Pernah menjadi korban bullying? Bullying termasuk bentuk penindasan atau intimidasi yang sering dijumpai dan sering juga diabaikan. Bahkan pada kasus tertentu dapat sampai menggurita dan viral, ditambah informasi yang dilebih-lebihkan. Dampaknya hingga dapat memberikan trauma berkepanjangan. Nah, untuk menjaga diri dan lingkungan sekitarmu, kamu bisa coba beberapa cara ampuh menghadapi kasus bullying berikut ini, Dear.
Beri tahu orang dewasa yang tepercaya
Orang dewasa yang dimaksud adalah yang memiliki otoritas atas kasus tersebut. Seperti orang tua, guru, atau pelatih dan orang dewasa yang dapat memberikan keputusan serta tindakan nyata untuk menghentikan bentuk penindasan atau intimidasi.
Tidak menutup kemungkinan bahwa ada bentuk kasus bullying di antara orang dewasa. Oleh sebab itu, marilah kita bijak dalam berinteraksi dan menghargai hak setiap individu.
Abaikan si penindas dan pergi
“Cuekin saja, Dear!”
Pengganggu suka mendapat reaksi. Jika kamu pergi atau mengabaikannya, maka sama dengan memberi tahu mereka bahwa kamu tidak peduli.
Hal ini akan mematahkan keinginan mereka, para penindas untuk melakukan bullying. Karena pada umumnya pengganggu/penindas ingin melampiaskan rasa jenuh mereka lalu mencari keseruan dan kepuasan dengan melakukan tindak intimidasi.
Cobalah berbicara dengan si penindas
Selain diabaikan, dapat juga dicoba dengan berbicara langsung. Tunjukkan bahwa apa yang dia lakukan sangatlah serius dan berbahaya. Mungkin saja si penindas belum menyadari dampak negatif dari tindakannya. Bisa juga si penindas secara tidak sengaja melakukan itu.
“Maka cobalah untuk berbicara dengannya, jangan hanya diam!”
Memang pada beberapa orang, untuk berbicara itu membutuhkan energi lebih. Tetapi tetap berusahalah mencoba atau memberi isyarat-isyarat lain seperti ‘tangan kode stop/jangan’ atau senyum :).
Cara berbicara empat mata ini sering diaplikasikan pada kasus di sebuah kelompok. Baiknya, ini dapat langsung diterapkan jika kamu sudah melihat seorang anggota kelompok mulai pilih-pilih atau menghindari anggota lain.
Berjalan tegak, menatap ke depan dan optimis
Menggunakan jenis bahasa tubuh ini mengirim pesan bahwa kamu adalah sosok yang kuat. Bukan bermaksud untuk menantang secara fisik, melainkan tunjukkan bahwa kamu tidak pantas untuk diremehkan dan ditindas begitu saja.
Jika sudah kejadian?
Terus marah, itu wajar. Atasi kemarahan dengan cara lain, seperti berolah raga atau menuliskannya. Ketika sudah tenang, pastikan kamu menghapus atau merobek semua email, posting, surat, atau catatan yang ditulis dalam keadaan marah.
Latih kepercayaan diri
Cobalah untuk menanggapi pelaku intimidasi secara verbal atau melalui perilaku. Berlatih merasa baik tentang diri sendiri dengan berkata :
“Aku hebat”,
“aku pintar”,
“aku tidak sebodoh itu”,
“aku cantik/tampan“,
“aku sudah melakukan yang terbaik”, dll.
(bahkan jika harus memalsukannya terlebih dahulu).
Cara ampuh menghadapi bullying, konsultasi…
Mungkin membantu untuk berbicara dengan psikolog, konselor bimbingan, guru, atau teman, siapa pun yang dapat memberi dukungan yang dibutuhkan.
Berbicara bisa menjadi jalan keluar yang baik untuk rasa takut dan frustrasi yang dapat terbangun saat diganggu atau di-bully. Riliv dapat menjadi pilihan yang cocok buat kamu untuk berkonsultasi, Dear.
Temukan teman sejati
Jika kamu telah diganggu oleh rumor atau gosip, beri tahu temanmu sehingga mereka dapat membantu untuk merasa aman dan terjamin.
Sebisa mungkin untuk tidak sendirian, terutama ketika intimidasi sering terjadi. Teman sejati yang bisa menemanimu saat suka dan duka, tangis dan canda, dalam diam atau pun kata.
Membela teman dan orang lain yang terlihat di-bully
Kita perlu saling menguatkan dan membela korban bullying. Sebatang lidi sangat mudah dipatahkan, namun tidak dengan banyak lidi yang diikat menjadi satu. Proses saling membela ini akan membangun komunitas yang dapat mencegah tindak intimidaasi atau bullying.
Tindakan itu akan membantu korban merasa didukung dan dapat menghentikan intimidasi. Mediasi sesama teman adalah salah satu caranya.
__
Itulah beberapa cara ampuh menghadapi kasus bullying sebagai korban. Terkadang pelaku tidak sadar bahwa apa yang ia lakukan adalah tindak penindasan, maka perlu disadarkan. Ada juga korban yang tidak tau bahwa ia sedang diintimidasi, maka perlu diberitahu. Ciptakanlah suasana bahagia tanpa penindasan!
Disadur dari:
- https://kidshealth.org/en/teens/bullies.html
Diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Miftakhul Syaifuddin. Pernah menjadi salah satu korban bullying yang hidup normal dan fine fine saja ^^
Discussion about this post