Indonesia dan Sepak Bola – Dikenal sebagai negara penggemar sepak bola terbesar di dunia berdasarkan hasil survei Ipsos (2022), nggak heran jika fanatisme dan anarkis sering melekat setiap kali tim kesayangan lagi tanding. Tapi demi nama baik Indonesia, nggak ada salahnya nih, buat kamu para pecinta sepakbola untuk belajar mengontrol jiwa massa saat berada di lokasi. Janji, ya, nggak bakalan rusuh?
Mengenal Jiwa Massa
Menjelang jadwal pertandingan Indonesia vs Palestina, kayaknya kita perlu mempersiapkan beberapa hal untuk bisa support timnas kesayangan. Khususnya untuk kamu si pecinta bola akut supaya terhindar dari kejadian anarkis dan vandalisme.
Mungkin kamu adalah pribadi yang tenang dan nggak mudah terpancing emosi, tapi ketika berada dalam kerumunan massa seperti supporter bola misalnya, kamu bisa jadi akan mendapati diri sebagai sosok yang berbeda entah dalam hal lebih positif ataupun negatif. Perubahan inilah yang disebuat sebagai jiwa massa psikologi.
Tahun lalu, topik anarkis dan vandalisme oleh supporter bola ini pernah dibahas Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog, Psikolog UGM saat terjadi peristiwa kerusuhan antar supporter bola di Yogyakarta. Menurutnya,
Anarkisme yang terjadi pada supporter bola ini karena jiwa massa. Jiwa massa, ini timbul ketika berada di antara massa dan memunculkan perilaku aneh yang saat dia sendirian tidak akan berani melakukan hal-hal itu. Apalagi ditambah dengan mengenakan pakaian atau atribut yang kemudian menggambarkan itu adalah satu bagian.
Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog
Hal ini juga serupa dengan yang pernah dijelaskan oleh psikolog Sigmun Freud, bahwa pada dasarnya manusia memiliki jiwa lain yang berlainan dengan sifat-sifatnya. Tapi terkadang manusia kurang menyadarinya dan terpendam begitu saja. Baru setelah bergabung dalam situasi massa, sifat-sifat tersebut muncul.
Sederhananya, kita cenderung melakukan hal-hal diluar kebiasaan bahkan yang bersifat negatif karena tertular oleh orang lain dan hanyut dalam suasana kala itu. Tidak hanya terjadi kepada para supporter bola, tapi hal ini juga bisa kita alami sendiri seperti saat sedang menonton konser KPOP, ikut demonstrasi, kampanye politik, atau bahkan sekedar hadir dalam sebuah festival ulang tahun kota.
Karena itu, penting bagi kita untuk mengendalikan efek jiwa massa terhadap diri sendiri agar terhindar dari sikap anarkis dan vandalisme.
Emosi Sementara, Indonesia Selamanya
Kalau kamu berencana untuk menonton pertandingan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia, satu hal yang perlu diingat adalah, apapun hasilnya emosi yang kamu rasakan saat itu hanya sementara. Karena itu, jangan sampai tersulut emosi massa yang bisa berujung penyesalan dikemudian hari.
Dalam psikologi sendiri, massa dijelaskan sebagai bentuk kolektivisme atau kebersamaan yang bisa memicu munculnya perilaku kolektif atau perilaku kelompok. Gustave Le Bon, menjelaskan, sifat massa itu lebih impulsif, mudah tersinggung, ingin bertindak dengan segera dan nyata, kurang rasional, lebih mudah dipengaruhi, dan lebih mudah mengimitasi.
Jadi sampai sini sudah kebayang kan, kenapa kerusuhan bisa sangat mudah terjadi di kerumunan massa?
Meskipun aparat pemerintahan selalu siap untuk menjaga ketertiban massa, bukan berarti kamu bisa lengah dengan tidak mempersiapkan hal terburuk, ya. Karena itu Riliv merekomendasikan kamu untuk mencoba beberapa trik dibawah ini saat berada dalam kerumunan massa.
- Sadari Law Mental Unity
Gustave Le Bon mengatakan, dalam massa terdapat hukum bernama law mental unity, yaitu massa merupakan kesatuan pikiran dan jiwa-jiwa. Usahakan jika kamu berada dalam kerumunan massa, yakinkan bahwa kamu mengenal dirimu sendiri dan kamu adalah pribadi unik yang memiliki pemikiran sendiri. Dengan memisahkan identitas diri sesungguhnya dan identitas sebagai supporter, kamu akan lebih mudah dalam memahami situasi dan bisa berpikir lebih rasional. - Berikan Waktu Kedatangan dan Kepulangan
Pengendalian massa menurut Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog, pengengendalian massa bisa dilakukan dengan memecahnya dalam kelompok-kelompok lebih kecil agar jiwa massa tidak terlalu solid. Hal ini umumnya dilakukan oleh pihak berwajib agar pemisahan bisa lebih terkontrol. Tapi sebagai individu, kamu pun juga bisa melakukan hal yang sama dengan memberikan waktu kedatangan dan kepulangan sendiri untuk mengindari kerumunan. Apalagi kalau kamu dengan sadar hadir pada event yang memang sering terlibat kerusuhan, ya. - Pelajari Situasi, Pisahkan Diri Segera
Jika kamu terjebak dalam anarkisme di kerumunan massa, baiknya kamu segera mencari tempat sepi atau memisahkan diri di barisan pinggir dan aman lainnya untuk tidak terbawa arus. Dengan memisahkan diri, kamu bisa mendapatkan waktu untuk memproses situasi dan mengendalikan diri.
Dengan mempelajari besarnya peranan jiwa massa ini, sekarang kamu bisa jadi lebih tenang untuk mendukung timnas Indonesia kesayangan, ya. Terus jaga suportivitas dan tetap kendalikan emosi apapun hasilnya, adalah bentuk support tersendiri dan cara kita menjaga kesehatan mental para atlet juga, loh. Ingat, saat kita dihadapkan pada kekalahan, bukan hanya kita yang bersedih, tapi pelatih, pemain, dan semua pihak yang terlibat pun pasti juga ikut merasakan kesedihan.
Referensi:
- Arishanti, Klara Innata. (2005). Handout Psikologi Kelompok.
- Santoso, Fauzan Heru. Psikologi Sosial.
- Fikroti, Apriastiana Dian. (2013). Kenali Lebih Mendalam Tentang Massa. https://pijarpsikologi.org/blog/kenali-lebih-mendalam-tentang-massa