Seperti namanya, percaya diri adalah kemampuan seseorang untuk dapat percaya terhadap kemampuan dirinya sendiri. Percaya diri merupakan salah satu soft skill yang perlu dimiliki setiap orang. Membangun rasa percaya diri ketika telah dewasa tentu berbeda dengan percaya diri yang sudah terasah sejak kecil. Percaya diri bukan sifat bawaan genetik, melainkan sesuatu yang bisa dipelajari dan ditingkatkan. Orangtua memiliki peran penting untuk menumbuhkan percaya diri anak sejak usia dini.
Anak yang dapat tampil percaya diri akan menunjukkan kepercayaan pada kemampuannya sendiri, berani, aktif, dan responsif. Bagaimana cara menumbuhkan percaya diri anak usia dini? Yuk, simak tips-tips di bawah ini!
Apresiasi kemampuan anak agar percaya diri anak muncul
Photo by Bermix Studio on Unsplash
Berikan apresiasi atau pujian pada anak ketika mereka berhasil melakukan sesuatu. Bahkan untuk hal-hal kecil seperti merapikan mainan, menolong orang lain, atau menyelesaikan puzzle yang dimainkan. Dengan diberikan apresiasi, anak akan merasa diakui dan dianggap mampu melakukan sesuatu sehingga percaya dirinya akan tumbuh.
Mempercayai anak
Agar anak mampu percaya pada dirinya, orangtua bisa memberikan kepercayaan tersebut terlebih dahulu pada anak. Ketika anak merasa dipercaya, maka ia akan percaya bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu yang dipercayakan padanya. Contohnya, orangtua bisa memberikan kepercayaan pada anak untuk membereskan kamarnya atau menghias kue bersama.
Dorongan tanpa akhir
Dukungan yang diberikan orangtua sangat penting artinya bagi anak. Anak biasanya memiliki banyak mimpi dan keinginan. Sebagai orangtua, kita tidak boleh langsung mematahkan semangatnya dan menolak mimpi mereka.
Orangtua harus bisa mendengarkan dan menghargai mimpi anak. Anak juga harus merasa bahwa orangtua memberikan dukungan, tidak menolak atau meremehkan mereka. Mimpi anak bisa berubah, namun ingatan mereka tentang bagaimana respon orangtua akan melekat dalam ingatan mereka.
Menumbuhkan percaya diri dengan memandu anak
Photo by Jon Flobrant on Unsplash
Orangtua tidak boleh terlalu mengontrol anak karena tugas orangtua adalah memandu anak. Anak perlu dibebaskan untuk mengeksplorasi kemampuannya sendiri. Melakukan semua hal untuk anak itu tidak baik, namun orangtua bisa melakukan banyak hal bersama anak.
Dengan begitu, anak tidak akan merasa terintimidasi melakukan hal-hal yang diminta orangtua. Memandu anak bisa melalui banyak cara seperti: memberi contoh pada anak, memberikan saran, atau sekedar melihat anak bereksplorasi bebas dengan kegiatannya.
Jangan menuntut kesempurnaan
Terkadang orangtua tanpa sadar sering memberikan pertolongan pada anak agar anak tidak melakukan kesalahan. Jika anak memiliki tugas yang perlu diselesaikan, orangtua harus ingat bahwa hasil akhir yang sempurna bukanlah hal utama. Orangtua kadang merasa tidak puas dengan apa yang dikerjakan oleh anak sehingga berusaha “membantunya” terlalu sering dan terlalu banyak.
Akibatnya anak tidak bisa belajar dan mengeluarkan kemampuannya sendiri, sehingga anak menjadi tidak percaya diri. Berfokuslah pada proses yang telah dilakukan anak dan berikan apresiasi atas kerja keras yang dilakukan. Jika ingin memberikan saran agar anak lebih baik lagi, jangan lupa untuk menghargai apa yang telah dilakukan anak terlebih dahulu.
Beri perhatian pada perasaan anak
Ketika anak melakukan sesuatu dan tidak berhasil, anak kadang akan merasa kecewa dan frustasi. Jangan buru-buru untuk membantunya, namun berusahalah untuk mendengarkan dan mengerti apa yang anak rasakan. Orangtua perlu menunjukkan empati pada anak dan bertanya mengenai apa yang dirasakan.
Yang paling penting, beri pemahaman pada anak bahwa mereka bisa menghadapi masalah tersebut. Anak mungkin akan bersedih, menangis, merajuk sepanjang hari, tapi itu tidak akan berlangsung lama. Jika anak merasa orangtuanya memberikan dukungan yang tidak terbatas dan percaya bahwa anak bisa, anak akan berani untuk mencoba kembali.
Proses agar anak menjadi percaya diri perlu dilakukan terus menerus hingga kepercayaan itu muncul dalam pikiran bawah sadar mereka. Hal-hal seperti yang disebutkan di atas tidak bisa dilakukan hanya sekali dua kali saja pada anak, namun berulang kali.
Dear, itulah cara-cara yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan percaya diri anak usia dini versi Riliv. Tapi Riliv mengerti, menumbuhkan percaya diri anak usia dini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi jika kita sebagai orangtua atau sosok yang dicontoh oleh anak, tidak memiliki kepercayaan diri.
Jika merasa kesulitan, Riliv bisa membantu mencari permasalahan yang menghambat percaya dirimu, lho. Melalui Riliv, kamu bisa berhubungan dengan psikolog untuk membicarakan hingga berdiskusi mengenai cara menumbuhkan percaya diri anak usia dini. Kamu bisa mengunduh aplikasi Riliv di Playstore, ya.
Disadur dari:
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/peaceful-parents-happy-kids/201506/12-ways-raise-competent-confident-child-grit
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/creative-development/200903/confidence-in-children