Mengatasi Burnout Kerja – Bisa memahami bahwa ada beberapa keadaan yang harus dihadapi di dunia kerja yang menempatkan karaywan pada posisi sulit, antara memikirkan kesejahteraan mental atau kesejahteraan finansial. Tentu saja kesejahteraan mental dan finansial adalah hal yang sama-sama penting. Banyak faktor yang tentunya membebani pikiran dan keputusan karyawan, hingga mengantarkan mereka menuju kondisi burnout
Sebuah kondisi di saat karyawan merasa kehilangan motivasi kerja, inspirasi, seringkali berujung pada frustasi dan berakhir pada keinginan berganti profesi. Mengatasi burnout kerja tentu adalah jawaban paling tepat.
Sebab bila dibiarkan, burnout dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik karyawan Anda.
Sebelum mengatasinya, mari kenali dulu apa itu burnout!
Burnout mulai dianggap sebagai hal yang tak terhindarkan dalam perjalanan karir siapapun, terutama pada masa-masa yang semakin sulit dan melelahkan seperti saat ini.
Akan ada saat di mana seorang pekerja mengalami burnout, yang awalnya ditandai dengan hilangnya motivasi kerja, konsentrasi, hingga tujuan. Burnout seringkali diawali oleh stres kerja, yang biasanya berakar pada kerja berlebihan.
Perlu Anda ingat bahwa burnout bukanlah hal sepele yang dapat diremehkan. Siapapun membutuhkan waktu beristirahat, supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari.
Burnout tidak selalu diawali dari faktor internal, ada juga beberapa faktor eksternal yang bisa mengawali stres kerja pada karyawan. Rasa frustasi menjadi salah satu penyebab burnout yang banyak ditemui. Tentu perasaan ini tidak muncul begitu saja.
Mungkin berasal dari kurangnya penghargaan dari atasan atau hal lain yang terjadi di tempat kerja. Hal-hal sederhana ini membuat karyawan menjadi tidak bersemangat dan mempertanyakan kembali tujuan dan motivasi untuk bangun di pagi hari.
Kenali gejalanya sebelum terlambat!
Burnout seringkali diawali dengan hilangnya motivasi dalam bekerja. Berakar dari kerja yang berlebih, membuat kondisi mental dan fisik karyawan berada di ujung tanduk.
Ciri-ciri fisik yang menyertaiĀ burnout adalahĀ sakit kepala,Ā menjadi lebih sensitif,Ā mudah menangis,Ā gangguan kecemasan, hilang nafsu makan,Ā insomnia,Ā mudah lupa,Ā kecenderungan overkonsumsi rokok dan minuman keras, danĀ sulit berkonsentrasi.
MenurutĀ American Psychology Association, burnout yang dibiarkan dapat mengarah kepada hal-hal yang jauh lebih buruk, seperti penyakit (mental maupun fisik) sepertiĀ kecenderungan bunuh diri,Ā stroke danĀ serangan jantung.Ā
Tentunya, Anda tidak ingin hal ini terjadi pada karyawan Anda. Sebenarnya karyawan bisa mengambil tindakan preventif yang cepat dengan meminta izin cuti kepada atasan dan mengambil banyak waktu untuk beristirahat dari semua kejenuhan dan rasa penat yang menyerang.
Hal ini perlu didukung oleh Anda sebagai atasan. Sebaiknya atasan memahami bahwa saat burnout, kesejahteraan karyawan sedang terancam, Jika demikian, kinerja dan produktivitas di kantor juga akan ikut terancam.
Ini cara mengatasinya
Cara paling ekstrim untuk mengatasiĀ burnout yang telah berdampak sangat besar kepada kesehatan fisik dan mental adalah dengan berhenti bekerja. Namun, tentu saja Anda tidak ingin keputusan ini diambil oleh karyawan atau tim Anda.
Bagi karyawan yang baru mencapai tahap dan gejala awal dari burnout sangat menyarankan untuk memikirkan kesehatannya. Tidak semua gejala awal harus ditangani dengan cuti panjang.
Bisa memulai dari langkah terkecil, seperti mengatur ulang jadwal kerja, membatasi jam kerja dan membagi-bagi pekerjaan menjadi porsi kecil yang diselesaikan perlahan-lahan sampai pada tanggal deadline.
Seringkali ditemukan kasusĀ burnout yang pulih hanya dari pengaturan ulang gaya kerja dari karyawan itu sendiri.
Jangan pernah lupa untuk melakukan mengajak karyawan melakukan self-reward atas semua kerja keras yang telah dilakukan. Hal-hal sederhana tersebut dapat membantu karyawan mengatasi burnout kerja.
Sebagai atasan dalam sebuah perusahaan, sangat disarankan untuk menyediakan layanan kesehatan mental dari tenaga profesional yang dapat menunjang performa karyawan Anda, dan mendukung kesehatan serta kesejahteraan mental, sehingga karyawan Anda dapat terhindari dari gejala burnout.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Sumber:
- https://www.thebalancecareers.com/job-burnout-526270
Ditulis oleh: Rachel Emmanuella
Baca juga:
Waspada, Dampak Burnout Pada Pekerjaan Bagi Perusahaan
Penyebab Burnout: Waspada Tipe Karyawan Ini Mudah Terserang!