Masalah Hidup Sehat – Apakah kamu sering melampiaskan emosi dan stres pada makanan? Jika iya, itu berarti kamu sedang menghadapi emotional eating. Ketahuilah bahwa hal ini menjadi salah satu masalah hidup sehat, lho.
Sebab, ketika makanan menjadi pelarian seseorang yang sedang mengalami stres, biasanya sebagian orang akan mengambil porsi yang tidak sedikit. Dengan harapan, perasaan dapat berubah menjadi lebih baik dan emosi bisa lebih stabil. Namun nyatanya, hal ini justru memicu ketidakseimbangan gizi dan hormon dalam tubuh sehingga mengganggu kesehatan.
Untuk mengatasinya, yuk, simak tips di bawah ini!
1. Atasi masalah hidup sehat dari diri sendiri
Tenang, jangan panik dulu kalau saat stres menyerang dan kamu mulai terpancing untuk menyantap makanan dalam jumlah banyak. Cobalah untuk duduk, tenangkan diri sejenak, dan atur nafas.
Tarik nafas dalam-dalam, tahan, dan hembuskan secara perlahan. Masing-masing lakukan selama lima detik. Mengatur nafas dengan cara seperti ini dapat membantu pelepasan hormon endorfin yang dapat memerbaiki perasaanmu.
Selagi melakukan hal ini, cobalah untuk mengenali rasa laparmu saat itu. Ketahui apakah kamu mengalami tanda-tanda lapar yang sesungguhnya, seperti perut keroncongan, tubuh lemas, dan sulit berkonsentrasi. Jika tidak, maka sebaiknya jangan turuti perasaan lapar tersebut.
Minumlah air putih secukupnya untuk ”menipu” lapar emosional tersebut agar kamu tidak kalap.
2. Buat catatan pengingat agar kamu tidak kelepasan
Hmm, mungkin kedengarannya sulit dan merepotkan. Namun nyatanya tidak, jika kamu membiasakannya sejak dini. Kamu bisa mencoba membuat catatan sederhana pada smartphone, sehingga bisa dibaca dan ditulis sewaktu-waktu.
Adapun catatan ini berisi perihal makanan apa saja yang kamu konsumsi, jam berapa kamu makan, dan camilan sehat apa yang sebaiknya dikonsumsi. Selain itu, perihal kapan terakhir kali kamu melampiaskan hasrat mengonsumsi makanan tidak sehat dalam jumlah banyak.
Dengan membuat catatan ini, kamu akan semakin bertanggungjawab terhadap segala jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga, jika sewaktu-waktu kamu terpancing lagi untuk mengonsumsi makanan tidak sehat saat sedang emosi, baca kembali catatan tersebut. Ingat kembali apakah makanan yang akan disantap sepadan dengan akibat yang dirasakan tubuhmu.
3. Ketika masalah pribadi mengganggu gaya hidup sehatmu, alihkan dengan kegiatan lain
Ketika kamu sedih, marah, dan kesal yang menyebabkan kamu ingin meluapkannya pada makanan, sebaiknya alihkan perasaan tersebut pada hal-hal yang lebih positif. Kamu bisa melakukan kegiatan favorit atau berbagai aktivitas yang dapat menenangkan pikiran.
Misalnya, seperti membaca buku, mendengarkan musik, menonton film favorit, atau bermain games. Namun perlu diingat, jangan sampai kegiatan menonton film ataupun bermain video games tersebut diiringi dengan memakan camilan-camilan yang tidak sehat dan berkalori tinggi. Karena, sama saja kamu melakukan emotional eating secara tidak disadari.
Adapun kegiatan lain yang tak kalah bermanfaat dan menyehatkan adalah bersih-bersih rumah. Selain bermanfaat bagi kebersihan rumah, kegiatan ini dapat membantumu menurunkan berat badan.
Pasalnya, aktivitas fisik dapat membuatmu tetap bugar dengan membakar kalori, serta sangat efektif untuk menurunkan hormon kortisol yang menyebabkan stres. Sehingga, kamu tidak jadi melampiaskan emosi pada makanan.
4. Latih diri sendiri untuk mengonsumsi makanan sehat, yuk!
Jika kamu benar-benar mengalami kesulitan untuk menahan diri dari pelampiasan emosi pada makanan, cobalah beralih pada makanan yang lebih sehat. Lampiaskan pada porsi makanan yang normal dan tidak berlebihan, serta jenis makanan yang tinggi nutrisi dan rendah kalori.
Contohnya seperti salad sayur, yogurt, biji-bijian atau buah. Dengan berfokus pada jenis makanan sehat seperti ini, kadar gula darah akan tetap stabil dan stres pun menurun.
Sebab, makanan yang mengandung nutrisi seperti vitamin B, magnesium, dan kalsium dapat membantu menurunkan kadar hormon kortisol (penyebab stres). Sehingga, berat badan tetap terjaga, stres pun turut mereda.
5. Jangan ragu untuk membicarakannya dengan orang lain
Satu hal terakhir yang tidak kalah penting diantara semuanya adalah membicarakan permasalahanmu dengan orang lain. Mengutarakan perasaan sejujurnya kepada seseorang yang kamu percaya, niscaya mampu meredam emosi.
Karena penyebab utama stres yang tidak kunjung hilang adalah beban pikiran yang kamu tanggung sendiri. Sedangkan dengan membicarakannya kepada orang lain, sudut pandang kamu terhadap suatu masalah jadi lebih beragam. Kamu jadi dapat menyikapi suatu permasalahan dengan lebih bijak dan stres pun bisa berkurang.
Jika kamu merasa tidak yakin untuk mencurahkannya pada orang terdekat, kamu bisa melakukan konseling online melalui aplikasi curhat online Riliv. dapat membantumu menghadapi stres yang mengganggu hidup sehatmu.
Masalah hidup sehat seringkali disepelekan oleh sebagian orang. Tak jarang, sejumlah orang justru tidak sadar bahwa pemicu kesehatan yang buruk berasal dari pikiran. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk tidak hanya memperhatikan kondisi fisik saja, namun juga kesehatan mental.
Sumber:
- www.healthline.com/health/emotional-eating
- www.psychologytoday.com/intl/blog/inside-out/201309/emotional-eating-5-reasons-you-can-t-stop
- www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/weight-loss/in-depth/weight-loss/art-20047342
Ditulis oleh: Diva Mosaik
Baca juga:
Bukan Manja, Ini 5 Fakta Anak Bungsu Menurut Sains