Hindari Dampak Burnout- Dampak burnout saat bekerja bisa menjadi masalah baru apabila tidak segera ditangani. Sulit untuk mencari ide, muncul rasa malas untuk menyelesaikan pekerjaan, kerap berniat atau telah mengambil cuti sakit bisa dirasakan karyawan apabila sedang mengalami burnout.
Ada tiga jenis stres kerja kronis yang umumnya terjadi pada karyawan, yaitu exhaustion yang berarti karyawann terlalu lelah untuk bekerja, cynicism yang biasa terjadi apabila karyawan tidak lagi peduli dengan perkerjaan, dan yang ketiga adalah inefficacy yaitu karyawan merasa pekerjaan tidak membawa hasil atau membuat perbedaan yang signifikan.
Coba ajarkan 3 cara ini agar karyawan Anda tidak merasa sulit untuk bekerja dan mengalami salah satu atau beberapa jenis burnout di atas.
1. Komunikasikan dengan atasan agar Anda terhindar dari dampak burnout
Menjalin komunikasi dengan atasan tidak harus pada saat briefing atau membahas masalah pekerjaan. Izinkan karyawan memberi tau Anda jika sudah merasa stres, mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas pekerjaan, atau semacamnya.
Mulailah untuk mengekspresikan support, baik secara emosional maupun occupationally untuk karyawan.
Setelah itu, diskusikanlah masalahnya dan carilah solusi bersama.
2. Berikan waktu jeda untuk istirahat
Jika ada seorang karyawan yang memiliki target pekerjaan banyak terus menurus tanpa ada waktu istirahat yang cukup, hal itu akan menyebabkan mereka menjadi lebih mudah terkena burnout, hingga penyakit fisik lainnya.
Sebagai pimpinan dan atasan, cobalah untuk memberikan apresiasi berupa ucapan terima kasih, membelikan makanan, atau apresiasi dalam bentuk lainnya agar karyawan merasa bahwa kerja keras mereka dihargai.
Selain itu, Anda bisa memberikan karyawan yang telah menyelesaikan target dengan baik berupa waktu luang selama satu atau dua hari supaya mereka dapat berisitirahat dan melakukan hal-hal positif lainnya.
3. Cari bantuan profesional
Psikolog akan membantu karyawan yang sedang mengalami burnout agar mereka tetap mampu untuk bekerja memenuhi target yang telah disepakati.
Para psikolog nanti akan memberikan bantuan berupa strategi dan pelatihan manajemen stres dan burnout untuk mendukung karyawan dalam menjaga produktivitas selama bekerja dan memenuhi hak mereka sebagai pekerja untuk memperoleh perawatan selama burnout.
Pastikan perusahaan Anda menerapkan standar kesehatan mental bagi karyawan. Dengan begitu, Anda memiliki tempat untuk mencari bantuan bagi para karyawan yang mengalami burnout. Bukankah ini sudah menjadi salah satu tugas HRD di perusahaan?
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Disadur dari:
- https://www.forbes.com/sites/pavelkrapivin/2018/10/10/the-deadly-cost-of-employee-burnout/#713debdb68c7
- https://gowanhealth.com/the-effects-of-employee-burnout/
Ditulis oleh Yuri Mahirta Sari
Baca juga:
Waspada, Dampak Burnout Pada Pekerjaan Bagi Perusahaan
Mengatasi Emotional Burnout: Ini 5 Cara yang Disarankan Ahli!
Penyebab Burnout: Waspada Tipe Karyawan Ini Mudah Terserang!