Translated and modified by Isti Zharfiesyah Putri. Amazed by the reflection of lights on a river. Edited by Adismara Putri Pradiri, S.Psi., clinical psychologist candidate.
Narcissistic personality disorder adalah – Kata “narsis” mungkin sudah sering terdengar, namun beda halnya dengan Narcissistic Personality Disorder.
Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan kepribadian narsistik yang masih terasa asing, sehingga rawan disalahartikan oleh masyarakat, mungkin termasuk kamu.
Definisi Narcissistic Personality Disorder
Menurut Diagnostic and Statistical Manual Fifth Edition yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association untuk mendiagnosis gangguan mental, gangguan narsisistik memiliki minimal 5 ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki perasaan kemewahan atau keagungan, merasa diri sendiri sangat penting dan dianggap superior meskipun tanpa pencapaian pasti
- Terokupasi dengan fantasi kesuksesan, kekuatan, kecemerlangan, keindahan, dan cinta
- Percaya bahwa mereka spesial, unik, dan hanya bisa dipahami oleh orang-orang tertentu
- Membutuhkan kekaguman dari orang lain secara berlebihan
- Memiliki sifat eksklusif dan membutuhkan perlakuan khusus
- Eksploitatif dan berusaha mengambil keuntungan dari orang lain dan hubungan interpersonal
- Tidak memiliki empati
- Mudah iri dengan orang lain dan merasa orang lain iri dengan dirinya
- Menunjukkan sikap sombong
Penyebab Gangguan Narsisistik
Belum diketahui penyebab gangguan narsisistik. Yang jelas, faktor yang mempengaruhi narcissistic personality disorder adalah sebagai berikut:
- Lingkungan: Hubungan anak-orang tua yang penuh dengan kritik atau kekaguman dan tidak sesuai dengan pengalaman asli anak akan membuat kerentanan akan gangguan ini
- Genetika
- Neurobiologi: Hubungan antara otak dan perilaku
Beberapa perilaku seperti pengasuhan yang overprotektif atau pengabaian akan memberikan dampak kepada anak.
Fakta Tentang Gangguan Narsisistik
Belum tentu gemar selfie
Selfie mungkin digunakan oleh penderita gangguan kepribadian narsistik untuk melebih-lebihkan dirinya karena pada dasarnya orang dengan Narcissistic Personality Disorder adalah orang yang selalu ingin menjadi yang terbaik. Dengan memposting lebih banyak selfie, mereka berharap untuk dipandang lebih pula.
Namun pada faktanya, studi menunjukkan bahwa korelasi antara selfie dan narsis sangatlah kecil. Jadi, orang yang gemar selfie bukan berarti sedang mengalami gangguan kepribadian narsistik, mungkin saja ia adalah orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Baca juga: 5 Alasan Orang Tidak Ingin Meditasi: Salah Satunya Karena Susah!
Tidak ingin dikendalikan orang lain
Walaupun sering dikaitkan, gangguan ini ternyata tidak terjadi karena keinginan untuk menjadi yang paling luar biasa, lho! Penyebab utama Narcissistic Personality Disorder adalah karena penderitanya tidak suka berada di bawah kendali orang lain.
Pada dasarnya, orang yang mengalami gangguan ini tidak mudah percaya pada orang lain, bahkan orang terdekat sekalipun. Mereka merasa bisa melakukan semua sendiri dengan sempurna tanpa bantuan siapapun. Oleh sebab itu, mereka tidak mau berada pada posisi dimana orang lain memegang kuasa dan mengaturnya.
Baca juga: 7 Efek Positif Ini Akan Kamu Dapatkan setelah Bermeditasi Rutin!
“Oh tidak! Bagaimana jika mereka tahu kekuranganku?”
Seseorang tidak mungkin selalu merasa bangga dan puas akan dirinya sekeras apapun berusaha, itu pula yang dialami oleh orang dengan Narcissistic Personality Disorder. Siapa sangka, dibalik rasa ingin menjadi yang paling unggul, ada kecemasan dan sikap waspada yang begitu besar.
Ketika mereka merasa tidak puas akan dirinya atau apa yang telah dilakukannya, mereka menganggap telah menunjukkan kekurangannya, dimana hal tersebut akan memberi kesempatan pada orang lain untuk menjadi lebih baik dan mengambil kontrol. Itulah mengapa mereka berusaha menutupi kelemahannya dengan bersikap sok kuat dan sok berkuasa.
Baca juga: Ketakutan Berlebihan Terhadap Muntah? Emang Ada?
(tidak) Mungkin berkonsultasi ke psikolog
Masyarakat berasumsi bahwa orang yang mengalami Narcissistic Personality Disorder adalah orang yang tidak mungkin berkonsultasi ke psikolog atau menjalani terapi, tidak seperti orang dengan gangguan kesehatan mental lainnya. Sebenarnya anggapan itu tidak sepenuhnya salah.
Orang dengan Narcissistic Personality Disorder akan menghindari hal-hal tersebut karena mereka tidak ingin psikolog ataupun terapis mengungkapkan kelemahannya yang malah membuat mereka merasa semakin cemas, sedih, bahkan marah.
Namun, banyak pula orang yang mengalami Narcissistic Personality Disorder adalah tipe orang yang menyadari akibat buruk dari gangguan tersebut.
Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengunjungi psikolog dan menjalani terapi yang diperlukan agar gangguan tersebut tidak terus-menerus memberi kesan negatif pada citra diri mereka.
Kamu bisa menyarankan mereka yang mengalami kesulitan ini untuk menghubungi psikolog online seperti Riliv agar bisa mendapatkan penanganan yang terbaik.
—
Dengan mengetahui lebih banyak tentang Narcissistic Personality Disorder, kamu pasti lebih memahami bagaimana keadaan sesungguhnya dari penderita gangguan ini. Pastikan kamu selalu ada untuknya dan pahami keadannya!
Disadur dari:
- Seth Meyers. The True Roots of Narcissism. https://www.psychologytoday.com/us/blog/insight-is-2020/201701/the-true-roots-narcissism
- Gwendolyn Seidman. What is The Real Link Between Selfies and Narcissism. https://www.psychologytoday.com/us/blog/close-encounters/201508/what-is-the-real-link-between-selfies-and-narcissism
- PsychDb. Narcissistic Personality Disorder. https://www.psychdb.com/personality/narcissistic
Discussion about this post