Keluarga Broken Home – Broken home adalah situasi yang tentunya tidak diinginkan setiap orang. Namun, jika takdir berkata lain, kamu harus tau bahwa broken home bukanlah akhir dari segalanya. Sebagai anak, tentu tidak ada yang mau memiliki keluarga broken home. Melihat kedua orang tua saling menyayangi adalah sebuah kebutuhan batin seorang anak.
Namun, jika kamu ternyata berada dalam keluarga broken home, baiknya kamu tidak perlu sedih. Karena lima hal ini akan kembali memberimu semangat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Yuk bahas bareng Riliv!
Perceraian adalah pelajaran, agar keluargamu kelak bisa lebih baik
Setiap anak tentu mendapatkan luka batin mendalam akibat perceraian orang tua. Hal ini justru yang harus menjadi semangat dalam dirimu agar nanti saat kamu membangun keluarga tidak terjadi hal yang sama seperti apa yang telah menimpa dirimu.
Kamu harus punya pikiran jangan sampai anakmu kelak merasakan hal yang sama dengan yang kamu rasakan sekarang. Kamu harus bertekad melindungi keluargamu dari pertengkaran yang dirasa tidak perlu. Jaga baik-baik keharmonisan keluargamu agar masa lalumu tidak terulang.
Riwayat keluarga broken home membuatmu siap melindungi anakmu kelak
Karena sebagai anak kamu sudah merasakan bagaimana perihnya broken home, maka kamu tidak ingin membagi perasaan sedih itu ke anakmu kelak bukan?
Dengan pernah merasakan sedihnya broken home, kamu bisa menjadi seorang pribadi yang menyayangi anakmu kelak agar terhindar dari rasa sedih akibat perceraian. Kamu menjadi lebih ekstra menjaga keharmonisan keluargamu karena kondisi anakmu kelak yang akan jadi taruhannya.
Menjadi keluarga broken home: percaya rencana Tuhan adalah yang terbaik
Bagaimanapun, keluarga broken home merupakan rencana Tuhan yang tentu ada hikmahnya. Jika kamu terlahir sebagai seorang anak broken home, yakinlah bahwa itu adalah rencana Tuhan yang paling baik bagi dirimu dan kedua orang tuamu.
Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Kamu pasti cukup kuat untuk menghadapinya. Menjadi seorang anak broken home tidak berarti hidupmu tidak bisa bahagia, lho! Jadi, tetap semangat ya.
Jangan rusak dirimu
Anak yang berasal dari keluarga broken home cenderung merasa dirinya berbeda dengan anak-anak lain yang keluarganya lengkap. Mereka selalu dibayangi perasaan menyesal atas ketidaklengkapan keluarga dan mereka jadi kurang diperhatikan perkembangannya oleh orang tua yang tidak utuh.
Hal ini tidak boleh menjadi sebuah toleransi dirimu untuk melakukan sesuatu yang negatif ya. Meskipun perasaanmu tidak utuh, namun kamu tetap harus menjaga dirimu agar selalu berada dalam hal-hal positif.
Carilah teman, keluarga dekat, atau kamu bisa melakukan curhat online melalui aplikasi konseling online Riliv yang bisa menjagamu tetap melakukan hal-hal baik yang tidak merusak dirimu. Kamu tetap harus tumbuh menjadi pribadi yang baik. Percayalah, esok hari akan menjadi hari yang jauh lebih baik lagi dari sekarang.
Keluarga broken home mengajarkanmu menjadi orang yang sabar dan ikhlas
Sebuah cobaan dalam keluarga tentunya ada agar dirimu menjadi seorang pribadi yang lebih kuat dan tabah. Tiap orang tentu mendapat cobaan, namun kebetulan saja cobaanmu adalah di sisi keluarga.
Kamu harus yakin bahwa orang lain bisa saja mendapat cobaan yang lebih berat di sisi selain keluarga. Hal inilah yang bisa menjadikan dirimu lebih ikhlas dan sabar dalam menjalani hidup.
Buat kamu yang broken home, kami selalu berharap dirimu kelak bisa membangun sebuah rumah tangga yang bahagia dan bisa membuktikan bahwa kamu juga mampu menciptakan suasana rumah yang penuh rasa cinta.
Disadur dari :
- https://www.modernmom.com/advantages-disadvantages-for-children-in-a-single-parent-family-123822.html
- https://offbeathome.com/the-bright-side-to-a-broken-home/
Written By Anisya Pramesti D.I, not special but limited edition.
Baca juga:
10 Budaya Indonesia Paling Unik dan Horor
Mengajarkan Sikap Toleransi di Sekolah: Guru dan Orang Tua, Catat!