Written by Bella Karina Arviyanti, for having what she has and she is immensely happy. Edited by Adismara Putri Pradiri, S.Psi., clinical psychologist candidate.
Depresi Saat Kuliah – Ribuan mahasiswa mengalami sedih, cemas, kesepian, terasing, hingga kewalahan berfungsi dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Banyak yang beranggapan bahwa kondisi tersebut merupakan transisi yang wajar maupun sering dialami oleh para mahasiswa. Namun sedikit yang menyadari bahwa depresi saat kuliah merupakan ancaman nyata.
Tingkat Depresi pada Mahasiswa
44% mahasiswa mengalami kerentanan depresi dan juga kecemasan dengan beberapa gejala yakni kesulitan mengerjakan tugas, kehilangan minat di aktivitas kemahasiswaan, perubahan makan dan tidur, gangguan emosional, serta burnout.
Beberapa gejala depresi yang khas seperti panik, menyalahkan diri sendiri, kehilangan energi, dan juga self-harm serta pikiran bunuh diri juga bisa muncul pada mahasiswa.
Penyebab Depresi Pada Mahasiswa
Ada beberapa alasan mengapa depresi saat kuliah begitu nyata.
Permasalahan kompleks yang dihadapi mahasiswa khususnya pada usia dewasa muda cukup kompleks seperti tekanan akademik maupun sosial.
Belum lagi biaya pendidikan maupun biaya hidup yang menjadi penghalang bagi beberapa kalangan mahasiswa sehingga harus bekerja paruh waktu. Hal ini tentu menjadi risiko berkurangnya waktu istirahat dan ketenangan emosional bagi mahasiswa.
Fakta Depresi Saat Kuliah
Depresi saat kuliah mempengaruhi masalah fisik maupun mental
Tak jarang mahasiswa merasakan sedih atau cemas. Namun, emosi ini biasanya berlalu dalam beberapa waktu.
Sebaliknya, depresi mempengaruhi caramu merasakan sesuatu, berpikir, dan begitu pula berperilaku yang menyebabkan berbagai masalah fisik maupun mental.
Tanda dan gejala mahasiswa yang mungkin mengalami depresi saat berkuliah meliputi perasaan sedih, hampa maupun putus asa, masalah fisik yang tidak dapat dijelaskan seperti sakit punggung dan pusing, kesulitan konsentrasi hingga munculnya pemikiran bunuh diri yang dapat menghambat proses perkuliahan.
Depresi tidak seperti kamu share sesuatu lewat sosial media!
Mungkin kamu pernah merasa sedih karena perkuliahan dan menggunggah perasaanmu lewat postingan sosial media.
Mahasiswa dengan depresi dan seseorang yang sedang sedih karena perkuliahan sangatlah berbeda.
Depresi tidak datang dan pergi begitu saja, bukan sebuah pilihan, dan bisa saja dialami oleh siapapun termasuk kerabat dekat, teman kuliah, atau teman sebayamu.
Depresi adalah hal yang nyata
Sayangnya, depresi dianggap sesuatu yang buruk oleh banyak kalangan masyarakat. Mereka pikir depresi adalah kelemahan, begitu pun di kehidupan kampus yang sedang krisis kesehatan mental.
Stigma ini bisa diubah dari hal yang paling krusial, yakni secara individual, dengan mengubah sikap terhadap penyakit mental.
Jika kamu kebetulan bertemu dengan seseorang dengan penyakit mental, terutama depresi, alih-alih menghakimi, tunjukkan sedikit belas kasih dan empati ya, Dear!
Kuliah penyebab depresi mahasiswa?
Mahasiswa baru banyak menghadapi tantangan, tekanan, dan kecemasan yang membuat mereka merasa kewalahan.
Hidup sendiri untuk pertama kali dan merasa homesick, adaptasi dengan jadwal dan beban kuliah yang baru, beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang yang tidak dikenal, mencari tahu dimana dan bagaimana untuk bisa diterima di perkuliahan dapat menimbulkan stres berlebih.
Berurusan dengan perubahan-perubahan dan transisi menuju dewasa ini dapat memicu depresi selama kuliah pada beberapa mahasiswa.
Mahasiswa mungkin menemukan kesulitan mencari pertolongan untuk depresinya
Beberapa mahasiswa mungkin menolak mencari bantuan untuk depresinya karena malu atau takut tidak diterima.
Hal ini bisa menjadi penghalang yang signifikan untuk mencari pengobatan atau sekadar menyampaikan kesulitannya di perkuliahan kepada keluarga, teman, dan kerabat.
Gejala depresi tidak akan sembuh dengan sendirinya dan dapat lebih buruk jika tidak diobati.
Jika kamu memiliki waktu yang padat dan tidak sempat keluar jauh, kamu bisa memanfaatkan psikolog online sebagai layanan bantuan terbaik.
Tanpa harus pergi jauh, kamu bisa akses langsung dari smartphone kamu untuk mendapatkan penanganan cepat.
Konseling Psikolog Online Sekarang
Kamu juga bisa memulainya dengan menguatkan fungsi otak kamu melalui BRAIN GYM
Riliv, layanan psikolog online terbesar di Indonesia bekerjasama dengan Kedaireka untuk menguatkan hati dan pikiran melalui Brain Gym. Cocok untuk pelajar, Brain Gym didesain untuk menguatkan fungsi otak agar kamu juga merasa lebih bahagia!
Temukan X-Brain Gym selengkapnya hanya di sini
Disadur dari:
- Mayo Clinic. College Students and Depression: A Guide for Parents. https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/college-students-and-depression
- Dana Sparks. College Depression: What Parents Need to Know. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/tween-and-teen-health/in-depth/college-depression/art-20048327
Discussion about this post