Tekanan kerja selama work from home dirasa lebih berat ketimbang saat work from office. Terlebih, ketika satu-satunya cara untuk tetap terhubung dengan keluarga maupun rekan kerja adalah melalui komunikasi daring.
Beberapa orang yang mempunyai sifat introvert mungkin menikmati momen di rumah saja. Akan tetapi, itu bisa jadi berbeda apabila rekan kerjamu seorang ekstrovert. Walau begitu, rasa bosan, lelah, frustasi, dan sebagainya mampu membuat siapa saja merasa terbebani dan pastinya menghambat pekerjaan, kan?
Merasa tertekan selama pandemi bukanlah hal yang sepele, mengingat kita tidak bisa selalu bertemu dan menghabiskan waktu di tempat tongkrongan bersama teman. Tapi, itu bukan berarti kita tidak bisa saling menjaga satu sama lain. Yuk coba simak ulasan Riliv di bawah ini supaya kamu bisa membantu rekan kerjamu yang sedang tertekan ya!
1. Menjadi pendengar aktif
Komunikasi mungkin setiap hari dilakukan melalui aplikasi video call, tapi kerap kali menonaktifkan fungsi video dan microphone. Usai meeting, jangan lupa untuk mengecek keadaan rekan-rekan kerjamu dan menjadi pendengar yang aktif.
Berusahalah untuk tidak memotong pembicaran atau teksnya ketika temanmu sedang bercerita, mengusahakan dialog yang bersifat dua arah, dan perlahan membangun rasa percaya diri rekan kerjamu adalah ciri pendengar yang aktif. Tapi ingat, jangan sampai melakukan toxic positivity ya!
2. Tunjukkan simpati dan leadership pada rekanmu yang sedang mengalami tekanan kerja
Apabila rekan kerja tidak dapat mengerjakan tugas sesuai tenggat waktu, cobalah untuk bertanya dan memastikan keadaannya. Tekanan kerja disaat harus berada di rumah setiap saat bukanlah hal yang mudah bagi beberapa, bahkan kebanyakan orang.
Ketidakpastian tentang kebijakan PSBB dan lainnya dapat menyebabkan seseorang mengalami stress berkepanjangan, terutama apabila hal itu juga menyangkut masalah finansial. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk belajar saling bersimpati dan membantu orang lain. Berikan rekan kerjamu kesempatan untuk kembali pulih, sehingga tidak tertekan oleh pekerjaan.
3. Ajukan latihan manajemen stress
Kamu juga bisa mengajukan pelatihan manajemen stress kepada manager dan HRD yang ada di kantormu saat pandemi seperti ini. Dengan begitu, teman-teman di kantormu bisa mendapatkan hidup seimbang antara kehidupan kerja dan personal.
4. Ingatkan rekanmu yang sedang mengalami tekanan kerja untuk rehat sejenak
Seseorang yang mengalami tekanan kerja sering kali terfokus pada pekerjaan dan lupa untuk mengambil jeda. Sebagai seorang rekan kerja, kamu tentu bisa mengingatkan temanmu untuk rehat sejenak dan menghabiskan waktu sehari untuk bersantai.
Kegiatan yang tidak dapat dilakukan sebelum work from home akibat seharian berada di kantor bisa menjadi alternatif yang dapat dilakukan saat jenuh mulai menghampiri, salah satunya adalah meditasi.
Bermeditasi selama 5-7 menit setiap hari dapat membantu untuk mengolah emosi positif dan menjadi produktif lho!
5. Berikan informasi psikologi
Setiap orang pasti punya boundariesnya masing-masing, begitu juga dengan kamu. Kalau kamu tahu rekan kerjamu mengalami tekanan kerja, kamu bisa merekomendasikan beberapa psikolog yang siap membantu temanmu agar kembali pulih.
Dalam masa pandemik ini, banyak psikolog yang menawarkan konsultasi online, jadi, rekanmu bisa mendapat pertolongan dengan cepat dan ditangani oleh professional.
Nah, itu dia 5 hal yang bisa kamu lakukan apabila rekan kerjamu sedang tertekan. Riliv punya program Riliv for company yang siap membantu kualitas sehat mental karyawan di kantormu agar tetap produktif meski di rumah saja, lho. Yuk intip!
Disadur dari:
- https://www.forbes.com/sites/alankohll/2020/04/20/5-ways-to-support-your-employees-mental-health-during-a-pandemic/#3ab267966892
- https://www.mentalhealth.org.uk/publications/how-support-mental-health-work
Ditulis oleh Yuri Mahirta Sari.