Kisah sukses anak berkebutuhan khusus – Kata orang, anak berkebutuhan khusus tidak punya masa depan. Padahal, hal itu sama sekali tidak benar. Sama seperti anak lainnya, anak berkebutuhan khusus juga punya kesempatan yang sama untuk sukses. Tak sedikit ABK yang berhasil mandiri dan mencapai cita-cita yang diinginkan.
Tidak percaya? Simak 5 kisah sukses anak berkebutuhan khusus di bawah ini!
1. Stephanie Handojo adalah contoh kisah sukses anak berkebutuhan khusus
Stephanie Handojo adalah penyandang down syndrome yang merupakan atlet dan pianis. Stephanie yang lahir pada 5 November 1991 dijuluki sebagai anak spesial dari Tuhan, karena ia memiliki bakat yang hebat di tengah kekurangannya.
Tahun 2009, Stephanie memecahkan rekor MURI karena ia bisa memainkan 22 lagu dengan piano selama 2 jam. Di bidang olahraga, Stephanie pernah meraih medali emas dalam Special Olympics World Summer Games 2011 di Athena serta 1 medali emas dan 1 medali perak dalam Asia Te Pin Bowling Championship di Manila pada tahun 2018.
Kerennya lagi, Stephanie pernah menjadi pemegang obor Olimpiade London 2012. Ia terpilih dari jutaan anak-anak di 20 negara!
2. Angkie Yudistia
Angkie mulai tidak bisa mendengar setelah ia mengalami demam di umur 10 tahun. Saat itu, ia merasa sedih dan kehilangan jati diri.
Tapi sekarang, di usianya yang menginjak kepala 3, Angkie sudah tahu kalau keterbatasan tidak menghalanginya melakukan banyak hal. Hal itu terbukti dari berbagai kegiatan dan prestasi Angkie. Tahun 2008, ia menjadi finalis Abang None Jakarta dan didapuk sebagai “The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008”. Ia pun mendirikan Thisable Enterprise untuk membantu memberdayakan orang lain yang memiliki keterbatasan dan saat ini menjadi staf khusus Presiden Joko Widodo.
Lengkap banget prestasinya, ya?
3. Ni Nengah Widiasih
Hidup dengan kursi roda sejak kecil tidak menghalangi Ni Nengah Widiasih untuk menorehkan prestasi di bidang olahraga. Di Paralimpiade Tokyo 2020 kemarin, ia menjadi atlet pertama yang menorehkan medali untuk Indonesia. Cabornya? Nggak main-main, angkat berat!
Widi yang menderita polio sejak umur 3 tahun membuktikan kalau keterbatasan tidak menghalangi prestasi. Sepanjang karirnya sebagai atlet, ia pernah meraih medali perunggu dalam ASEAN Paragames di Thailand, medali perak dalam ASEAN Paragames di Malaysia, medali perunggu di Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, dan medali perak dalam Paralimpiade Tokyo 2020.
4. Madeline Stuart, contoh kisah sukses anak berkebutuhan khusus dari luar negeri
Model identik dengan wajah cantik nan sempurna ala boneka Barbie. Tapi, stereotip itu dibantah oleh Madeline Stuart. Memiliki down syndrome yang punya ciri fisik berbeda, Madeline menjadi model internasional yang spesial.
Di usianya yang menginjak 25 tahun, Madeline pernah tampil di New York Fashion Week, Paris Fashion Week, dan London Fashion Week. Ia juga pernah diliput di majalah Vogue dan Cosmopolitan. Pencapaian itu membuat Madeline diberi penghargaan sebagai “Model of the Year for 2016” dari World Fashion Media.
Baca Juga:
10 Ciri-ciri Percaya Diri, Cek Apa Kamu Memilikinya?
5. Nick Vujicic
Nick Vujicic lahir tanpa tangan dan kaki. Saat masih kecil, Nick merasa sangat sedih akan kondisinya yang berbeda dari teman-teman lain. Ia mengalami depresi, bahkan sempat berusaha menenggelamkan dirinya.
Tetapi ia sadar, ia berada di antara cinta kasih orang tuanya dan Tuhan. Karena itulah Nick tidak menyerah. Di saat dewasa, Nick mendirikan organisasi yang dinamakan “Life Without Limbs” dan telah berkeliling ke seluruh dunia untuk berbagi ceramah keagamaan serta kisah hidupnya. Selain itu, ia juga menulis buku berjudul “Life Without Limits: Inspiration for a Ridiculously Good Life” dan memperoleh penghargaan “Australian Young Citizen Award” pada tahun 1990.
Tuh, kan? Kisah-kisah di atas membantah mitos kalau anak berkebutuhan khusus tidak bisa sukses dan mandiri.
Orang tua, rasa khawatir akan masa depan ABK itu wajar. Namun, jangan sampai Anda terlalu khawatir sehingga tidak bisa fokus pada anak. Kalau Anda merasa khawatir, Anda bisa curhat pada pasangan, keluarga, teman, atau psikolog untuk meringankan beban pikiran.
Psikolog online bisa jadi alternatif untuk Anda yang sibuk membesarkan ABK. Di aplikasi konsultasi psikologi Riliv, Anda bisa menemukan psikolog yang akan menemani Anda dalam perjuangan mengasuh ABK.
Referensi:
- Hari Ibu: ‘Saya ingin buktikan anak down syndrome bukan beban’, penuturan para ibu yang berjuang untuk kemandirian anak-anak mereka. bbc.com
- Jadi Perempuan Tuli Berpengaruh di Indonesia, Inilah Sosok Angkie Yudistia. parapuan.co
- Madeline’s Story. madelinestuartmodel.com
- Kisah Ni Nengah Widiasih, Peraih Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo, Sejak Kecil Sudah Pekerja Keras. regional.kompas.com
- Profil Nick Vujicic, Pria Difabel Inspiratif yang Sukses Ubah Hidup Jutaan Orang. lifestyle.sindonews.com
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga: