Pernahkah kamu mempelajari bagaimana kasih sayangmu pada orang lain berkembang? Cinta adalah hal yang rumit. Tapi tahukah kamu, para ahli meneliti dan mengabstraksi cinta, kemudian mendeskripsikan konsep kasih sayang?
Berikut adalah beberapa teori cinta yang menjelaskan apa itu sebenarnya kasih sayang. Simak ya, Dear!
Konsep kasih sayang ala Sternberg: The Triangle of Love
Sternberg, ahli psikologi dari Yale mengusulkan model diagram cinta yang terdiri dari 3 unsur: gairah, keintiman, dan komitmen.
Gairah adalah ketertarikan fisik yang intens antar sesama pasangan. Keintiman adalah kemampuan untuk berbagi perasaan, pemikiran personal, dan kedekatan psikologis satu sama lain. Sementara itu, komitmen adalah keputusan untuk tetap bersama, yang mana keputusan ini dibuat secara sadar.
Menurut teori segitiga cinta Sternberg, hubungan cinta tergantung pada ketiga unsur tersebut. Ketiga unsur itu juga dapat berubah dan berkembang, membentuk tingkatan hubungan.
Ketiga unsur itu penting dalam sebuah hubungan, tetapi banyak hubungan tidak terdiri dari ketiganya. Berikut adalah bentuk-bentuk kasih sayang yang mungkin terjadi:
Liking atau Sekedar Suka
Pada tipe ini, kamu merasakan kedekatan, kehangatan, dan ikatan dengan orang lain, tetapi tidak terlalu intens, jadi kamu tidak merasakan jalinan yang dirasakan orang dalam hubungan jangka panjang.
Umumnya, tipe kasih sayang ini dirasakan dalam persahabatan.
Liking hanya terdiri dari satu unsur saja, yaitu keintiman.
Infatuation atau ‘Jatuh Hati’
Ini adalah tipe ‘cinta pada pandangan pertama’. Sternberg menyebutnya dengan infatuation. Tahapan ini ditandai dengan ketertarikan fisik yang intens dan tiba-tiba pada seseorang.
Dalam tahapan ini, kamu terus-terusan memikirkan seseorang. Infatuation tidak bertahan lama. Paling lama, perasaan ini hanya dapat bertahan selama beberapa bulan saja.
Infatuation hanya memiliki satu unsur, yaitu gairah. Karena pada dasarnya, infatuation berasal dari ketertarikan biologis saja.
Empty love: cinta tapi terpaksa
Ini adalah tipe hubungan yang tidak ada gairah, tidak ada keintiman pula. Pada hubungan jenis ini, pasangan tetap bersama karena mereka harus bersama, bukan karena mereka ingin bersama.
Empty love dapat diperbaiki dengan meningkatkan keintiman dan membangkitkan gairah.
Fatuous love
Jika kamu merasakan ketertarikan fisik yang amat kuat terhadap seseorang, sehingga kamu memaksakan komitmen dengan orang itu, hati-hati Dear, bisa jadi kamu akan terjebak dalam fatuous love!
Pada fatuous love, tidak ada kedekatan psikologis dengan pasangan. Yang ada hanya gairah dan komitmen yang prematur. Umumnya, pasangan dalam hubungan tipe ini memiliki gairah yang intens, tetapi jarang mengobrol serius tentang komitmen dan ide-ide mereka.
Konsep kasih sayang seperti di film-film: romantic love
Pasangan dengan romantic love memiliki ikatan emosional karena kedekatan psikologis dan secara fisik mereka memiliki gairah. Umumnya, pasangan tipe ini sering menghabiskan quality time bersama, tetapi tidak memiliki rencana atau gambaran masa depan terkait hubungan mereka.
Ini karena kasih sayang di antara mereka hanya terdiri dari gairah dan keintiman saja, tanpa ada komitmen. Tanpa komitmen, sulit membangun dan mempertahankan rumah tangga, apalagi nanti kalau ada tanggung jawab mengurus anak!
Companionate love
Pada dasarnya, companionate love adalah hubungan personal yang kamu bangun dengan seseorang, tapi tidak ada gairah di dalamnya.
Sering kali, tipe kasih sayang ini dirasakan oleh pasangan menikah yang sudah jarang bermesra-mesraan lagi, tapi masih memiliki kedekatan psikologis dan komitmen.
Companionate love lebih kuat daripada persahabatan, karena di dalamnya ada unsur komitmen.
Konsep kasih sayang ideal: consummate love
Dalam consummate love, ketiga unsur kasih sayang semuanya ada. Gairah, keintiman, dan komitmen saling menyokong satu sama lain, sehingga hubungan yang dibentuk kuat, stabil, dan tidak membosankan.
Pada tipe ini, pasangan dekat secara psikologis, memiliki gairah pada satu sama lain, juga memiliki kesadaran untuk berkomitmen mempertahankan hubungan
Pastinya, ini tipe hubungan ideal kita semua ya, Dear.
Keseimbangan antara ketiga unsur segitiga cinta ini umumnya berubah dari waktu ke waktu. Meski begitu, waktu bukan satu-satunya penyebab berubahnya dosis keintiman, gairah, dan komitmen. Penting bagi kita untuk memahami ketiga unsur ini supaya dapat mempertahankan dan memperbaiki hubungan.
Konsep kasih sayang ala Davidson: A-H-M frames of relationship
Selain teori segitiga cinta Sternberg, ada konsep kasih sayang lain yang juga menarik untuk dipahami, Dear.
Berbeda dengan Sternberg, Davidson menggolongkan bentuk-bentuk hubungan dengan melihat ketergantungan dengan pasangan. Ia menyebutkan, ada 3 jenis frame hubungan: A-frame, H-frame, dan M-frame.
A-frame
Hubungan A-frame ditandai dengan salah satu pasangan bergantung pada pasangannya. Tingkat ketergantungannya pada pasangan begitu tinggi, bahkan dalam hal-hal dasar, sehingga ia tidak dapat hidup tanpa pasangannya.
Tipe hubungan seperti ini sangat rentan. Sedikit saja perubahan pada ‘pasangan yang digantungi’, hubungan bisa hancur. Ini karena ‘pasangan yang bergantung’ terlalu lemah, sehingga ia tidak berdaya apabila ‘pasangan yang digantungi’ itu berubah.
Hubungan ini sulit karena salah satu sisi merasa terbebani, dan sisi satunya membebani.
H-frame
Hubungan H-frame disebut juga dengan hubungan paralel. Masing-masih pasangan independen, tidak bergantung sama sekali pada pasangannya.
Mungkin ini terkesan seolah kedua pasangan adalah insan mandiri, tetapi dengan tipe ini, orang cenderung memiliki kehidupan terpisah. Sisi positifnya, apabila hubungan itu hancur dan mereka harus berpisah, keduanya akan baik-baik saja, tidak perlu mengalami penderitaan emosional.
M-frame
Bentuk hubungan ini adalah yang paling ideal, karena masing-masing pasangan bergantung pada satu sama lain, tapi juga dapat berdiri sendiri. Ada semacam proporsi ketergantungan yang sehat antara pasangan dalam hubungan M-frame.
Hubungan M-frame hanya dapat dibangun dengan adanya kemampuan untuk mencintai diri sendiri. Pasangan dapat mencintai satu sama lain tanpa ‘kehilangan dirinya sendiri’. Masing-masing individu memiliki self-respect dan kepercayaan diri yang menguatkan dan memperkaya hubungan.
Nah, Dear, setelah membaca tentang konsep-konsep kasih sayang, dapatkah kamu mengidentifikasi termasuk tipe manakah hubungan yang kamu jalani saat ini?
Sudah idealkah unsur gairah, keintiman, dan komitmen dalam hubunganmu? Apakah kamu dan pasanganmu memiliki interdependensi yang sehat seperti dalam M-frame relationship?
Atau mungkin, saat ini kamu mengalami masalah dengan pasanganmu? Jangan khawatir, Riliv di sini untuk membantumu!
Referensi:
- https://course.lumenlearning.com/suny-hccc-ss-152-1/chapter/types-of-love/
- https://www.hofstra.edu/pdf/community/slzctr/stdcsl/stdcsl_triangular.pdf
- https://www.reddirtchronicle.com/2010/09/alphabet-relationships-what-a-h-and-m-shapes-mean
Ditulis oleh Fida Aifiya Chusna.