Masalah Psikologis Perempuan – Apakah kamu menyadari bahwa masalah psikologis cenderung lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria? Hal ini rupanya sudah didukung oleh penelitian saintifik.
Penelitian Homewood Health United Kingdom menujukkan bahwa 47% wanita jauh lebih tinggi mengalami risiko lebih tinggi mengalami masalah psikologis daripada 36% laki-laki. Bahkan 25.7% perempuan muda pernah mengalami self harm dan angka ini 2 kali lipat lebih tnggi daripada pria.
Selain masalah psikologis yang rentan mengancam perempuan, data juga menunjukkan bahwa wanita juga akan mengalaminya secara berulang daripada pria.
Apa yang menyebabkan angka tersebut terjadi?
Kerentanan Masalah Psikologis Perempuan Juga Didasari Faktor Biopsikososial
Saat membahas tentang kerentanan gangguan mental pada perempuan, penting untuk mengetahui bahwa faktor kerentanan psikologis dapat didasari oleh faktor bio-psiko-sosial.
Faktor bio-psiko-sosial merujuk pada faktor biologis, psikologis, dan juga lingkungan sosial yang berdampak pada jenis kelamin tertentu.
Hal ini membuat kamu tidak langsung menuduh atau pun menganggap wanita lebih ‘lemah’ daripada pria atau pun sebaliknya.
Berikut adalah beberapa faktor yang ditinjau dari penelitian Chandra, Varghese, & Supraja (2017):
Faktor Biologis:
Hormonal
Fase hormonal untuk ovulasi seperti fase luteal ditandai dengan perubahan mood yang bisa mempengaruhi hubungan sosial, personal, dan juga fungsi bekerja.
Hal ini juga bisa menjadi risiko saat wanita mengalami masa menopaus yang akan mempengaruhi kognitif wanita juga. Pada fase ini, wanita juga rentan dengan faktor lain seperti kematian pasangan, pensiun, dan juga kesendirian.
Masalah Reproduktif
Masalah reproduktif juga menjadi isu yang tidak bisa dilepaskan dari kesehatan mental wanita. Mulai dari kesuburan dan masalah saluran reproduktif sangat berpengaruh.
Budaya yang memuja kesuburan wanita bisa menjadi faktor penyebab stres dari wanita. Ditambah dengan kondisi alat reproduksi yang mempengaruhi kesehatan bisa berdampak pada tingkat depresi, kecemasan, dan juga keluhan somatis yang berhubungan dengan stres.
Faktor Psikologis:
Stres yang Tidak Berpihak pada Wanita

Wanita dengan peran ganda sangat rentan dengan stres. Apalagi karena lingkungan seringkali tidak berpihak pada wanita.
Beberapa kejadian di masa kehidupan awal remaja dan juga dewasa bisa menjadi pemicu munculnya depresi. Respon wanita juga 3x lebih rentan untuk depresi dalam menghadapi permasalahan stres.
Kondisi seperti tidak adanya dukungan dari pasangan, kurangnya kepercayaan diri, hingga kondisi rumah yang tidak layak menjadi salah satu pemicu munculnya stres dan awal dari masalah psikologis lainnya bagi perempuan.
Faktor Sosial:
Lingkungan Patriarkis
Tentunya, lingkungan Indonesia saat ini belum dapat dikatakan ramah untuk wanita. Mulai banyaknya tuntutan wanita untuk tampil sempurna, sedikitnya dukungan ibu yang bekerja, hingga penyepelean posisi perempuan di tatanan sosial.
Inilah yang menjadi penyebab utama masyarakat masih memandang wanita sebagai sosok yang lemah namun ironisnya justru yang paling sering menjadi korban.
Kekerasan Pasangan
Wanita menjadi salah satu korban yang paling rentan dalam kekerasan pasangan sehingga berdampak pada kecemasan, depresi, PTSD, dan keinginan bunuh diri. Risiko lainnya adalah paparan terus menerus terhadap kekerasan dari pasangan.
Hal ini juga diperburuk dengan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar untuk melakukan screening kekerasan yang dilakukan pasangan kepada wanita. Perempuan pun menjadi kesulitan untuk mengakses bantuan yang dibutuhkan.
Kerentanan Kekerasan Seksual
Bukan hanya kekerasan oleh pasangan, namun wanita juga menjadi korban yang rentan oleh kekerasan seksual. Hal ini bisa menjadi pemicu munculnya gangguan psikiatris seperti PTSD atau pun gangguan makan.
Tenaga profesional juga perlu mengenali seberapa jauh dampak dari kekerasan ini mulai dari durasi terjadinya, hubungan korban dengan pelaku, dan bagaimana korban bisa menghadapi situasi tersebut.
Hindari Munculnya Stereotip Bagi Wanita

Meskipun data di atas menunjukkan adanya risiko masalah psikologis bagi perempuan, bukan berarti kamu menyingkirkan kemungkinan bahwa wanita adalah sosok yang sangat lemah, ya!
Tentunya ada masalah psikologis yang lebih sering dialami laki-laki serta faktor risikonya tersendiri.
Gangguan Mental yang Dialami Perempuan
Gangguan di bawah ini bukan berarti eksklusif dialami oleh wanita saja, tetapi memiliki tingkat kemunculan pada wanita lebih banyak pada laki-laki.
Berikut adalah masalah psikologis yang rentan dialami perempuan:
- Depresi: 2x lebih rentan
- Kecemasan: Rentan gangguan kecemasan umum dan panik 2x lebih daripada pria
- Fobia spesifik: 2x lebih rentan
- Post-traumatic Stress Syndrome: 2x lebih rentan dibanding laki-laki
- Percobaan Bunuh Diri: Wanita mencoba bunuh diri 2-3 kali lebih sering
- Gangguan Makan: Mencapai 85% kasus anorexia dan bulimia
Jangan Ragu Hubungi Psikolog Jika Merasa Tidak Beres
Tidak ada yang memalukan dari menghubungi psikolog saat ada kerabat yang membutuhkan bantuan. Baik masalah besar atau kecil, jika mengganggu segera mencari bantuan profesional.
Mari membangun lingkungan yang sehat dan ramah kesehatan mental baik untuk wanita maupun laki-laki.
***
Sumber:
- https://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/B9780128036785004963?token=FCB58135800AAEDA2129D1C47ABCC49FB9118F3E5A4338F641F8EDD0A98FB16BE6582B56B7B0BFA2AEC223CBF4C71E42&originRegion=eu-west-1&originCreation=20221117024952
- https://homewoodhealth.com/corporate/blog/womens-mental-health
- https://www.everydayhealth.com/womens-health/mental-health-issues-in-women.aspx
- https://lagunatreatment.com/support-for-women/mental-health-issues/