Menghargai Diri Sendiri – Menghargai diri sendiri terkadang dianggap sebagai perbuatan egois dalam berbagai situasi. Harga diri bisa terangkat apabila kita bisa melayani permintaan seseorang secara utuh. Usaha dan jerih payah yang kita lakukan baru bisa kita anggap sebagai penghargaan terhadap diri sendiri. Jika kita menolak, maka akan muncul perasaan tidak enak. Jika kita gagal, maka akan muncul perasaan bersalah dan rendah diri karena merasa tidak mampu.
Padahal menghargai diri sendiri adalah salah satu bentuk mencintai diri sendiri, lho. Apa yang dikehendaki orang lain, deep down bisa jadi bukan kehendak kita juga. Demikian kegagalan kita bukan berarti kita tidak mampu. Meletakkan kehendak diri sendiri dibanding kehendak orang lain bukan perbuatan jahat. Menghargai proses yang telah kita lalui juga tidak berarti kita mencari excuse atas kesalahan yang kita lakukan. Kita harus belajar peduli pada diri kita sendiri.
Sebelum menolong orang lain, pastikan keselamatnmu dulu
Sebelum menolong orang lain, kamu harus sadar dan mampu secara fisik untuk menolong. Pertolongan yang dibutuhkan di sekitar kita tidak hanya fisik namun juga psikis. Untuk itu, kita sendiri perlu ‘menyelamatkan diri’ terlebih dahulu sebelum mendukung seseorang baik secara maupun secara psikis.
Ayo mulai untuk menghargai diri sendiri sebelum kita terus terjebak dalam budaya bahwa membahagiakan orang lain. Ini dia 7 fondasi yang bisa menjadi dasar aksi menghargai diri sendiri!
Yuk, menghargai diri sendiri lewat berdamai dengan masa lalu!
Merasa bersalah dengan masa lalu dan berandai-andai mengenai pilihan yang seharusnya dilakukan di masa lampau tidak akan mengubah sesuatu di masa depan. Jika kita fokus pada masa lalu maka kita akan kehilangan waktu di masa sekarang untuk melakukan sesuatu untuk menyusun rencana masa depan kita. We can learn from our past but we can’t control our past.
Tetaplah menghargai diri sendiri di tengah hujan kritik dari orang lain
Still wonder why do people always criticize us? Faktanya, selalu ada kekurangan dari setiap proses yang kita lewati. Hargai orang-orang yang memberi kritik dan saran pada kalian secara personal. Belajarlah menutup telinga pada orang-orang yang memberi kritik dan saran di belakangmu. What they talk about you define theirselves, not you. Kamu harus menghargai diri sendiri dahulu baru orang lain akan menghargaimu.
Biarkan waktu menenangkan setiap kegagalan yang kamu alami
Dalam hidup kita harus fokus pada proses, bukan pada pencapaian yang sempurna. Setiap kegagalan yang kita alami, membutuhkan proses healing yang berbeda. Ada yang sebentar, ada pula yang lama. Namun seiring berjalannya waktu, kita pasti bisa menghargai diri sendiri atas keputusan yang telah kita ambil. Ketika kita merasa tidak ada orang yang dapat memahami kita, suatu hari kita akan sadar bahwa waktu telah mendamaikan kita. Kadang kita sudah bisa melewati sebuah masalah dalam diri kita tapi masih butuh waktu untuk kembali menjadi ‘aku yang biasanya’.
Tidak ada seorang pun menjadi alasan dari kebahagianmu. Bahagia adalah sebuah pilihan!
Michelle Obama pernah ditanya apakah ia merasa bahagia menjadi istri seorang presiden. Ia menjawab, “Yang bisa menentukan saya bahagia atau tidak, hanya saya sendiri. Setiap pagi saya memutuskan untuk merasa bahagia.” Kita sering mengatasnamakan kebahagian pada suatu keadaan atau seseorang. Padahal kebahagian sebenarnya muncul dari diri kita sendiri. Yes, happiness comes from within. Senyum dan tawa bukan berarti bahagia, apakah kamu benar-benar bahagia ketika nonton film baru di bioskop dibanding minum secangkir teh di sofa rumahmu?
Pada akhirnya, menghargai diri sendiri bukan perkara mudah seperti membalik telapak tangan. Diperlukan usaha dan latihan untuk mengubah prasangka bahwa mencintai diri sendiri bukan sesuatu yang egois atau sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Jika kamu butuh dukungan tenaga profesional, kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi konsultasi psikologi atau meditasi di Riliv. Yuk, kembangkan jiwa kita sendiri. Self care isn’t selfish!
Referensi
Covey, S. (1989). The Seven Habits of Highly Effective People. opoyo: Free Press
Aurelia Dias, still trying to be fearless in the pursuit of what sets her soul on fire. She likes to have a deep talk with random person through IG especially about healthy life.