota keluarga wajib menceritakan apa yang Anda syukuri di hari itu.
Contoh,
“Ayah merasa bersyukur karena hari ini bisa pulang cepat dan bisa main bareng adik”
“Kakak merasa bersyukur karena hari ini dapat teman baru di sekolah”
Selain mengucapkan rasa syukur secara lisan, Anda juga bisa menggunakan metode lain yang tidak kalah menyenangkan seperti,
- Menyediakan ‘toples bersyukur’. Seluruh anggota keluarga bisa menuliskan apa yang mereka syukuri di kertas kecil kemudian memasukkannya ke toples.
- Membuat ‘pohon bersyukur’. Seluruh anggota keluarga bisa menuliskan apa yang mereka syukuri di kertas kecil kemudian menggantungkan tulisan tersebut ke pohon bersyukur.
6. Ajarkan anak melihat hikmah di balik masalah
Memberitahu anak kalau segala kejadian di hidup ini pasti memiliki hikmah dan selalu ada yang bisa dipelajari juga termasuk cara untuk melatih syukur terutama saat anak mengalami kejadian yang kurang menyenangkan.
Contoh, hari ini hujan dan anak merasa kecewa karena tidak bisa bermain di taman bersama teman-temannya. Maka, Ayah dan Bunda bisa menjelaskan hal baik yang bisa anak dapatkan dari kejadian ini.
7. Sering beri apresiasi tanda hidup penuh syukur
Langkah terakhir untuk melatih anak hidup penuh syukur adalah dengan mengapresiasi kebaikan yang telah dilakukan setiap anggota. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bunda yang telah membuat kue yang enak, atau mengucapkan terima kasih sambil memberikan pelukan hangat kepada kakak yang sudah menolong anak kucing, dan lain sebagainya.
Riliv ada untuk Ayah dan Bunda
Nah, itu dia 7 cara melatih anak hidup penuh syukur. Jika Ayah dan Bunda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar melatih syukur atau tentang tumbuh kembang anak, Anda bisa melakukan konsultasi psikologi di Riliv. Riliv menyediakan konsultasi psikologi online dengan pakar yang ahli di bidang tumbuh kembang anak dan psikologi anak. Jika Ayah dan Bunda tertarik melakukan konsultasi psikologi online di Riliv Anda bisa mengunduh aplikasi Riliv di Google Play Store atau Apple Store. Anda juga bisa mengunjungi website Riliv untuk informasi lebih lanjut.
Referensi:
- Bestow Team. (2019). 30 Gratitude Games and Activities for Kids to Practice Thankfulness. Bestow.
- Hilkey, C. (2014). How to practice and teach gratitude: 6 things our family does. Happily Family.
- Morin, A. (2020). How to Teach Children Gratitude? It’s more than just saying thank you. Verywell Mind.
- Oppland, M. (2021). 13 Most Popular Gratitude Exercises & Activities. PositivePsychology.com.
- Williamson, T. (2021). The Best Gratitude Activities for Kids & How to Teach Gratitude to Kids. Mindful Amazing.
Artikel ini ditulis oleh Aufa Miladya Izzah
Baca Juga:
Masalah Anak Dalam Keluarga: Cermati dan Atasi Segera
Orang Tua Pakai Gadget? Beritahu 5 Hal Berikut!
Selain Beri Hadiah, Ini 5 Cara Menunjukkan Kasih Sayang pada Pasangan!